VI - Backburner

161 26 5
                                    




"Cause maybe you'll finally choose me after you've had more time"



Pagi ini terasa lebih dingin dari biasa nya di rumah yang besar berisikan dua orang berstatus suami istri yang bahkan tidak tidur seranjang itu. Sasuke turun dalam balutan pakaian kerja nya namun di dapur dan meja makan tidak ada kegiatan sakura yang biasa nya menyiapkan makanan, senyuman dan sapaan pagi hari nya pun tidak di dapatkan sasuke pagi ini. Ia tahu bahwa perbuatan yang ia lakukan semalam bukanlah hal yang mudah di maafkan, kedua netra nya melihat peralatan makan yang masih lengkap dengan lauk nya tidak tersentuh bekas semalam. Meskipun sasuke tetap memakan makanan dingin yang semalam di masak oleh sakura atas rasa bersalah nya, namun sakura tidak turun dan makan milik nya. lelaki itu memutuskan untuk meraih alat makan dan membuang makanan yang sudah tidak baik untuk di makan itu lalu mencuci semua nya.

Sudah pukul tujuh pagi namun sakura tidak kunjung turun dari kamar nya di atas, apakah wanita itu sudah pergi sebelum diri nya bangun? Sasuke sedikit khawatir memilih menaiki tangga dan berhenti di pintu berwarna putih dengan ukiran simple di depan nya, tangan nya terangkat untuk mengetuk pintu kamar sakura dengan ragu.

Sakura mungkin butuh waktu –

Kedua netra mereka beradu ketika sasuke tenggelam dalam pikiran nya wanita itu membuka pintu sudah dalam balutan baju kerja nya juga dan kedua mata yang sangat sembab meskipun sudah di berikan riasan.

"selamat pagi" sapa sasuke yang membuat sakura mengalihkan pandangannya kikuk, "sakura, maafkan aku perihal semalam – "

"tidak apa, itu juga kesalahan ku tidak menanyakan kau pulang jam berapa. Kau pasti ada urusan mendadak semalam sampai lupa mengabari ku bukan?" senyum nya meskipun sasuke bisa lihat wanita itu terluka.

"bukan begitu, tetap saja itu kesalahan ku" sakura tertawa pelan menatap suami nya yang sulit untuk menjelaskan, sasuke memang seperti ini, dia bukan sosok yang bisa menjelaskan apa yang ia pikirkan dengan detail, "aku tidak akan mengulangi nya lagi dan akan memberi mu kabar dengan baik"

"atas dasar apa kau melakukan itu?"wanita itu tersenyum getir menunggu jawaban yang enggan ia dengar, tetapi jawaban tidak terduga keluar dari mulut uchiha sasuke.

"karena kau istri ku"

Sakura mengangguk pelan dengan senyum dan tawa ringan nya, ia memegang lengan sasuke dengan lembut seakan menandakan baiklah aku mengerti dan berjalan melewati tubuh sasuke yang menghalangi nya.

Langkah sakura berhenti ketika lengan nya di tahan oleh sasuke.

"aku akan mengantarmu kerja, dan akan menjemput mu nanti"

Perkataan itu sukses membuat sakura bingung namun jantung nya berdebar tidak karuan, apakah segini saja batas marah nya kepada sasuke? Kedua nya pun berakhir di mobil yang sasuke kendarai menuju sebuah drive thru coffee sebelum ke klinik di mana sakura bekerja. Sakura memang menyukai la belle coffee ini, apakah lelaki itu diam – diam memperhatikan nya? sasuke membelikan caramel machiatto berukuran large serta croissant berisikan mocha crème membuat senyum sakura merekah dengan hebat. Melihat itu saja membuat hati sasuke sedikit lega merasakan aura sakura yang kembali ceria seperti biasa, ia kembali mengendarai mobil nya menuju tempat di mana sakura bekerja.

"kenapa kau membeli tiga caramel machiatto?"

"aku tahu kau suka itu, aku lihat dokumen mu di pantry seperti nya hari ini kau sibuk. Kau bisa simpan sisa nya untuk kau minum lagi nanti nya, jika kau lapar hubungi saja aku akan ku bawakan makanan atau ku pesankan jika aku tidak sempat"

Art of ForgivenessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang