Aku... Masih Hidup?

137 10 0
                                    

Perang Tenma.

Suatu perang besar yang selalu terjadi setiap 500 tahun sekali.

Biasanya perang itu hanya melibatkan para malaikat dan iblis hanya saja kali ini berbeda.

"Hey Noir kupikir ini sudah waktunya bagimu untuk menyerah dan mundur dari sini." Seorang wanita berambut pirang kecoklatan berkata pada pria didepannya.

"Sayang sekali Silver tapi aku tidak akan pernah mundur!" Balas Noir pria berambut abu-abu gelap dengan dua tanduk hitam menjulang di dahinya.

Pertukaran itu hanya terjadi sebentar dan sesaat setelahnya sebuah kilat hitam muncul di antara mereka.

"Kau… Argent?"

"Hn."

Di hadapan mereka berdua seorang pria lain dengan rambut hitam pendek dan mata biru muncul dengan pedang di kedua tangannya.

Mereka bertiga saling menatap dan kemudian…

*Clang!

Suara benturan antara dua pedang terdengar bersamaan dengan hilangnya sosok mereka.

Pertarungan pun terjadi.

Noir yang tidak mengharapkan kemunculan Argent memainkan trik di tangannya dan sebuah rantai muncul mengikat kaki Argent.

Argent yang terikat menunjukkan ekspresi tidak peduli dan terus memainkan kedua pedangnya.

Bagi Noir itu aneh Argent seharusnya bersikap lebih peduli dan berusaha untuk melepaskan ikatannya tapi berbeda dari yang diharapkan Argent tidak peduli sama sekali dan membiarkannya.

‘ Yah tidak masalah lagipula ini masih bagian dari rencana.’

Dengan memasang senyum jahat Noir menarik rantai itu sekuat tenaga menarik Argent dalam prosesnya dan membantingnya ke tanah.

"Kahahaha! Argent kau ini sungguh naif untuk berpikir bahwa dirimu setara dengan kami ketahuilah tempatmu dasar sampah!"

"Oi oi bukankah kau sedikit terlalu berlebihan? Meskipun kata-katamu itu ada benarnya tapi setidaknya kita siksa dulu dia dengan mematahkan setiap tulang di tubuhnya lalu mengobatinya dan mengulangi itu terus menerus dengan begitu dia akan tahu tempatnya Hahaha!"

"Oh! Itu ada benarnya hahaha!"

Dua belah pihak yang tadinya saling bermusuhan tiba-tiba saling berbagi pendapat dan tertawa jahat.

Bagi mereka Argent hanyalah semut kecil yang bisa mereka bunuh kapanpun mereka mau tapi tanpa mereka ketahui semut kecil itu telah memiliki kekuatan untuk menandingi mereka berdua.

"Berisik sekali kalian para lalat memang suka sekali membuat kebisingan ya?"

Ketika mendengar suara itu Silver dan Noir membelalakkan matanya menengok ke bawah tempat Argent terjatuh dan menemukan dia dalam keadaan sehat walafiat.

"Karena kau sudah menyerang maka ini giliranku."

Percikan petir hitam muncul menyelimuti tubuh Argent dan sesaat setelahnya dia menghilang dari hadapan mereka.

"Rapatkan gigimu kuat-kuat."

Argent muncul dibelakang Noir dan dengan tangan yang diselimuti api hitam Argent memukul wajah Noir mengirimnya terbang puluhan meter kebelakang.

Melihat Noir yang terpental jauh Silver berkeringat dingin dia tahu Noir tidak akan mati dengan mudah hanya saja dia takut untuk mengalami hal yang sama.

Tanpa aba-aba apapun Argent langsung menendang kepada Silver meretakkan tengkoraknya dalam proses dan membakarnya dalam api hitam.

"AAAAAAHHHHH!!!!!"

Tensura Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang