VIII - Disregarded 1/2

173 26 3
                                    




"Tired of holding on to you but too fond to let you go"



Sudah lebih dari dua minggu sejak hari itu kedua nya merasa sangat tenggang di dalam rumah, rumah besar yang di isi oleh mereka berdua mendadak menjadi lebih dingin dari awal nya. Setiap sudut rumah yang tertata rapih tanpa di sentuh sedikit pun oleh insan di dalam nya, rumah yang seharus nya di hiasi oleh kenangan hangat melainkan hanya mengukir luka dan ketegangan yang luar biasa bagi kedua nya. Keduanya bahkan tidak berucap apapun selama dua minggu itu, meskipun sasuke dan sakura masih bertemu di pagi hari atau tidak sengaja bertemu di malam hari mereka hanya menjalankan hal yang ingin mereka lakukan. Sakura masih memasak sarapan atau pun makan malam untuk sasuke namun hanya membiarkan nya begitu saja, wanita itu tidak peduli bahwa sasuke akan menyantap makanan nya atau tidak. Meskipun setiap pagi sakura selalu melihat alat makan yang sudah bersih yang menandakan sasuke memakan makanan nya, kedua nya terlalu bingung untuk memulai sebuah obrolan kembali. Sakura yang merasa bahwa sasuke harus bertanggung jawab atas semua kekacauan ini, sasuke yang juga tidak tahu harus bagaimana menghadapi situasi ini. Kedua nyam emang sudah berumur cukup untuk sebuah pernikahan, tetapi pernikahan yang mereka jalani hanyalah seumur jagung dan pengalaman pertama bagi kedua nya.

Di tambah ini bukanlah pernikahan yang terjadi di karenakan rasa cinta yang sama.

Dua minggu sudah terlewati dengan silent treatment yang mereka jalani dan aneh nya selama dua minggu itu juga sasuke selalu pulang cepat, beberapa kali menghabiskan waktu di ruang tengah untuk sekedar menonton film, atau mengesap teh hangat di halaman belakangan. Jika biasa nya sakura pulang belum melihat sasuke, selama dua minggu semenjak kejadian malam itu sasuke selalu ada di rumah lebih dulu bahkan mereka bertemu di halaman rumah secara bersamaan beberapa kali. Sedikit muncul rasa ingin bertanya kepada sasuke, namun sakura selalu mengurungkan nya di karenakan hal di antara kedua nya. Seperti pagi ini kedua nya kembali bertemu untuk berangkat bekerja, dalam diam sakura menyiapkan secangkir kopi hangat serta beberapa bread toast yang baru saja keluar dari toaster.

Lelaki uchiha itu berdehem pelan melihat sakura yang duduk di hadapan nya seraya meletakan piring berisi roti panggang garing dengan selai strawberry serta kopi hangat yang mengepul. Ia enggan menyentuh sarapan itu dan memilih memandangi wajah sakura yang juga tidak mau menatap kehadiran nya, wanita itu memilih meminum teh chamomile hangat nya dan memakan roti panggang yang sama. Sakura tahu laki – laki berstatus suami nya itu sedang memandangi diri nya dengan sangat intens, ia hanya merasa kikuk saat ini dan memakan roti tanpa bernafas berusaha untuk cepat – cepat keluar dari situasi itu.

"uhuk!" sakura tersedak dengan memukul – mukul dada nya yang mengganjal, ia meraih cangkir teh nya naas bibir nya malah terbakar karena asap yang masih mengepul.

Sasuke yang melihat hal itu langsung beranjak cepat mengambil gelas dan air putih memberikan nya kepada sakura yang langsung meneguk minuman itu, sakura merasakan telapak tangan besar sasuke yang mengusap punggung nya seraya menepuk pelan.

"perlahan saja minum nya"

Nafas sakura terengah menoleh kepada sasuke yang menatap nya khawatir, ekspresi apa itu? hal yang asing bagi sakura untuk lihat dari seorang uchiha sasuke.

"terimakasih" ucap nya singkat lalu menyeka bibirnya kasar seraya beranjak dari duduk nya meraih tas di kursi lain nya meninggalkan sasuke di ruang makan sendiri, ia harus keluar dari situasi ini sebelum diri nya akan melakukan atau mengucapkan banyak hal bodoh lagi.

Art of ForgivenessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang