3.

32 22 0
                                    

ASSALAMU'ALAIKUM

~Happy reading~

4. Pulang

"ZOYA ZHAFINA ZALFA .... cepetan bangun, kita kan mau ke bandara jemput kakak kamu!!!!" ucap kayla ibu dari ara dan Zoya adik Ara yang saat ini tengah dibangunkan dari tidurnya.

"Bentar ma..." jawab Zoya yang kembali tertidur dengan memeluk bantal gulingnya.

"Astagfirullah Zoya... buruan bangun, kalo terlambat kasian nanti kakak kamu harus nungguin." Kayla menarik paksa tangan Zoya supaya terbangun dari tidurnya yang kebo itu.

"Mama udah izinin sekolah Zoya kan?" tanya Zoya setelah dia didudukan paksa oleh Kayla.

Ya, Zoya masih sekolah kelas sebelas, Zoya memang tidak pesantren seperti Ara. Tapi, dia tetap belajar ilmu agama ditemani oleh Ara.

Zoya memang sangat berbeda dengan Ara, ketika Ara ingin hidup bebas kedepannya yang hanya ingin menjadi ibu rumah tangga berbeda dengan Zoya yang ingin meneruskan bisnis ayahnya, walaupun Zoya juga sama di bebaskan tapi memang dia sendiri yang menginginkan hal itu jadi yah terserah Zoya sendiri.

"Udah," jawab Kayla.

"Papa ikut juga, kan?" tanya Zoya lagi.

"Pastilah... segimanapun sibuknya Papa kamu, kalo buat anak-anaknya... apa sih yang enggak?"

Bisa disimpulkan kalau keluarga Ara itu cemara. Walaupun seorang pembisnis, papanya  akan tetap meluangkan waktu untuk anak-anaknya. Bahkan ibunya pun... sengaja tidak bekerja dan hanya mengurus rumah serta keluarganya, agar anak-anaknya pun tak merasa kekurangan kasih sayang.

"Udah akh... malah jadi muji-muji papa kamu, mending kamu cepat mandi sana..!" perintahnya.

"Siap Kanjeng Ratu!!!" jawab Zoya sembari menunjukan postur hormat dengan badan tegak layaknya seorang prajurit, yang membuat Kayla terkekeh dibuatnya.

"Dasar..."

***

Beberapa jam sebelum kepulangan Ara  ke tanah air....

Saat ini Ara tengah membantu membereskan barang-barang milik Aya setelah ia selesai membereskan miliknya sendiri sembari menceritakan hal yang terjadi antara dirinya dan Azka kemarin malam.

"Gak nyangka banget gue!" heboh Aya setelah Ara selesai bercerita.

"Jangankan lo, gue aja yang ngerasainnya sendiri... masih nyangka itu cuman mimpi," jawab Ara. "Apalagi pa—" ucapan Ara terpotong karena suara bel kamar tiba-tiba berbunyi.

Ting... Tong....

"Biar gue aja yang buka," ucap Aya seraya  beranjak dari tempat duduknya.

"Assalamu'alaikum..."ujar orang yang kini tengah berdiri di depan Aya, setelah Aya membuka pintu kamarnya.

"Wa'alaikumsalam... Ara, kan?" jawabnya seraya bertanya, karna orang yang di depannya saat ini adalah Azka.

"Bisa dipanggilkan?" tanyanya yang langsung diangguki oleh Aya.

"Ra, sini! ada yang nyariin," panggil Aya sedikit berteriak kearah dalam kamar.

DibelakangmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang