Susah payah Letta berusaha melepas pelukan Reno.
Tapi Reno malah menarik sebelah tangan Letta dan menggenggamnya. Reno menoleh ke arah suara. Dia melihat seorang pria yang lebih tinggi darinya, sedang menatap dingin ke arah mereka.
"Siapa lo?" tanya Reno dengan muka gak ramah.
"Bisa lepasin tangan cewek gue sekarang?" Nares malah balik bertanya, masih dengan tampang dinginnya.
Letta berusaha melepas genggaman Reno.
Reno terdiam, meneliti sosok pria dingin itu. Kemudian dia teringat foto yang pernah Letta posting di sosial medianya. Foto Letta berdua dengan cowok, yang Reno pikir gak mungkin pacar Letta, dia berasumsi bahwa cowok itu atasan Letta. Karena style nya yang terlalu rapi, khas eksekutif muda. Dan dia tidak berkulit coklat. Yang sepengetahuan Nares - sama sekali bukan tipe Letta.
Nares menghampiri Reno dan Letta sampai dia berdiri persis di depan Reno. Dan membuat Letta berada di tengah mereka. Nares masih menatap Reno dengan tatapan dingin dan sinis.
"Gue bilang, lepasin tangan cewek gue sekarang!" Ucap Nares akhirnya dengan nada meninggi. Melihat Letta yang kesulitan melepas genggaman Reno.
Reno akhirnya melepas genggamannya.
"Sori, Ta.." ucap Reno gak sadar genggamannya menyakiti Letta.
Letta panik melihat tatapan dingin Nares yang mematikan. Selama ini dia hanya melihat sosok lembutnya. Kemudian ngeri membayangkan kalau mereka benar-benar berantem. Mengingat mereka berdua jago bela diri. Reno jago taekwondo, sedangkan Nares jago Aikido.
"Aku yang salah, Nares. Yuk, pulang," bisik Letta lirih.
Nares tak menanggapinya.
"Lo... Reno?" Tatapan tajam Nares membuat Letta mundur selangkah.
Reno mengangkat satu alisnya, lalu menatap sinis.
"Lo... pacar Letta?" Reno balik bertanya, dengan tampang gak percaya.
Memang mereka berdua benar-benar berbeda, bahkan dari style saja jomplang sekali. Reno yang saat ini masih mengenakan setelan manggungnya yang boyish. Sedangkan Aura Nares selalu terlihat seperti eksmud, cowok perlente. Bahkan walau mengenakan kaos putih polos seperti sekarang.
"Iya, gue pacarnya. Jadi lo gak usah cari kesempatan buat peluk dia lagi."
Reno terkekeh seraya tersenyum sinis, "lo kemana aja, bro? Kok biarin cewek lo nangis sendirian. Gue sih gak tega liat Letta begitu. Makanya refleks gue peluk."
Nares terhenyak. Menoleh ke arah Letta cepat. Lalu melihat matanya yang bengkak. Nares menarik napas panjang, menahan emosinya. Dia menyesal tak menyadari keadaan Letta terlebih dulu. Karena emosi melihat pemandangan romantis di hadapannya tadi. Jelas sekali dia melihat Letta pun memeluk Reno dengan erat.
"Kalau lo gak bener jagain Letta. Biar gue aja yang jaga dia lagi. Dari dulu gue gak pernah biarin Letta sendirian. Lagi pula kayaknya Letta masih cinta gue," tantang Reno pada Nares dengan tampang tengilnya.
Emosi Nares akhirnya pecah. Dia melayangkan tinjunya pada Reno. Reno jatuh tersungkur, tapi kemudian segera bangkit membalasnya.
Letta panik dan teriak untuk membuat mereka berhenti. Sampai akhirnya banyak yang membantu melerai.
"Cukup!! Ini salah aku!!" Teriak Letta akhirnya sambil terisak, agar mereka berhenti dan mendengarnya.
Sukses membuat Reno dan Nares beehenti dan menoleh ke arahnya.
Letta melirik Reno. "Maafin sikap aku tadi Ren.. aku kebawa suasana," ucapnya penuh sesal.
Lalu ia melirik Nares. "Dan maaf, aku malah bersikap brengsek kayak kamu."
YOU ARE READING
Are You Really The One?
RomanceArletta Maheswari, seorang Customer Service Bank berusia 24 tahun. Berjuang melewati fase Quarter Life Crisis. Ia akhirnya berhasil melupakan kandasnya cerita cinta 5 tahun bersama Reno, sang Vocalis Band. Disaat rasanya dunia seakan runtuh untuknya...