"kejar dia!"
"Jangan sampai lolos!"
"Kita harus menangkap nya hidup hidup dan memberikannya kepada tuan kedrick!"
Seorang wanita dengan bayi yang berada dalam pelukannya itu terus berlari, tak menghiraukan suara orang orang yang mengejarnya serta gelapnya malam akan hari itu.
Nafasnya berderu cepat, menandakan betapa lelahnya ia berlari.
Ditengah malam, dimana orang orang tertidur lelap ia justru dikejar oleh anak buah suaminya sendiri. Sungguh tragis!
"Ah, sayang. Tunggu sebentar lagi ya, mama akan mengantarkan mu pada tempat yang aman."
Ucap wanita itu diselang larinya saat melihat sang buah hati mulai menangis.
Tak jauh dari tempatnya berlari, ia melihat seorang lelaki disebuah gang kecil. Tiba tiba sebuah ide muncul di kepalanya, namun ide ini mungkin cukup membahayakan.
Dengan cepat ia berlari menghampiri si lelaki.
"Ku serahkan anakku padamu, kumohon rawatlah dia."
"Hah?."
Sang lelaki kebingungan namun tetap mengambil bayi yang diserahkan oleh wanita itu.Sang wanita berhenti sejenak, menatap wajah sang buah hati yang kini juga sedang menatapnya. Ah, wajah yang sangat tampan. Persis seperti ayahnya.
"Sayang, mama sangat menyayangimu—"
Menautkan keningnya dengan kening sang anak. "—jadi tolong, jangan berpikiran bahwa mama membuangmu ya? Mama akan sangat sedih jika kau berpikiran seperti itu.."
Dalam diam, si lelaki memperhatikan interaksi antara ibu dan anak itu. Masih setia dengan sang bayi yang dalam gendongannya. Namun seketika, lamunannya hancur saat wanita itu menatap matanya dalam. Sangat lekat. Dan... Sangat hangat.
"Cillian agaskar bey- Cillian agaskar. Hanya itu, nama dari putra tercintaku. Tolong rawat dia"
Ucapannya terhenti saat akan menyebut marga sang bayi. Bey- apa? Mengapa ia menyembunyikan marga dari anaknya sendiri? Aneh. Pikir si lelaki.
Ah, tapi ia segera menghiraukan hal itu. Suaranya terdengar saat indah, sama seperti wajahnya. Sangat indah dan cantik. Sial, jika seperti ini walaupun sudah memiliki anak sepuluh pun akan tetap ia nikahi.
Dengan paras dan penampilan seperti ini, mana mungkin dia orang biasa.
"Disana, aku menemukannya!"
DOR!
"Sial!" Umpat wanita itu. Huh.. hampir saja peluru itu mengenai kakinya. "Berlindung lah ketempat yang aman!"
Si lelaki langsung mematuhi perintah sang wanita. Ia segera berlari menuju ke kediaman nya, yang beruntungnya tak jauh dari daerah itu.
Lalu, bagaimana dengan keadaan si wanita? Tentu, ia berlari sejauh mungkin meninggalkan si lelaki yang sudah ia titipkan bayinya. Sekarang tugasnya telah selesai. Walau ia akan meti karna kelelahan berlari atau ditembak,, ia tak akan menyesal.
DOR!
"AKH!"
Satu peluru berhasil mengenai kaki sang wanita.
"Nyonya Evelina, jika anda menurut pada tuan Kedrick dan menyerahkan bayi itu—"
"Kau lihat sendiri bukan?! Bayi itu telah aku buang! Jadi, tak ada guna nya kalian mengejar ku."
Orang orang yang berbadan besar dan berpakaian serba hitam itu terdiam. Sial, bagaimana ini? Bagaimana mereka menjelaskan kondisi saat ini kepada sang tuan?
Melihat semuanya terdiam, sang wanita—Evelina—mengambil pistol yang berada digenggaman salah seorang dari mereka dan langsung mengarahkan nya ke kepalanya.
"Nyonya—"
DOR!
Evelina mengakhiri hidupnya sendiri dihadapan para anak buah suaminya.
Kira kira menurut kalian gimana nih?
Masih banyak kekurangan, soalnya ini cerita pertama authorr..
KAMU SEDANG MEMBACA
DADDY
Storie d'amoreMenceritakan tentang kehidupan sang tokoh utama yang bernama Geran amour cynderlous yang kehidupannya berubah 180° setelah ia menyelamatkan seorang bayi.