8

373 39 1
                                    

Kita harus bisa melupakan orang lama.






























Ashel tiba di rumah mewah milik Gracio dan segera turun dari mobil untuk menekan bel rumah itu.

Tak butuh waktu lama menunggu. Ashel sudah disambut hangat oleh nyonya dari rumah tersebut.

"Halo Tante Shanii..." Ashel menyapa Shani, yang disapa dengan senang hati membalas.

"Ehh, Ashel masuk dulu nakk" Shani pun masuk ke rumahnya di ikuti oleh Ashel di belakangnya.

"Ada apa Shel?" tanya Aldo saat matanya menangkap gadis yang ia suka berada di rumahnya.

"Mau privat sama Freya, kan tadi dia gak masuk,"

"Yaudah Freya, kamu ke kamar gih belajar yang bener yaa.." ucap Gracio saat mendengar niat Ashel kesini, di akhiri dengan usapan lembut di pucuk kepala Freya.

"Iya Pa.. kalo gitu Fre keatas ya, ayo Miss." Freya pun berjalan mendahuli Ashel.

Setelah masuk ke kemar Freya...

"Oh iya, kursinya cuma satu, bentar Miss, aku mau cari kursi dulu," saat Freya hendak pergi lagi tapi tangannya ditahan oleh Ashel.

"Udah gak papa, ini aja,"

Tok Tok Tok...

Freya segera menarik tangannya yang di genggam Ashel dan segera membuka pintu.

"Nih ada susu sama cookies buat kamu," ucap Shani dengan menyondorkan nampan berisi sepiring cookies dan segelas susu putih hangat.

"Makasi ya, Maa..." Freya segera menerima nampan itu dan pintu segera di tutup oleh Ashel diakhiri dengan menguncinya.

"Kesana Yukk" Ashel berjalan duluan ke arah meja belajar milik Freya dan duduk di kursi nyaman itu.

Freya menaruh nampannya di ujung meja belajarnya dengan memandang Ashel dengan tatapan bingung.

"Terus aku duduk di mana?" Freya benar-benar tidak mengetahui dunia orang dewasa.

Ashel tak menjawab tapi tangannya menepuk-nepuk pahanya sendiri.

Freya pun duduk di pangkuan Ashel dan menurutnya posisi ini cukup nyaman.

Ashel menjalankan tugasnya sebagai guru di awal. Dengan mengajari pelajaran tadi pagi yang di tinggalkan Freya.

Tapi di tengah-tengah Freya sedang fokus belajar Ashel mengambil gelas susu Freya yang sudah berkurang sedikit dan mengarahkannya ke samping dirinya, yaitu titik buta Freya.

Dan tanpa sepengetahuan Freya juga, Ashel memasukkan bubuk misterius yang entah ia dapatkan dari mana. Saat merasa cukup Ashel segera menaruh gelas itu ke tempat semula.

Bertepatan pula Freya sudah selesai dengan soal yang Ashel berikan tadi.

"Miss, kaya gini?" tanya Freya dengan memberikan bukunya ke Ashel. 

"Sini sayang...." Ashel menerima buku Freya dan mengecek semua jawaban Freya, tapi ujung matanya melihat Freya sedang memakan cookies yang tinggal satu dan di akhiri dengan meminum susu favoritnya sampai habis tak bersisa.

Jelas. Ashel tersenyum senang.

"Sayang... berdiri dulu, Miss mau ke Mama kamu,"

Freya pun berdiri dari pangkuan Ashel dan beralih duduk di sofa dengan memainkan hpnya.

Saat Ashel baru saja menutup pintu Freya merasakan perasaan aneh di tubuhnya mungkin itu efek dari bubuk rahasia milik Ashel.

Freya duduk dengan perasaan gelisah, dia sekarang sedang mencari-cari remot AC. Tak lupa tangannya yang sedari tadi ia kibaskan ke area lehernya.

ADILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang