Happy reading 💓
Typo bertebaran!"Tambah lagi brengsek!" Geran menggebrak meja counter yang membuat Jake hanya bisa menghela nafas frustasi.
Sudah tujuh gelas yang di minum oleh Geran dan kini dia sudah mabuk berat.
"Sudahi minum nya, tuan Geran. Anda sudah sangat mabuk." Jake membujuk Geran frustasi, Ini bukan yang pertama kali ia membujuknya.
"Apa apaan kau, Jake?! Berikan lagi..!"
"Anda sudah mabuk berat, tuan.. lihatlah! Wajah anda sangat merah."
"Hahahaha! Apa maksud mu? Wajah ku merah? Kau pikir aku ini boneka daruma, eung?"
Ah, sial. Dia benar benar mabuk.
Menghiraukan Jake yang terus membujuknya, Geran tiba tiba saja bangun dari tempat duduknya dan mulai berjalan cepat meninggalkan counter entah kemana.
"Tuan!" Jake mencoba mencari keberadaan pelanggan setianya itu yang kini sudah hilang ditelan oleh banyaknya orang.
"Sial!" Jake mengusak surainya panik. Bisa bisanya nanti Clift akan membunuhnya.
Pasalnya, baru kali pertama ini ia mendapati Geran yang mabuk, Karna ia tau Geran sangat kebal terhadap alkohol.
Ditengah kepanikannya, dari jauh matanya ter arah ke sudut pojok bar. Ia melihat bayang bayang orang yang terlihat seperti Geran. Tapi anehnya, orang yang sepertinya Geran itu sedang.. berciuman dengan pria?!
Jake sontak berlari membelah lautan manusia yang sedang asik berjoget itu. Dirinya kini bertambah panik.
"Maaf tuan, bisa berikan tuan Geran kepadaku?" Jake kini berdiri tepat didepan pria yang mencium Geran. Di lihatnya Geran yang sepertinya sudah tak sadarkan diri dalam pelukan pria itu.
"Tidak." Tolak pria itu mentah mentah.
Jake menautkan kedua alisnya. Kesal.
"Berikan dia padaku! Aku kenalan nya, Akan akan mengurus nya."
"Tidak akan." Tolak pria itu lagi.
Jake semakin kesal dibuatnya. Ia berpikiran untuk merebut paksa Geran, sebelum—
"Kau tinggalkan dia denganku. Aku mengenalnya dan aku tak mungkin menyakitinya. Dan ambil uang ini!" Pria itu memberikan Jake uang dengan jumlah yang tidak sedikit.
Jake mengambil uang itu dengan tak percaya, "akan sangat disayangkan jika uang ini tidak diambil. Lagipula dia kenalan tuan Geran. Yah, walaupun aku tak pernah melihatnya. Tapi, tuan pasti akan baik baik saja, bukan?"
Sekitar 5 menit Jake berpikir. Dan selama itu pula pria itu memperhatikan wajah geran yang kini berada dalam pelukannya. Lucu sekali.
"Baiklah. Tapi jangan kau apa-apa kan tuan Geran! Awas kau!"
Pria itu mengangguk, "Aku berjanji."
Pria itu langsung membawa Geran kelantai atas bar. Sepertinya, dia sudah memesan kamar disana.
Di bar ini, tak hanya fasilitas bar saja yang di sungguhkan. Di lantai 1 terdapat bar dan club, lalu Di lantai 2 terdapat club juga dan ruang karaoke. Dan di lantai 3 terdapat beberapa kamar yang dapat dipesan untuk memuaskan nafsu atau hanya sekedar menginap.
Pria itu membuka pintu kamar yang telah ia pesan dengan kakinya, karna kini kedua tangannya ia pakai untuk menggendong Geran.
Ia meletak kan Geran di kasur king size dengan hati hati, tak ingin membangunkan nya.
Pria itu mengelus pipi Geran pelan, "kau sangat imut, daddy.. aku jadi tak sabar untuk memakan mu"
Sekitar 10 menit ia memperhatikan Geran yang kini sudah tertidur lelap. Mati matian dia menahan nafsu dan punya nya yang dibawah sana agar tidak hilang kendali.
Pria itu mengalihkan wajahnya dari Geran.
menghela nafas panjang, "Kau harus bersabar.. Cillian.."
"Eugh.."
Pria itu sontak melirik kearah Geran. Tampaknya, si empu mulai terbangun.
"Ah, sial. Dimana ini?" Ucap Geran yang tampak kebingungan. Ia merasakan kepalanya seperti berputar dan juga hawa yang sangat panas.
"Sialan, ini sangat panas.." Geran mulai melepaskan jas dan celana yang ia pakai, dan kini hanya menyisakan kemeja berwarna putih dan boxer nya saja. Kancing kemejanya ia buka semua, menampak kan bentuk tubuh nya yang sangat ideal dan indah.
Cillian menelan ludahnya berat. Sial, ini sangat menggoda!
"Panas.." Geran menggeliat tak mau diam dia atas kasur itu.
"Panas, hm?" Cillian mulai naik keatas kasur.
Geran mengangguk cepat dengan keringatnya yang sudah membasahi tubuhnya. Ia tak tahan!
"Bantu aku.. ini sangat panas! Ah, brengsek!"
"Aku akan membantumu, tenang saja."
Cillian mulai menyatukan bibir nya dengan Geran. Memberikan sedikit lumatan.
Geran tentu tak menolaknya. Diberikan nya akses lebih agar aksi dari Cillian menjadi lebih mudah.
Cillian makin gencar melumat bibir pink kemerahan itu. Dirinya kini memasuk kan lidahnya di dalam mulut Geran.
Lidahnya dan lidah Geran kini beradu. Sangat nikmat.
Ditengah aksi mereka itu, sesekali Geran mendesah pelan.
Cillian melepaskan tautan mereka, "Apa kau ingin lebih?"
"Apa hal itu bisa menghilangkan rasa panas sialan ini?" Tanya balik Geran.
"Of course."
Geran menyunggingkan ujung bibirnya, "do it for me."
Thanks 💓
KAMU SEDANG MEMBACA
DADDY
RomanceMenceritakan tentang kehidupan sang tokoh utama yang bernama Geran amour cynderlous yang kehidupannya berubah 180° setelah ia menyelamatkan seorang bayi.