Dirumah yang kelihatan megah itu sangat ramai, ada ayah ibu sehun dan ayah ibu luhan, kemudian ada chanyeol dan baekhyun lalu sehun dan luhan, mereka sedang duduk berbincang mengenai masa lampau mereka. Oh ya dimana sikembar dan taehyung? Sikembar sedang bermain dilapangan yang terletak disamping rumah kakek dan neneknya, dan taehyung sedang duduk melihat sikembar itu lebih tepatnya si manis jeon.
Saat ini kedua kembar itu sedang bermain bola basket, sebenarnya hanya jeongguk seorang dan jungkook hanya menatap kakaknya itu. Melihat jeongguk yang sibuk mendrible bola dan jungkook yang menatap kagum kakaknya itu, taehyung berdiri dari duduknya dan menghampiri si manis lalu duduk disamping bocah manis itu. Merasakan ada yang duduk disampingnya bocah manis itu melirik hyung yang berkenalan dengan mereka tadi.
Jungkook menatap taehyung dengan mata doenya. " hyung yang tadi ya? "
Taehyung terkekeh dan mencubit pipi gembil simanis. "Eoh, namaku kim taehyung dan usiaku 8 tahun. Panggil aku taetae hyung ya. "
Jungkook mengerjapkan mata doenya. "Taetae. Kalau aku kookie. "
Taehyung tersenyum dan mengelus lembut pucuk kepala si manis. "Kookie? Sound cute. "
Jungkook hanya memiringkan kepalanya tapi dia tetap menganggukkan kepalanya. Tepat saat itu jeongguk melihat semua interaksi itu, dengan tangan terkepal dirinya melemparkan bola itu sembarangan dan melangkah kearah keduanya. Jeongguk menepis kasar tangan taehyung dari kepala adiknya. Taehyung kaget saat melihat kedatangan jeongguk lebih kaget lagi saat melihat jungkook yang sudah berada digendongan kakaknya.
"Jangan sentuh adikku sialan! " ucap jeongguk marah kemudian membawa sang adik untuk kembali kerumah.
Taehyung yang melihat itu mendengus kasar. "Dasar bocah itu, masih bocah tapi gayanya sok keras sekali. " cibirnya. Eyyy, padahal sendirinya juga bocah-_
Keesokan harinya si kembar masih tertidur nyenyak, dengan posisi Jungkook membelakangi kakaknya dan jeongguk memeluk pinggang adiknya.
Luhan masuk hendak membangunkan kedua anaknya. "Ggukie, kookie, bangun nak. " ucap Luhan sambil menggoyangkan badan kedua putranya dan yang bangun lebih dulu adalah putra manisnya.
Jungkook mengerjapkan matanya dan tersenyum saat melihat wajah mamanya, merentangkan kedua tangan mungilnya meminta untuk dipeluk, namun luhan menggeleng dan menunjukkan wajah tampan anaknya yang sulung, jungkook menoleh dan menepuk dahinya hampir lupa, jungkook mengecup kening, kedua pipi serta bibir saudara kembarnya itu. Kemudian menoleh kemamanya.
"Sudah! "
Luhan terkekeh dan menggendong putranya itu. " mandi dulu ya habis itu kita sarapan. "
"Habis itu, kita kemana mama? "
"Kita jalan-jalan sayang. "
Mata jungkook berbinar bahagia. "Let's go! "
Luhan tersenyum dan membawa tubuh putranya masuk kekamar mandi, tepat saat pintu kamar mandi itu tertutup jeongguk meraba sekitarnya dan membuka mata mungilnya.
" kookie? " ucapnya sambil menguap
Mendengar suara air yang dinyalakan, jeongguk menoleh dan mendengus kasar, pasti mamanya yang membawa adiknya kekamar mandi. Jeongguk duduk dikasur sambil mengusak rambutnya dan meraih air putih diatas meja dan meminumnya hingga habis,meletakkan gelas itu diatas meja, kemudian berjalan keluar kamar.
Kamar sikembar berada diatas sementara kamar kedua orang tuanya dibawah. Jeongguk menuruni tangga, sambil menguap dan mengusak kasar rambut belakangnya.
"Selamat pagi son." Ucap sang papa yang sedang baca koran sambil meminum kopi.
Jeongguk hanya berdehem dan berjalan menuju kearah papanya itu. Duduk disamping dan meraih remot lalu menekan remot itu dan menonton acara kesukaannya.
"Mau kopi? " tawar papanya.
Jeongguk hanya menggeleng saja. "Susu saja."
"Hm, susu doang? "
"Hm."
Set dah anak gue. Batin sehun
"Bik, buatin susu! " ucap jeongguk membahana.
"Sama buatin untuk kookie juga dan cookies" lanjutnya lagi.
"Baik tuan muda. "
Beberapa saat kemudian, maid itu membawa susu dan cookie.
"Ini tuan muda. "
Jeongguk hanya berdehem saja dan melanjutkan acara menontonnya.
Hening. Hanya suara tv yang menemani ayah dan anak itu, tiba-tiba...
"Papa! " teriak kookie berlari ditangga dengan luhan dibelakangnya.
Jeongguk melotot dan berlari kearah saudara kembarnya itu, satu pinjakan lagi tak sengaja jungkook hampir saja jatuh jika saja jeongguk tidak menangkap bocah itu. Jeongguk memegang pipi Jungkook.
"Sudah dibilang, jangan lari-lari. Kenapa kookie sangat nakal hm? "
Jungkook hanya tersenyum manis dan mengecup bibir saudaranya, kalau sudah begini jeongguk tidak akan bisa mengomeli adiknya itu, jeongguk menatap mamanya. "Ma, kenapa tidak digendong kookienya. Lihatlah kalau ggukie tidak tangkap, kookie bisa saja terluka. " omel jeongguk
Luhan hanya tersenyum, sehun hanya geleng-geleng kepala melihat itu .
"Maaf hm, mama salah. " ucap Luhan dengan wajah sedihnya.
Jungkook yang sangat menyayangi mamanya tidak suka saat melihat wajah sedih mamanya jadi Jungkook memukul dada saudara kembarnya.
"Jangan marah sama mama, tadi kookie memang tidak mau di gendong. " ucap kookie dengan bibir yang dipoutkan.
Jeongguk menghela napas dan menepuk kepala adiknya itu. "Hm, hyung keatas dulu, kookie tunggu hyung di sofa ok? "
Jungkook menganggukkan kepalanya dan mengecup pipi kakaknya, jeongguk berjalan keatas dan hendak melakukan ritual mandinya, sementara Jungkook sudah duduk ditengah papa dan mamanya sambil meminum susu dan memakan cookies.
Beberapa menit setelahnya, keluarga itu menyantap sarapan dengan diiringi tawa kookie seorang sementara si kembar sulung memilih memakan makanannya sambil menyuap saudaranya itu. Melihat ada sebutir nasi dibibir adiknya, jeongguk mengusap nasi itu dengan jempolnya dan memasukkan sebutir nasi itu kedalam mulutnya. Aksi yang dilakukan jeongguk membuat semua keluarga ternganga dengan tidak elitnya. Namun jeongguk dan Jungkook tak peduli, kedua saudara kembar itu saling menyuap satu sama lain.
Setelah selesai sarapan, sehun dan luhan beserta kedua putra kembarnya pamit pada orang dirumah untuk pergi menyelusuri kota daegu...
Tbc........
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Twin { Ggukkook ft Taekook)
FanfictionSeutas kisah jungkook yang lelah menghadapi sikap overprotective kembarannya jeongguk, namun dirinya menahan lelah itu, karena ia sangat menyayangi kakak kembarnya yang terlampau dingin itu. "Jauhi dia, jangan terlalu dekat dengannya." "Hyung bisak...