chap 05

10 3 0
                                    














_"Lelaki tu tersenyum tipis"_

Sesampainya disekolah, mereka tidak bisa masuk karena gerbangnya yang sudah tertutup.

"Yahh udah ditutup" Ucap Lia kecewa.

"Lagian si telat."

"Heh lo juga telat ya"

"Oh iya, lewat belakang bisa kan?" Tanya Lia kepada lelaki yang berada di sampingnya.
Lia dan lelaki itu menuju ke pagar belakang sekolah.

"Lo yakin mau manjat itu?" Tanya lelaki itu kepada Lia

"Iya lah, mau gimana lagi"

"Yakin lo bisa?" Lia berpikir sejenak.

"Lo bantuin gue ya. Hehe..."

"Ck mendingan juga bolos."

"Please" Mohon Lia.

"Yayaya?"

Lelaki itu berpikir sejenak lalu mengiyakan permintaan lia.
"Tapi ada syaratnya."

"Apa?"

"Istirahat nanti temuin gw di kantin."

"Okee"

"Btw nama lu siapa?" Tanya lelaki tersebut.

"Gue Lia dari kelas IPA XI"

"Gue Rasya."

"Yaudah buruan naek." Rasya jongkok menahan kaki Lia yang berada di pundaknya.

Lia berhasil naik ke atas pagar tinggi itu.

"Udah kan?"

Lia mengangguk "Thanks ya"

"Hmm"

"Lu ga naek?" Tanya Lia.

"Engga dulu deh. Mendingan gua bolos
ke warkop."

"Lo itu sebenernya niat sekolah ga si?"

"Engga" Jawab Rasya santai lalu memakai helmnya dan menaiki motornya.

"Gua duluan."

"Iya"

_Brumm_

"Ini gimana dah turunnya. Tinggi banget."

"Woyy lu ngapain??"

Lia terkejut saat mendengar ada yang meneriaki nya.

"Salsa?"

"Tar dulu ngomel nya. Bantuin gue turun dulu."  Lanjutnya.

"Bentar gua ambilin bangku dulu." Ucap Salsa.

"Dah, turun tuh."

"Hehehe Makasih."

"Lu kenapa telat? Dapet poin 5." Ucap Salsa sebagai Wakil Ketua OSIS.

"Anjir Baru juga kemaren masuk. Udah dapet poin aja."

Disekolah mereka memang mengadakan Poin.
Jadi, Poin itu untuk para siswa dan siswi yang melanggar aturan disekolah. Seperti datang terlambat, atribut tidak lengkap, berbuat kesalahan, dan lain sebagainya.

Jika poin mereka sudah sampai 100 maka pihak sekolah tidak segan-segan akan mengeluarkan mereka dari sekolah.

"Oh iya. Sama bersihin kamar mandi."

"HAH?? Yang bener aja bersihin kamar mandi?"

"Iya. Soalnya itu udah ketentuan sekolah."

"Atau ngga lu ambilin aja sampah sampah disini." Lanjutnya.

"Yaudah deh gue ngambilin sampah sampah aja." Ucap Lia.

"Sipp , Gue tinggal ya. Semangat mungutin sampahnya." Ucap Salsa sambil tertawa.

Setelah membersihkan sampah sampah dihalaman belakang sekolah Lia mencuci tangannya lalu berjalan ke kelas.

Saat sedang berjalan, tiba-tiba ada yang memanggilnya.

"Woyy"

Lia menengok. Dan ternyata ada Angkasa dengan gengnya.

"Ck ga penting." Ucap Lia dalam hati.

"Oh iya. Seragamnya Angkasa."

Lia menghampiri segerombolan orang yang ga ada kerjaan itu.

"Kiw kiw cewek" Ucap Andre sambil mengedipkan satu matanya menggoda Lia.

"Najis"

"Nih baju lo." Ucap Lia sambil memberikan Paper bag itu kepada Angkasa.

Saat Lia ingin kembali ke kelasnya, tiba-tiba tangannya dicekal oleh Angkasa.

"Apalagi?"

"Gue udah ga ada urusan sama lo." Ucap Lia.

Angkasa hanya diam. "Lo harus ikutin apa kata gua." Ucap Angkasa dingin.

"Apa apaan sih lu"

"Kalo lo ngga nurut. Gua bakal ganggu lo terus."

"Heh emang nya lo siapa gue?"

"Dasar orang aneh." Ucap Lia sambil menarik tangannya dari cekal 'an tangan Angkasa. Lalu pergi meninggalkan Angkasa dan gengnya.
















Ni lanjutan nya gimana jangan lupa vote
Babayy

musuh ku adalah sahabat masa kecil kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang