Haii semua apakabar🔥.
🐍🦁
Dengan langkah tergesa Harry terus berjalan menuju ruangan Prof Snape ia tahu kalau Prof Snape terkenal dengan kedisiplinan nya kalau ia terlambat ia takut akan di marahi. Saat tiba di depan pintu ruangan Prof Snape Harry menetralkan nafasnya dan mengetuk pintu.Di ketukan ke tiga kalinya akhirnya Prof Snape membukakan pintu, Harry tersenyum canggung hendak menyapa Prof Snape.
"Kau telat dua belas menit, Potter." Dengan nada dan wajah datarnya Prof Snape menghentikan Harry yang hendak menyapanya.
"Maaf, Prof t-tadi ada sesuatu yang harus aku kerjakan" Harry menunduk dalam untuk menghindari tatapan mengintimidasi milik Snape.
"Masuk." Snape berjalan di depan Harry, Harry yang sangat fokus memperhatikan interior di ruangan itupun tanpa sadar Snape sudah berhenti di depannya, akhirnya tubuh Harry menabrak Snape lumayan kencang.
"M-maaf prof aku tidak memperhatikan langkahku" Snape yang melihat Harry ketakutan hanya menghela nafasnya. "Tenanglah, Potter aku tak akan mencakarmu hanya karna kau menabrakku." Harry menaikkan wajahnya dan melihat tatapan mata snape yang tenang, tidak ada kemarahan disana.
Snape pun mempersilahkan Harry untuk duduk dan dia mengambil sesuatu dari jubahnya.
"Aku tak ingin membuang waktuku jadi aku sudah membuat ramuan untukmu, aku bekerja sama dengan healer lain dan kita berhasil meracik ramuan yang mampu sedikit meringankan sakitmu sampai kau bisa menjalani operasi nanti." Snape memberikan ramuan berwarna hitam pekat itu ke hadapan Harry, dan langsung di terima olehnya."Terimakasih banyak prof" Harry tersenyum cerah, ternyata Professor yang ia kira jahat itu sangat baik padanya.
"Ya, itu memang rasanya sedikit buruk tapi aku yakin khasiat nya sangat besar, kau bisa meminum itu setiap sehabis makan, cukup satu tegukan saja." Tutur Snape yang hanya di angguki Harry dengan senyum manisnya, akhirnya Harry pamit keluar setelah mengucapkan terimakasih yang ke sekian kalinya, ia harus kembali ke asrama sebelum jam malam.
🍏🍎
Sebulan setelah pertemuannya dengan Professor Snape dan juga mengonsumsi ramuan yang dibuatkannya Harry mulai sedikit terbiasa tinggal di Hogwarts.Harry kini sedang duduk di tepi danau hitam, sungguh suasana disini sangat menyejukkan, ia menyederkan bahunya di pohon rindang yang ada di sana.
Tanpa ia sadari ada orang lain yang memperhatikan dirinya, orang itu seperti ingin mengahampiri Harry tapi ia enggan. Ya orang itu adalah Draco Malfoy untuk apa dia berada disitu dan melihat Harry seperti pandangan mengangumi?
"Hei potter!" Harry yang sedang memejamkan matanya sontak membuka matanya untuk melihat siapa yang memanggilnya itu.
"Ya Malfoy ada apa?" Dengan pandangan heran Harry melihat ke arah Draco dan si empu malah mengalihkan padangannya, aneh.
"Damn, kenapa Harry begitu lucu dengan matanya yang menatapku kebingungan" Suara hati Draco berteriak ribut ketika Harry berbicara kepadanya.
"Nothing, hanya aku ingin saja memanggilmu, kenapa kau keberatan?" Draco berusaha menahan ekspresi di wajahnya.
Harry menggeleng ribut, ia tak mau mencari masalah dengan Draco. "Tentu tidak,"
"Ekhem, baiklah karna aku bosan aku akan duduk disini dan menemani mu karna kau tak punya teman." Draco mulai mendudukan dirinya di samping Harry.
Harry memberi sedikit jarak saat Draco duduk di sampingnya, hal itu tentu membuat keturunan Malfoy itu kurang senang.
"Hei, jangan anggap aku seperti kuman, Potter!" Oke sepertinya Draco sedang sensitif sekarang.
"B-bukan seperti itu Malfoy hanya saja aku memang harus memberi jarak dengan orang lain." Harry mendudukan kepalanya tanpa mau menatap Draco.
"Mengapa? kau sombong Potter" Draco mendelik saat mendengar jawaban yang keluar dari mulut Harry.
"Tidak! aku hanya tidak mau orang lain tertular penyakitku." Harry berucap pelan, oke Harry sepertinya Draco akan berlari secepat mungkin sekarang.
"Penyakit seperti apa itu?" Tak seperti yang Harry pikirkan Draco malah menggeser duduknya menjadi persis di samping Harry.
"Entahlah Malfoy aku kurang tau, tapi pamanku bilang orang yang menyentuhku pasti akan mati, dan karna itu aku menjaga jarak dengan kalian." Setelah berkata seperti itu Harry kembali memberi jarak amannya.
"Pamanmu idiot, mana ada hanya dengan menyentuhmu orang akan mati, sini biar aku coba" Draco lalu menarik dan menggenggam Harry erat.
"M-malfoy lepaskan, lepaskan tanganmu." Harry terkejut dan memberontak tapi Draco hanya mengangkat sebelah alisnya dan mulai melepaskan genggaman tangan mereka.
"Lihat aku tidak apa-apa, berhentilah dramatis Potter." Draco jengah dengan Harry tapi ia lebih jengah dengan paman Harry yang idiot itu.
"Kau, kau hanya tak mengerti kau tak bisa merasakan apa yang aku rasakan Malfoy kau bahagia dan sehat, tidak seperti aku." Setelah mengatakan itu Harry beranjak dan berlari dari sama dengan terburu buru.
"Apa aku berlebihan?" Malfoy berkata pada dirinya sendiri, lalu ia berdiri dan beranjak dari sana.
🍏🍎
"Huft seharusnya aku tidak memberitahu Malfoy tentang penyakitku" Harry membaringkan dirinya di ranjang dada kirinya sakit akibat berlari mungkin.Harry memegang dadanya pelan "Kenapa kau selalu sakit, jangan menyusahkan ku tolong" Harry akhirnya duduk dan mengambil ramuan di meja samping tempat tidurnya.
"Ugh rasanya selalu buruk" Setelah menegak ramuan itu Harry buru-buru meminum air putih sebanyak-banyaknya.
Ini hari minggu dan ia bingung harus kemana acara berdiam dirinya di ganggu oleh Malfoy menyebalkan, kini ia malah harus berdiam diri di kamar sampai hari esok jadinya.
TBC
Haii semua maaf ya aku baru update aku usahain buat up seminggu 3 kali sepertinya, sorry juga kalo chap 4 nya kurang memuaskan🤓
jangan lupa vote and comment ya kalau ga yang bener aja, rugi dong. g 🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Help me, Malfoy. [Drarry]
FantasySekelompok slytherin itu selalu merundung seorang gryfindor siapa lagi kalau bukan kawanan Draco Malfoy yang merundung Harry Potter, yang tanpa slytherin itu ketahui Harry menyimpan penyakit serius yang di derita nya. WARNING ini cerita yaoi/bl/b×b...