1.

301 40 19
                                    

Tak terasa sudah 7 bulan semenjak kelahiran dua anak kembar itu.

Dimansion jeon keduanya saat ini tengah merangkak dan bermain dengan ditemani sang ibu yang sedang menyuapi keduanya makan. Kenapa tidak menyewa baby sitter? Luhan nggak mau, katanya dia sendiri bisa mengurus kedua anaknya. Lagian ngapain nyewa kalau dia sendiri ibu mereka.

"Kookie, aaaaaa. " panggil sang ibu sambil menyodorkan bubur

Bayi mungil yang bernama jungkook atau kookie itu merangkak menuju ibunya dan hendak untuk menerima suapan namun langkahnya terhenti saat saudara kembarnya atau kakak kembarnya itu menarik kedua kakinya.

Kookie menoleh dan mengerjapkan mata bulatnya menatap kakak kembarnya itu.

"Hawbwabwabwa." Oceh bayi mungil itu

"Bwabwabwa blubup blubup. " kakak kembarnya itu menggeleng kepala seolah menahan adiknya untuk tidak pergi jauh darinya.

Luhan yang melihat kedua anaknya menggigit pipi bagian dalamnya gemas.

"Sayang." panggil sehun yang baru pulang dari kantornya.

"Hunnie sini. " luhan melambaikan tangannya kearah suaminya yang baru pulang.

Sehun yang baru pulang kerja itu menuju ketempat ketiga cintanya. Sehun melihat jeongguk yang menahan kaki mungil adiknya, dan terus menggelengkan kepala bulatnya. Sehun duduk disebelah Luhan dan memanggil putra manisnya.

"Kookie sayang. " panggil sehun

Kookie menoleh dan tertawa senang saat melihat papanya itu, berusaha merangkak dan melepaskan cengkraman kakaknya.

"Abwabwbabwbaba" kookie berusaha meraih tangan papanya, namun jeongguk semakin mencengkram kaki mungil adiknya.

"Nononono." Oceh jeongguk

Kookie menatap papanya dengan mata doe menggemaskan miliknya, air matanya menetes dipipi gembilnya.

"Huwaaaa, bwabwabwaa hueeeeee. " kookie menangis.

Jeongguk tersentak saat adiknya menangis dan kesempatan itulah yang digunakan sehun untuk mengambil anak manisnya dari kakak kembarnya itu.

Tangisan kookie berhenti saat dirinya dipeluk papanya, Luhan mengusap kepala putra pertamanya namun bayi yang duluan lahir itu hanya menatap datar papanya. Tak lama kemudian bayi itu tersenyum tipis, lalu air mata mulai turun dari pipi gembilnya dan....

"HUEEEEEEEEEEEEEEE!! " jeongguk menangis dengan suara yang keras.

Membuat atensi kookie terpecah saat sehun menciumnya terus menerus.

"Eh, eh, sayang kenapa menangis hm? " tanya sang ibu

Namun jeongguk tetap menangis, kookie mulai memberontak dalam pelukan papanya, sehun terkekeh dan tetap memeluk kookie dengan erat.

Sementara jeongguk semakin menangis membuat Luhan kewalahan menghadapinya.

"Hun, turunkan kookie." Pinta sang istri

Sehun terkekeh lagi dan mencium pucuk kepala putra manisnya dan menurunkan kookie dari gendongannya. Kookie segera merangkak dan menuju ketempat kakak kembarnya, kookie menepuk paha kakaknya yang sedang duduk itu. Tak lama kemudian tangisan jeongguk berhenti dan menggenggam tangan mungil adiknya lalu membawa tubuh adiknya untuk tengkurap.

Jeongguk mencium bibir adiknya, kookie tertawa. Keduanya bermain dan makanan keduanya telah habis.

Kini kedua bayi kembar itu tidur sambil berpelukan diatas karpet, dengan tangan mungil jeongguk yang memeluk posesif adiknya itu. Sebenarnya keduanya ingin dibawa ke kamar, saat sehun hendak meraih tubuh putranya yang kedua, si sulung menahan lengan adiknya itu. Berakhir keduanya tidur dengan nyenyak.

Sehun berpikir, masih bayi tapi seperti sudah dewasa dan apalagi anaknya yang sulung itu terkesan overprotective dan posesif pada saudara kembarnya itu. Pernah sekali keluarga sehun berlibur kerumah kedua orangtuanya, kookie saat itu sangat manja pada kakeknya sedangkan jeongguk, bayi itu nampak tak tertarik pada suasana apapun. Hingga suatu ketika kookie dicium terus menerus oleh kakeknya sampai kemerahan wajah mungilnya itu. Jeongguk yang berada digendongan ibunya memberontak dan teriak seolah memanggil saudara kesayangannya itu. Kedua orang tuanya membawa mereka kedalam rumah. saat sang kakek menurunkan kookie, saat itu juga jeongguk memberontak dan turun dalam gendongan ibunya, merangkak dan meraih saudara kembarnya itu dalam pelukan yang sangat posesif yang dimana saat itu kookie sedang mengunyah kue. Keluarga mereka tertawa melihat interaksi kembar itu.

"Hunnie." panggil luhan yang melihat suaminya itu termenung menatap kedua putra kembarnya.

"Eh iya sayang? " sehun menatap istrinya.

Luhan menoleh pada bayi kembarnya yang tertidur pulas.

"Masih tidak mau dibawa kekamar ya. "

"Tadinya, tapi jeongguk terbangun dan menatap tajam padaku. Dia bayi loh sayang tapi kok aku merasa ada hawa yang sangat dingin saat melihat matanya menatap tajam padaku. " ucap sehun menatap putra sulungnya itu.

Luhan terkekeh tapi apa yang dikatakan sehun memang benar, putra sulungnya itu memang terkesan ingin memonopoli saudara kembarnya sendiri. Ya wajar aja namanya juga kembar kan, nggak bisa dipisahkan.

"Sudahlah jangan dipikirkan masih bayi juga kan. Namanya juga kembar dan lagi sifat posesif mu itu menurun pada anakmu yang sulung ini hun. " ucap Luhan

Sehun hanya menghela napas dan kembali melirik kedua anaknya. Yang dimana kookie semakin dipeluk oleh kakaknya.

"Sepertinya kookie dimasa depan bakal susah cari pasangan, hahh semoga kalian berdua bisa melindungi satu sama lain. " batin sehun.

"Ayo, kita pindahkan mereka kekamar. "

Sehun mengangguk , kali ini jeongguk melepaskan pelukannya pada saudara kembarnya. Karena sudah terlelap juga. Luhan menggendong si sulung dan sehun menggendong si bungsu. Sembari mengecup kening mungil anaknya, sehun membatin. "Semoga putra manisku ini tidak bosan ya sama kakak jeongguk. Nurut dan dengarkan kata-kata kakakmu ya nak. "

" hawooo, nama aku kookie. Kalau kamu siapa? "

"Aku taetae. "

"Jangan sentuh tangan adikku! "

Tbc.............

Huhuhuu, ini first time gua buat cerita kembar jeon begini. Semoga suka yawwwww.. Tenang, ini tetap taekook kok tapi memang berpusat ama kembar jeon, cerita ini tidak banyak mengandung konflik karena aku suka yang adem , damai, dan kocak, dan manis. Dahhhhlahhh.

My Possessive Twin { Ggukkook ft Taekook) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang