6

415 51 1
                                    

Hari ini. Last show Ashel.
















Hari pernikahan Gracio dan Shani.

"Mah... Freya takut," ucap Freya dengan memeluk bahu Mama-nya, didepan cermin.

Shani yang sekarang sudah memakai dress yang sangat amat cantik dan cocok di dirinya hanya tersenyum, dengan mengelus tangan anak kesayangannya itu.

"Kamu tenang aja yaa, ada yang lain juga disini, kamu siap kan ngater mama ke altar?" ucap Shani.

"Fiyuhh... siap gak siap, Freya harus siap kan Ma," ucap Freya dan masih diposisi yang sama.

"Yaudah, ayo kesana," ajak Shani.

"Pengantin wanita. Dipersilahkan untuk masuk," ucap seseorang lewat mic.

Shani dan Freya sekarang menjadi pusat perhatian semua orang, yang ada di ruangan tersebut.

Freya yang mendengar suruhan dari sang pembawa acara itu, mulai berjalan perlahan menggandeng tangan Shani.

Mereka berdua berjalan perlahan menuju Gracio dan ada Aran dibelakangnya.

Saat sudah didepan....

"Om Gracio. Freya percaya sama Om untuk jaga dan membahagiakan Mama, Freya harap Om gak akan pernah ngelanggar janji itu." hanya itu pesan Freya pada Gracio.

"Pasti sayang, pasti," ucap Gracio dan beralih menggandeng tangan Shani.

Freya pun pergi duduk di mana disitu sudah ada Aldo, Zee, Marsha, Chika dan Ashel.

Mengapa 3 wanita itu disini? karena setelah pertemuan singkat kemarin-kemarin, kini mereka semakin dekat dengan keluarga Gracio.

Freya duduk disamping Ashel.

Saat Gracio dan Shani mengucap janji suci, Freya tak mampu menahan air matanya, melihat Ashel yang berada didekatnya ia langsung memeluk Ashel.

Freya bingung harus apa, disisi lain ia senang bahwa Mama-nya bahagia tapi disisi lain juga ia sedih karena datang di pernikahan Mama-nya. Meskipun mereka akan menuju kebahagiaan, tetapi anak mana? Yang mampu untuk datang ke pernikahan ke-dua, Orang tuanya.

"Udahh, tenang ya sayang, Mama kamu sekarang lagi bahagia, masa kamu nangis kayak ginii," ucap Ashel sembari mengelus punggung Freya.

Chika yang mendengar kata 'sayang' yang keluar dari mulut Ashel, hanya bisa menahan rasa cemburunya.

Disisi lain ia tidak fokus dengan orang di depannya, melainkan suara samar-samar isakan tangis dari putri kesayangannya, matanya sesekali melirik ke arah putrinya.

Gracio yang menyadari akan hal itu segera memegang erat tangan Shani.

Dan saat sang pemandu pernikahan memerintahkan mempelai wanita dan pria ini untuk mencium bibir satu sama lain, agar pernikahan ini sah.

Gracio segera mencium bibir Shani.

Hanya sebuah kecupan yang sedikit lama, menyampaikan rasa sayang dan cinta kepada istri barunya, Shani.

Shani sekarang sedikit lebih tenang dengan ciuman itu, mencoba untuk percaya pada anak-anaknya yang lain.

"Udah ya nangisnya, nanti cantiknya ilang lohh, tuh liat Om Gracio udah jadi Papa kamu sekarang, senyum yaa," ucap Ashel sembari mengelap air mata di pipi Freya dengan lembut.

Dan ternyata bukan hanya Chika, yang sedang terbakar api cemburu, Marsha juga.

"Gue napa sih, kan Freya cuma di peluk Kak Ashel, kenapa gue gak seneng ya, apa gue suka Freya. T-tapi.... ah udahlah," batin Marsha

ADILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang