Bonus Chapter

1.7K 246 26
                                    

baca an y dibawah hhe

➖➖➖

"Cepat, Tal, aku--ah!"

"Aku..sudah..tidak..tahan..lagi.." Ucapku terengah-engah.

"Ce-cepat sedikit, uh," Balasnya tak kalah terengah-engahnya denganku. "Ta--Talitha.."

"Louis.."

Aku bisa melihat keringat yang bercucuran di dahinya. Astaga, sepanas itukah?

"Lou, aku.. Uh, aku sudah.. Hampir sampai.."

"Aku juga, Tal, se--sebentar lagi!"

Aku menolehkan kepalaku kearahnya. "Kamu du-dulu atau, ahh, aku?" Tanyaku ditengah-tengah panasnya perjuangan kami.

"Bareng!" Jawabnya tegas. Lantas aku mengeratkan peganganku pada lengan kanannya. Louis menatapku dengan mata birunya yang sangat indah itu, yang bisa menenggelamkanku kapan saja dan dimana saja.

"Siap--uh, sayang?" Tanyanya sambil menatapku dalam-dalam. Aku hanya mengangguk, sebagai jawaban atas pertanyaannya.

"Satu," hitungnya.

"Dua," aku melanjutkan.

Dan di hitungan ketiga, kami sama-sama keluar.

"AHH!!"

"AKHIRNYA!"

Aku dan Louis menghirup udara sebanyak-banyaknya. Kejadian barusan sangat melelahkan.

"Lo bedua sangat berlebihan, tau gak?"

Sontak kami menolehkan kepala kami kearah datangnya suara itu.

"Pengganggu."

"Rusuh."

Yang dikatai malah tertawa terbahak-bahak.

"Sumpah, lo berdua adalah pasangan paling aneh yang pernah gue temui."

Aku mencubit pinggang si pemilik suara itu--yang tak lain dan tak bukan adalah Liam. "Berisik."

"Lomba lari kayak gini aja kalian udah kayak lagi anuan. Gak bagus buat kuping gue." Keluh Liam sambil menyodorkan kami handuk dan sebotol air mineral.

Ya, aku dan Louis memang mengikuti lomba lari yang diadakan untuk pasangan kekasih dan suami-istri. Lomba ini berjarak ratusan meter, aku bahkan tidak hafal berapa meter karena aku mengikuti lomba ini hanya untuk bersenang-senang saja.

"Anuan apaan?" Tanya Louis ketika ia sudah selesai meminum airnya. Keringat di dahinya aku bersihkan dengan handuk yang telah diberi oleh Liam. Oh, Talitha sangat romantis sekali.

"Ya.. Anuan." Jawab Liam.

Louis menaikkan sebelah alisnya. "Anuan gimana?"

"Begitu-begitu dah."

"Begitu gimana sih, Li? Ngomong yang bener dong." Goda Louis sambil menampilkan senyum mesumnya itu.

Ya Tuhan, tolong hilangkan kemesuman yang ada pada jiwa raga Louis sekarang juga.

Aku menepuk pundak Louis dengan handuk yang tadi kupakai untuk membersihkan keringatnya. "Tempat umum, Mas. Jangan mesum."

"Berarti kalo gak ditempat umum, kamu mau aku mesumin dong?"

Dan seketika itu pula, Liam menutup kupingnya sambil berteriak,

"BUNUH HAYATI DIRAWA-RAWA MAS. HAYATI GAK KUAT!"

--*--

Fix ini gajetot abis.
Btw hAI gue kembali dengan bonus chapter dadakan /lel/ maap gajelaz w tbtb punya ide aja bikin lanjutan ceritanya Talitha-Louis dan jadilah ini.
Oiya sekalian aing mau minta maap kalo ada salah, apalagi aing wkt itu janjiin bikin teenfic abis UN, tapi ini sampe berjuang nyari kuliah kaga apdet-apdet :')

HAHAH udh si gt aja y :') me luv u gaiz :')
Doain aja kalo gue bikin ff/tf gue bakal seriuz gt y hm

Salam hangat,
Istri sahnya Niall James Horan.

June 28th 2015

8:43pm

➖➖

Hai maap nyampah lagi pake nongol dinotif kalian segala /lel/ cuma mau promosi dikit y gue bikin buku(?) baru judulnya Drafts isinya ya ya ya kayak quotes/poems gtgt deh hhe di baca ya buat isi waktu kosong sambil nunggu buka hhe he hehe.

July 1st 2015

4:20pm

7 days // l.tTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang