Happy reading 💓
Sepuluh tahun berlalu.
Tak terasa sudah sepuluh tahun sejak hilangnya Cillian.
Lima tahun terakhir merupakan tahun terburuk Geran, dan selama lima tahun belakangan itu Clift, yang bertugas sebagai sekretaris Geran-lah yang mengambil alih semuanya.
Selama lima tahun terakhir, Geran benar-benar menyibukkan dirinya akan pencarian putranya itu. Walaupun ia tau pasti laporan yang di dengarnya selalu tak membuahkan hasil.
Clift dan anggota keluarga Geran yang telah mengetahui semuanya mencoba untuk membujuk Geran. Dan.. berhasil!
Sekarang, Geran sudah kembali seperti biasa. Perlahan lahan ia mulai bisa menerima bahwa Cillian telah tenang di alam sana. Geran pun terus berdoa pada dewa agar menempatkan Cillian ditempat yang sebaik baiknya.
Namun, selalu saja perasaan tak percaya akan Cillian yang sudah tiada terus mengganjal dipikiran nya. Dan perasaan itulah yang selalu membuat Geran berharap jika suatu saat ia dapat berjumpa dengan Cillian lagi.
Kita kembali ke saat ini.
CYS company.
Kantor Geran.Ruangan yang didominasi oleh warna abu-abu itu terkesan sangat elegan. Dengan bagian belakang yang semuanya terbuat dari kaca, memperlihatkan langsung bagaimana pemandangan kota dari lantai itu. Suara keyboard yang digunakan, detik jarum jam berbunyi, dan seorang pria tampan yang duduk di kursi kebesarannya itu.
Tok! Tok!
"Permisi tuan, tuan Carlein sudah menunggu anda diruang rapat," ucap Clift dari luar kantor.
"Bilang padanya aku akan segera kesana!" Titah Geran yang berada dalam kantornya.
"Baik, tuan."
Tak lama setelahnya, Geran bergegas berjalan keluar kantor menuju ruang rapat. Saat ini ia akan melakukan rapat yang sangat penting, ini demi meraih keuntungan yang lebih besar bagi perusahaan nya. Rapat dengan rival abadi keluarga nya. Keluarga Beymeere.
Keluarga Cynderlous dan Beymeere merupakan dua keluarga yang bersaing secara sehat dalam dunia bisnis. Entah itu bisnis legal maupun Ilegal, semuanya terkategori sebagai bisnis.
Untungnya, keluarganya dan keluarga Beymeere bukanlah keluarga bersaing yang menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan mereka. Mereka memiliki hubungan yang sangat sehat. Ya, Sangat sehat.
Saat Geran memasuki ruang rapat, semua karyawan langsung berdiri dari tempat duduknya untuk menyambut sang CEO. Tak terkecuali Carlein. CEO dari BYR company yang baru baru ini menggantikan sang ayah, yaitu Kedrick lacksvan Beymeere yang telah lengser dari posis CEO-nya akibat lanjut usia.
"Duduklah!" Titah Geran.
Semua kembali duduk pada kursi nya masing-masing. Geran mulai duduk di kursinya yang berhadapan langsung dengan Carlein dan... Sekretaris barunya?
Geran menatap pria itu. Tubuhnya tinggi tegap dan dia menutupi sebagian wajahnya dengan masker.
Sesaat, Geran terpaku akan warna mata dari pria itu, seperti dejavu.
Carlein menyadari sorot mata Geran yang mengarah pada pria disamping kiri nya.
"Perkenalkan tuan Geran. Ini adik bungsu ku. Ia baru memulai debutnya dalam dunia bisnis, jadi aku berinisiatif untuk membawanya dalam rapat ini agar dia dapat menyimpulkan bagaimana dunia bisnis sebelum turun langsung kelapangan. Apa tak masalah saya membawanya?" Jelas Carlein.
"Tentu saja tak masalah, tuan Carlein. Bukan kah bagus jika kau membawanya? Ini termasuk metode pelatihan."
"Haha,, anda sangat pengertian. Terima kasih."
"Tapi, jika kau tak keberatan aku ingin menanyakan satu hal. Sejak kapan kau memiliki adik laki-laki?" Seingat nya Carlein hanya memiliki satu adik perempuan.
"Oh, dia adik yang dirawat langsung oleh ayah ku pada suatu tempat yang tertutup. Jadi tak heran anda baru melihatnya, ini pun pertama kali dia menunjukkan dirinya dihadapan orang banyak." Jelas Carlein.
Geran hanya mengangguk an kepalanya tentang penjelasan Carlein, tak ingin membicarakan soal adik dari rekan bisnisnya itu lebih panjang lagi.
"Kita mulai rapatnya" titah Geran memimpin.
2 jam setelah rapat dengan BYR company.
Geran menyempatkan diri untuk mampir ke Bar langganan nya.
Saat Geran memasuki Bar itu, terdengar alunan musik besar nan heboh yang langsung menyapa indra pendengarannya. Di lihatnya pula banyak orang-orang yang menari seperti orang kesetanan. Bau alkohol dimana-mana, dan wanita wanita berbaju minim yang kelihatan nya sangatt butuh lelaki untuk membelai nya. Yaa, namanya juga bar.. oh! jangan lupakan sepasang kekasih romantis yang melakukan aksi romantis nya disembarang tempat.
Geran mulai berjalan menuju ke counter utama bar untuk memesan minuman.
"Selamat malam tuan Geran, apa pesanan anda untuk malam ini?" Sapa si bartender.
"Seperti biasa." jawab Geran singkat.
Si bartender mengangguk dan segera membuatkan pesanan sang pelanggan.
Sambil menunggu pesanan nya, Geran sekali-kali melirik kearah sepasang kekasih yang sedang bercumbu tak jauh dari counter yang di tempati nya. Ia menatap lekat interaksi romantis pada pasangan itu. Ia penasaran.
Sejak ia tumbuh dewasa dan bahkan sampai sekarang, Geran tidak tau bagaimana rasanya bercumbu.
Padahal wajah dan tubuhnya jauh melebihi kata sempurna, dan tentu saja banyak wanita maupun pria yang tertarik padanya. Tapi anehnya, dari sekian banyaknya wanita cantik dan pria submissive imut yang mendekatinya tak ada satupun dari mereka yang membuat Geran tertarik.
Geran mengusak surai nya frustasi. Apakah ia akan selamanya menjadi perjaka tua?
Lamunan nya pun hancur saat sang bartender memberikan pesanan yang Geran minta. Di habiskan minuman itu dalam sekali teguk.
"Hey, jake! Tambah! Kali ini berikan alkohol yang lebih kuat!" Geran segera melempar gelas yang terbuat dari kaca itu kepada si bartender-jake-.
Jake sontak langsung menangkap gelas yang dilempar oleh pria itu. Huh,, hampir saja.
Sepertinya, pelanggan setia nya ini sedang dalam suasana hati yang tidak baik.
Tanpa disadari, dari lantai 2 bar tersebut terdapat sesosok pria misterius yang memperhatikan Geran dengan begitu lekat. Sangat fokus. Tatapan matanya bahkan tak lepas dari Geran sedikitpun.
"Kita bertemu lagi. Daddy.."
Hai haiii
Terima kasih bagi yang udah baca cerita kuu!
Lop yu💓
KAMU SEDANG MEMBACA
DADDY
RomanceMenceritakan tentang kehidupan sang tokoh utama yang bernama Geran amour cynderlous yang kehidupannya berubah 180° setelah ia menyelamatkan seorang bayi.