I.

2 2 0
                                    

.

Prolog

.

Firasat aneh berhasil tersulut ketika sekumpulan anak-anak SD melintas dihadapan seseorang yang tengah menunggu lampu lalulintas berwarna hijau.

"Tidak jangan sekarang."

Sayangnya tidak dapat di cegah, firasat itu membawa seorang pria dapat melihat kejadian dalam waktu 10 menit mendatang. Bola matanya melebar, sementara itu tubuhnya terasa seperti di aliri arus listrik seiring dia melihat gambaran masa depan, dimana sebuah bus pariwisata menghantam sekumpulan anak-anak SD yang melintas didepannya saat ini.

Kemungkinan akan berimbas pada pengendara lain, sebab dia hanya menangkap gambaran masa depan cukup sampai dimana bus tersebut menghantam anak-anak SD. Atas apa yang dilihatnya selalu saja membuat jantungnya berpacu cepat.

Disisi lain suara kerisauan dari masyarakat setempat menciptakan huru-hara para pengendara yang masih diatas kendaraan mereka, lalu tak lama satu persatu mulai beranjak menepi, ada pula yang berputar arah ketika mendapati sebuah bus melaju kencang dari arah belakang pada jalanan menurun.

Bola matanya membulat sempurna, menatap bergantian antara anak-anak SD yang belum menyadari dengan bus yang mulai menerobos barisan kendaraan yang dibiarkan pemiliknya di jalanan.

"Hei! Awas minggir!" Gerakan bibirnya tidak terdengar dalam suasana genting.

Dia bergerak cepat meninggalkan kendaraannya lalu mendorong kumpulan anak-anak SD tersebut sampai mereka berhasil mencapai trotoar. Namun ketika dia yang akan ikut menepi naasnya harus tersandung tali sepatunya sehingga membuatnya terjatuh di aspal jalan saat itu juga.

Sayang beribu sayang, awak bus bagian depan sudah memberi jarak sekitar 20 jengkal tangan dari hadapannya. Pupil matanya melebar, dan waktu seakan bergerak melambat seiring bus tersebut menghantam tubuhnya dalam gerakan melambat pula, serta di barengi suara orang-orang meneriaki namanya yang malah terdengar mendengung di telinga.

Dia memang berhasil menyelamatkan banyak nyawa, namun petaka itu justru berbalik kearahnya.

"Sial!"

Pada akhirnya pandangannya memburam yang perlahan-lahan merenggut kesadarannya.

Semuanya gelap.

.

Who Is The Villain? [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang