"Ada lagi yang bisa saya bantu, Pak Nareswara?"Tanya Letta sebelum mengakhiri layanan transaksi nasabah di hadapannya. Nasabah yang sukses membuat kehebohan di kantornya siang ini. Para rekan kerja, termasuk ibu-ibu senior turut gempar melihat tiba-tiba ada nasabah yang mirip aktor drama Korea datang ke kantor.
Nareswara diam tak menjawab, tampak sedang berpikir sejenak.
"Ada, Mbak," sahutnya akhirnya dengan gestur tenangnya.
"Mau jadi pacar saya, Mbak?"
Seperti tersambar petir di siang bolong. Letta terperanjat. Tubuhnya terasa lemas seketika. Wajahnya merah padam karena malu.
Sasya dan Jihan yang duduk di samping Letta refleks bertukar pandang cepat sembari turut terbelalak kaget. Begitupun dengan para nasabah yang duduk di sekitar mereka sontak cekikikan. Ibu-ibu senior Letta yang mengintip dari back office terpekik gemas sambil saling bergandengan, bahkan ada yang refleks memukul lengan temannya sendiri.
Letta mematung sebelum akhirnya menjawab sembari tersenyum sopan.
"Mohon maaf gak bisa, Pak."
Giliran Nareswara yang terkesiap mendengarnya. Tidak pernah menerima penolakan sebelumnya, bahkan dalam kondisi apapun. Ia berusaha mengendalikan diri, lalu tersenyum.
"Terima kasih bantuan dan jawabannya. Pulang kerja saya jemput, ya. See you soon, Arletta," ucapnya seraya bangkit dari duduknya dan berlalu pergi.
***
Kantor Letta merupakan salah satu bank swasta terbesar. Dan ia cukup bersyukur sebagai fresh graduate bisa berhasil diterima menjadi salah satu customer service di bank tersebut sedari dua tahun yang lalu. Tentunya dengan persaingan yang ketat, menyisihkan ratusan pelamar lainnya. Bank yang tidak pernah sepi, selalu penuh ramai oleh nasabah setiap harinya.
Sore ini tidak seperti biasanya, Letta melangkah cepat ke arah loker untuk mengambil tasnya. Melihat sekilas cermin di hadapannya. Ia sudah tidak memakai seragam kantor, hanya memakai jeans, tank top dan cardigan. Rambut panjangnya juga dibiarkan tergerai berantakan. Walau begitu, gadis berusia 24 tahun itu masih tetap terlihat cantik. Ia rapikan penampilan seadanya, kemudian bergegas ke luar kantor. Entah kenapa ia takut nasabah aneh tadi benar menjemputnya.
Letta berjalan sendirian ketika ia melihat seorang pria tampan dengan setelan kantor yang sedang berdiri di parkiran. Menatap Letta dari kejauhan. Pria itu sangat mencolok bahkan dari jauh, karena badannya yang tinggi, kulitnya yang putih, dan dada bidangnya yang terlihat sangat 'pelukable'. Ia melambaikan tangan tinggi sambil tersenyum manis ke arah Letta.
"Nasabah aneh itu bener-bener jemput gue?" batin Letta tak percaya. Tapi ia pun mulai melangkah ke arahnya. Semakin dekat dengannya, paras tampannya makin terlihat. Wangi parfum yang khas cowok tapi juga lembut seketika merasuk ke rongga hidung Letta. Susah payah ia coba menenangkan detak jantungnya yang terasa semakin cepat. Entah karena Letta berjalan cepat atau karena semakin dekat dengan sosok di hadapannya.
YOU ARE READING
Are You Really The One?
RomanceArletta Maheswari, seorang Customer Service Bank berusia 24 tahun. Berjuang melewati fase Quarter Life Crisis. Ia akhirnya berhasil melupakan kandasnya cerita cinta 5 tahun bersama Reno, sang Vocalis Band. Disaat rasanya dunia seakan runtuh untuknya...