06. We Done

40 3 2
                                    

Sesuai dengan lirik lagu dari Never. Mulai chapter ini epilog antara Jaehwan dan Dongho selesai. Alasan dari semua ini harus berakhir dengan begini karna mereka memang benar benar tak punya chemistry satu sama lain, bahkan saling menghargai dalam hal apresiasi saja akan sulit dilakukan. Oleh karna itulah akhirnya semuanya berakhir.

Sebenarnya, Jaehwan tidak akan menjadi kecewa seperti ini jika saja orang yang mengakui menyukainya juga itu tidak meremehkannya. Walaupun niat awalnya untuk memisahkan Minhyun dan Jaehwan namun tidak ada toleransi bagi Dongho yang menganggap bahwa Jaehwan akan membohongi perasaannya sendiri.

Semua ini bermula dari pagi sebelum mereka kembali dikumpulkan untuk mengumumkan bahwa akan ada yang dipindahkan. Tiba tiba saja Dongho membawa Minhyun untuk berbicara diruang dimana mereka selalu berdebat. Awalnya Jaehwan tak tau apa yang akan mereka bicarakan, karna jujur saat Jonghyun mengatakan bahwa Minhyun pergi ke gedung pelatihan membuat Jaehwan akhirnya menghampiri.

Seperti apa yang pernah dijelaskan, cara Minhyun dan Jaehwan untuk saling memberi perhatian adalah dari tatapan mata, senyuman, dan juga memberikan makanan. Itu sebabnya makanya Jaehwan pergi untuk memberi roti panggang buatannya. Namun tak disangka mendengar hal yang menyakiti hatinya.

Saat Jaehwan baru saja datang dengan makanan buatannya, langkahnya terhenti didepan pintu mendengar ucapan Dongho.

"Tidakkah kau berpikir bahwa Jaehwan mungkin membohongi tentang perasaanya? Ingatlah Hwang Minhyun, tak mungkin semudah itu Jaehwan jatuh cinta padamu" ucap Dongho

Mendengar ucapan dari Dongho itu membuat Jaehwan menjatuhkan kotak makanan buatannya. Dan suara kotak jatuh itu membuat Minhyun langsung menoleh, kedua orang itu lantas terkejut melihat Jaehwan ada didepan pintu.

"Dari kapan kau ada disitu?" tanya Minhyun

Jaehwan tersenyum hambar, hatinya bagaikan tertusuk ribuan pedang mendengar ada orang yang mengaku menyukainya tapi meremehkan dia.

"Aku memang sering berbicara asal, hyung. Tapi bukan berarti dalam hal hatiku sendiri aku berbohong juga" ungkap Jaehwan

Suasana hening seketika.

"Jaehwan-ah" panggil Minhyun

"Terkadang aku berpikir, dari kapan aku mulai hilang tujuan. Jika ungkapan perasaanku menganggu, anggap saja aku tidak pernah mengatakan apa apa hyung" tambah Jaehwan

Saat Jaehwan ingin pergi, Minhyun dengan segera menahan Jaehwan dengan memeluknya dari belakang.

"Maafkan aku, maaf sudah membuatmu mendengar perkataan yang tak kau sukai" ucap Minhyun

"Gwenchana hyung" balas Jaehwan

Tak dapat dipungkiri bahwa perasaan bersalah langsung membuat Dongho tak bisa memaafkan dirinya sendiri. Membuat orang yang dia sukai menjadi seperti ini.

"Maafkan aku, Jaehwan-ah" ucap Dongho

Jaehwan melepas pelukan Minhyun dan berbalik menoleh kearah Dongho.

"Nde, hyung. Gwenchana. Jika kau merasa bersalah atas perkataanmu barusan, anggap saja kau tak pernah mengatakan apapun dan kau tak punya perasaan apa apa padaku" pinta Jaehwan

Setelah mengucapkan itu pada Dongho, baru akhirnya Jaehwan beradu pandang dengan Minhyun yang memberi syarat untuk segera menyusul karna para trainee lainnya mulai berkumpul disana.

Jaehwan pergi lebih dulu. Namun sebelum menyusul, Minhyun menoleh kearah Dongho.

"Dongho-ah. Aku tak tau perasaanmu pada Jaehwan apa, namun lupakan dan hilangkan segala ingatan tentang aku dan Jaehwan bahkan tentang perasaanmu agar perjalanan antara kita bertiga tetap berlanjut" pinta Minhyun juga

Soulmate [MINHWAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang