●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●Dikamar yang bernuansa abu-abu dan putih terdapat anak laki-laki yang sedang bergulung dengan selimutnya diatas tempat tidur.
pada hal hari ini dia harus berangkat kesekolah, dirinya akan menyandang sebagai siswa SMA tetapi sedari tadi Lynggar tidak kunjung bangun dari mimpi indahnya.
Tok-!
Tok-!
Tok-!
" Bangun sayang, kamu hari ini sudah masuk sekolah..."
Karena tidak ada balasan dari dalam kamar anaknya, akhirnya seseorang yang berada dibalik pintu tersebut membuka kamar dan melihat putra tersayangnya yang masih tidur.
Bunda Sisil menghampiri ranjang sang anak, menggoyang goyangkan badannya dengan lembut sambil membisikkan sesuatu yang menjadi mantra khusus untuk membangunkan sang buah hati agar lekas membuka matanya.
" Kalau kamu gak cepet bangun, ikan yang ada ditoples akan bunda buang."
Seketika itu juga Lynggar bergegas bangun dan berlari kearah kamar mandi, dia tau kalau sang bunda tidak akan main-main dengan perkataannya itu.
Sisil yang melihat putra semata wayangnya langsung bangun dari atas ranjang setelah mendengar ancamannya itu, tersenyum cerah.
Karena membangunkan anaknya sangatlah mudah, setelah memastikan Lynggar sudah bangun dan mandi... bunda Sisil keluar dari kamar sang anak, dia berniat menyiapkan sarapan buat suami dan anaknya.
" Selamat pagi ayah, bunda.." Sapa Lynggar yang melihat kedua orang tuanya sudah duduk dikursi meja makan.
" Pagi juga sayang/nak." jawab keduanya bersamaan.
Setelah selesai menghabiskan sarapannya Ayah dan Lynggar berpamitan untuk segera berangkat ke tempat kerja dan sekolah barunya.
"Lynggar berangkat ya bunda~"
" Sayang, aku juga akan berangkat." ucap ayah sambil mengecup kening sang istri.
" Hati-hati dijalan-! " kata bunda.
Ayah Lynggar hanya menganggukan kepalanya saja, sebelum berangkat ketempat kerja ayah Lynggar mengantar anaknya terlebih dahulu ke halte bus.
Kenapa ayah Lynggar tidak mengantar anaknya berangkat sekolah? Karena sekolahan anaknya dengan tempat kerjanya itu berbeda arah jalan.
Sehingga dia hanya bisa mengantar Lynggar di halte bus yang berada tidak jauh dari rumah mereka.
●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●
[ Sekolahan ]
Kini Lynggar sedang mengikuti kegiatan MOS, sebagai siswa baru dirinya akan mengikuti kegiatan MOS selama tiga hari. Setelah kegiatan dilapangan dan aula selesai para siswa baru dipersilahkan untuk istirahat.
Karena ini hari pertama mereka masuk sekolah tentu tidak ada pelajaran, dan para siswa siswi diminta melihat papan pengumuman untuk mengetahui kelas mereka.
Untuk hari kedua nanti saat masuk sekolah, MOS akan diadakan didalam ruangan kelas dengan perkenalan anggota osis beserta guru pengajar.
Saat Lynggar berjalan di lorong ruang kelas, dia melihat sosok yang ia kenal dikehidupan pertamanya.
Mereka adalah Dio dkk yang sepertinya akan menuju kekantin juga, dengan langkah cepat Lynggar menghampiri ketiga siswa itu.
" Permisi, boleh aku ikut dengan kalian kekantin? Sepertinya kalian juga akan menuju kekantin juga? "
Tiga siswa itu menghentikan langkahnya dan menoleh kebelakang dan mendapati pria cantik sedang tersenyum manis kearah mereka, melihat itu Dio dkk tertegun sejenak setelah melihat wajah pria yang berdiri didepan mereka.
Pria pendek dengan tinggi badan sekitar 155 cm dengan wajah cantik, kulit seputih susu, bibir tipis yang berwarna pink, dan hidung mungil tapi mancung, serta matanya yang bulat sedang menatapnya.
Karena melihat ketiga siswa didepannya tidak ada yang menyahut perkataannya tadi, Lynggar pun menjadi bingung.
Apa ada yang salah dari dirinya? Kenapa mereka hanya diam saja? Mereka melihat dirinya dengan tatapan yang sulit di artikan.
" Maaf, apakah ada yang salah dari wajah ku? " Lynggar memecah kesunyian di antara mereka.
Mendengar itu Dio dkk tersadar dari lamunannya, mereka pun menganggukkan kepalanya saja dan berniat melanjutkan jalannya kearah kantin.
" Lo boleh ikut kami. " Sahut Dio sebelum melangkah kembali.
" Terima kasih-! " balas Lynggar sambil mengikuti ketiga Siswa tersebut dari belakang.
Dirinya sangat bahagia karena bisa bertemu dengan mereka lagi di kehidupannya yang sekarang, sambil jalan Lynggar tersenyum bahagia.
" Gue ingin menjadi teman mereka lagi seperti kehidupan ku yang pertama..." batin Lynggar.
Sesampainya mereka dikantin, keempatnya duduk dimeja yang masih kosong diantara meja-meja disana.
" Kalian mau pesan apa? " Satria menawarkan diri, memesan makanan untuk dirinya sendiri dan teman-temannya.
" Samakan saja-! " Ucap Dio singkat.
"Kok lo bisa secantik ini sih-? " Satria mengawali pembicaraan dengan menggoda Lynggar.
Plak~!
Juna yang mendengar itu reflek menampar pipi Satria.
Sedangkan Satria yang terkejut langsung memegangi pipinya, " Ssttt- kurang asem, kenapa lo nampar pipi gue? " Keselnya.
Lynggar yang melihat pertengkaran kecil didepan nya, hanya tersenyum getir.
" Juna hanya bercanda jangan diambil hati." Kata Lynggar menenangkan perkelahian kecil mereka.
Dio, Juna dan Satria yang mendengar perkataan itu langsung menatap pria cantik yang kini duduk bersama mereka.
" Lo tau nama gue? " Tanya Juna.
Lynggar mengangguk nganggukkan kepalanya beberapa kali.
" Gue tau nama kalian semua." Lynggar berucap sambil menatap ketiganya.
" Jika lo tau nama kita semua, coba sebutkan nama kami satu satu." Ucap Dio.
" Apa lo seorang peramal? "
Lagi-lagi perkataan yang keluar dari mulut Satria, membuat Juna ingin menampar kembali pipi Satria, bisa-bisanya temannya itu mengatakan hal yang tidak masuk akal.
Lynggar hanya tersenyum manis melihat keterkejutan Dio dkk, karena dirinya mengetahui nama mereka.
" Karena gue udah tau nama kalian bertiga, maka giliran gue yang akan berkenalan." Lynggar.
" Salam kenal Dio, Juna dan Satria.... Kenalin gue Lynggar."
Dio dkk membalas uluran tangan Lynggar mereka masih merasa bingung, kenapa siswa yang di depannya ini mengetahui namanya.
Apa mereka pernah bertemu sebelumnya, entahlah mereka tidak mengingat pria cantik ini.
" Kalau gitu gue akan pesan makanan dulu." kata Satria.
Satria bangkit dari tempat duduknya menuju antrian untuk memesan makanan dan minuman untuk mereka berempat, mulai hari ini mereka akan berteman dengan pria cantik itu.
Lynggar tersenyum bahagia ditempat duduknya menatap punggung Satria yang menjauh dari meja mereka, dirinya merasa lucu dengan teman satunya itu.
Ternyata kehidupan pertama dan keduanya telah berbeda, sifat mereka pun juga ikut berubah... tetapi bagi Lynggar hidupnya saat ini jauh lebih baik dari sebelumnya, dan dia mensyukurinya karena bisa berteman dengan mereka kembali.
Bukankah Tuhan sangat baik kepadanya? Semoga saja...
Kehidupan Lynggar selanjutnya tidak ada yang tau, akhirnya akan seperti apa.●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●

![](https://img.wattpad.com/cover/360909358-288-k570161.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MENGULANG [BL] 🔞
Conto⚠️01 FEBRUARI 2024⚠️ ____________________ >>CERITA PERTAMA KU : Lynggar adalah pria manis yang memiliki keluarga yang hangat harus melewati tiga kehidupan, dan semua kehidupan yang dia lewati tidak bisa menjadikannya pria straight. ••••••• • Jangan...