Oshi aku Ashel, hihi.
"Selamat pagi, Mah, Pah," sapa Aran sambil mengenakan setelan jasnya.
"Selamat pagi juga, Nak," jawab Gracio. Shani tersenyum melihat Aran terlihat sangat tampan dengan jasnya.
"Pagi!" ucap Aldo dan Zean bersamaan.
"Pagi juga, cuy," sapa Aran.
Bagaimana dengan Freya? Dia duduk di sebelah mamanya yang sibuk menyiapkan sarapan.
"Aldo, kamu ada kelas pagi kan?" tanya Gracio.
"Iya, Pah. Kenapa?" tanya Aldo.
"Anterin Freya ya, searah kan?" pinta Gracio.
"Oh, iya Pah, gampang," jawab Aldo.
Setelah sarapan, mereka berangkat masing-masing ke tujuan mereka.
Di dalam mobil, hening. Tidak ada yang membuka pembicaraan sampai mereka berhenti di depan pagar SMA Senopati.
"Freya, mau masuk atau enggak?" tanya Aldo.
"Masuk aja, Kak. Jauh," jawab Freya.
Aldo mengangguk dan memajukan mobilnya masuk ke area sekolah lamanya. Baru saja ban depan mobil mereka melintas, sekolah yang tadinya sepi menjadi ramai. Sangat ramai.
Jantung Freya berdegup kencang. Saat dia menjadi pusat perhatian para murid.
"Freya, kamu gak turun?" tanya Aldo seperti biasa. Dahulu, saat dia sekolah di sini, sering menjadi pusat perhatian karena mobilnya.
"Takut." suara Freya berubah menjadi sedikit bergetar.
Aldo baru ingat bahwa adiknya ini sangat introvert. Wajar jika dia takut menjadi pusat perhatian.
Aldo berpikir keras. Apa yang harus dilakukannya agar Freya berani keluar dan sampai ke kelasnya dengan aman?
Dari kaca spion mobil, Aldo melihat seorang wanita berkacamata persegi panjang, memakai kemeja biru muda dan rok hitam selutut yang terlihat sangat menarik bagi semua orang.
Aldo segera membuka pintu mobilnya dan menghampiri wanita itu. Dia yakin wanita itu adalah salah satu guru di sekolah ini.
"Maaf, apakah Anda guru di sini?" tanya Aldo.
"Iya, saya Miss Ashel," jawab wanita itu sambil menyisir rambutnya ke belakang dengan tangannya sebelum berjabat tangan dengan Aldo.
"A-ah, saya Aldo. Bisa tolong anterin adik saya masuk kelas? Murid di sini ribut waktu mobil saya masuk. Adik saya takut jadi pusat perhatian," jelas Aldo kepada Ashel.
"Oh, iya. Tadi sepi, sekarang jadi ramai ya," ucap Ashel.
Aldo tersenyum mendengar ucapan Ashel, meski hatinya sedang berdebar-debar entah karena kecantikan Ashel atau sesuatu yang lain.
"Yaudah, ayo," ajak Ashel. Tapi Aldo sedang bengong, memandang Ashel dengan tatapan kagum.
"Eh, kemana?" tanya Aldo bingung.
"Anterin adikmu lah. Mau kemana lagi?" ucap Ashel sambil mendekatkan wajahnya pada Aldo.
"O-oh, iya. Ayo," ucap Aldo sambil menjauhkan wajahnya dan berjalan menuju pintu mobil untuk mengeluarkan Freya.
"Ayo, Dek. Kakak anter. Gak usah takut, Ada kakak," kata Aldo menenangkan Freya yang ketakutan sejak tadi.
Freya tak menjawab, melainkan melangkah keluar dari mobil.
Aldo ternyata bisa meramal, karena apa yang dia khawatirkan benar terjadi. Mereka diserbu murid-murid sekolah.
Ashel yang ada di belakang Aldo melihat murid-murid berlari ke arah mereka dan segera melindungi Freya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADIL
RomanceSusah kalo disukai banyak orang, bingung mau pilih yang mana. Freya. A-nya ADIL. 18+ Bocil? BIG NOO! SEMUA FIKSI TERMASUK TOKOH DAN ALUR CERITA!! JANGAN DIBAWA KE DUNIA NYATA!!!