Thu, 25 dec
6.37 pm
Talitha: I really need your help, buddy.
Liampayne: Anything, love.
Talitha: Janji gak cerita ke siapa-siapa ya? Termasuk Harry sama Louis.
Liampayne: Pasti ini ada hubungannya sama Louis.
Talitha: Anda benar, mr. mind reader.
Liampayne: Mau gue kerumah lo atau..?
Talitha: Gue buatin coklat panas. Sama ada brownies disini.
Liampayne: Be there in 10. :D
"Jadi..?"
"Gosh, Li! Kupikir aku kembali jatuh kelubang yang sama." Terangku frustasi.
"But this time, the owner of the hole's already there to catch you." Balasnya sambil menyesap coklat panas yang kubuat.
Aku menaikkan sebelah alisku. "Maksudmu?"
"Gue tau lo ngerti apa yang gue maksud, Tal."
"Otakku kurang menyerap makna yang tersirat dalam perkataanmu barusan."
Liam menghembuskan nafasnya. "Susah dijelasin. Ntar ju—"
"Oh jadi maksudnya dia juga suka sama aku, gitu maksud kamu?"
Liam hanya mengangguk sambil memakan brownies coklat buatan ibuku.
"Kita udah dewasa, Tal. Kalo dulu Louis yang lo suka itu kerjaannya nyari foto bugil cewek di google, Louis yang sekarang lo suka malah kerjaannya baca wall-to-wall lo bedua di facebook."
"Eh?"
"Louis yang dulu lo suka itu Louis alay yang demennya ngalusin kaum hawa, sedangkan Louis yang sekarang malah berusaha sebisa mungkin ngeliat lo ketawa ngakak didepannya."
"Sejak kapan kamu jadi klise gini, Li?'
"Duh, Talitha, bisa gak sih gak gangguin kuliah tujuh menit gue?"
Aku langsung menutup mulut dan mengisyaratkannya untuk melanjutkan.
"Louis yang—au ah, gue lupa. Padahal udah gue hafalin tadi dirumah, gara-gara lo gue jadi lupa kan. Intinya, dia suka sama lo sejak setahun yang lalu. Lo nya aja gak peka, gak sadar, gara-gara udah enjoy di friendzone-in."
"Terus sekarang aku harus gimana?"
"Figure out what your heart tell you, love."
Aku terdiam lagi. Terhanyut dalam kata-kata yang baru saja terlontar dari mulut Liam.
"Gue pergi dulu ya, mau ngapelin Sophia dulu."
Aku pun mengangguk, lalu mengantarnya sampai ke pagar rumah.
"Good luck, Tal. Gue yakin lo gak akan nyesel sama pilihan yang bakal lo pilih."
Dan lagi—untuk kesekian kalinya hari ini—aku terdiam setelah mendengar perkataan Liam.
Oh, Liam, mengapa kau mudah sekali membuat otakku bekerja keras seperti ini?
--*--
Bingung mau nulis apaan. Chapt ini jg pendek plus gak ada Louis. Tapi next chapt ada kok, banyak malah hahah.
& thankyou buat yg udah vote&&comment :)
-al x

KAMU SEDANG MEMBACA
7 days // l.t
Fanfiction❝H-1❞ ❝Apa?❞ ❝Semuanya berakhir.❞ © 2014 by PotterTube All rights reserved.