BAB 3 "ALEX CAESAR GREY"

46.9K 187 2
                                    

Bella membuka kedua matanya, ia melihat sekeliling. Tak nampak satu pun sosok temannya disana, hanya ada dirinya yang masih berada di balik selimut dengan tubuh telanjangnya.

"Aw. Sakit" Rintihnya saat berusaha bangun.

"Bell? Udah bangun?" Alex keluar dari kamar mandi, dengan tubuhnya yang shirtless dan rambutnya yang basah.

"Selangkangan gue sakit, Lex" Ucap Bella.

Alex mendekati Bella, ia membantu temannya itu untuk duduk di pinggir kasur.

"Gue siapin air panas ya, dipake berendam biar sakitnya reda" Alex bangkit dan kembali ke kamar mandi.

Bella tersenyum, wajahnya memerah, mengapa saat ini dia merasa Alex seperti suaminya yang baru saja membobol keperawanannya di malam pertama.
Ia bangkit perlahan dengan berpegangan pada dinding.
Berusaha berjalan menuju sofa tempat tasnya berada.

"Lo mau ambil apa? HP? Gue ambilin"
Ucap Alex yang langsung berjalan mengambil tas milik Bella.

"Thanks, Alex. Gue mandi dulu apa ya?"
"Boleh, yuk"
"Hah? Gue bisa sendiri"
"Udah diem"

Alex menggendong tubuh Bella ala bridal, dan membawanya ke dalam kamar mandi.
Sebuah bath up dengan kran air yang menyala disampingnya menyambut pandangan Bella.
Alex menurunkan tubuh Bella perlahan ke dalam bath up.

"Lo berendam aja dulu, gue mau deliv makan siang"
"Jonathan dimana?"
"Dia ada kelas, gue lagi kosong hari ini"

Bella terdiam menatap punggung Alex yang menghilang dari balik pintu.
Hufftt.. Tubuhnya menjadi rilex setelah bertemu air hangat, rasa nyeri di sekitar rectumnya juga perlahan mereda.
Ia berbaring lebih rendah agar tubuhnya masuk ke dalam air sepenuhnya.

"Enak banget.. Huh.."

Bella memejamkan mata, tangannya mengusap-usap tubuhnya, mulai dari kedua payudara, perut, hingga turun ke vagina.
Tiba-tiba ia tersenyum tipis, mengingat kejadian semalam.
Entah mengapa denyutan-denyutan itu muncul lagi saat ia membayangkan Alex yang dengan brutal menyedot klitorisnya.

"Brengsek. Kenapa gue jadi horny lagi bayangin lo" Lirih Bella.

Sementara itu, di luar kamar mandi.
Alex sedang mengotak-atik ponselnya, membalas pesan dari Jonathan.

 Alex sedang mengotak-atik ponselnya, membalas pesan dari Jonathan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bella keluar dari kamar mandi, dengan handuk yang melilit tubuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bella keluar dari kamar mandi, dengan handuk yang melilit tubuhnya.

"Lex, beliin gue pain killer dong. Di bawah ada apotek kan?" Tanya Bella.
"Masih sakit banget ya? Sorry Bella, gara-gara gue ini"

Alex mendekati Bella, menggendong tubuh gadis itu dan membantunya berbaring di atas kasur.

"Apa ada luka ya?" Tanya Alex.
"Lo mau ngecek?" Bella menaikkan handuknya, lalu membuka lebar kedua kakinya.
Alex menatap vagina milik Bella yang terpampang jelas di depan kedua matanya.

"Coba nungging, bisa nggak? Gue mau liat ada luka apa nggak" Ucap Alex.

Bella memutar tubuhnya perlahan, lalu menungging seperti perintah Alex.

"Nggak ada luka" Alex mengusap-usap area rectum Bella dengan lembut.

Denyutan di selangkangan Bella kembali datang. Kali ini dia bahkan berharap, jari-jari panjang Alex menyentuh vaginanya.
Begitupun dengan Alex yang terlihat gusar, penisnya bahkan sudah menegang.
Ia tak mungkin menyetubuhi Bella dalam kondisi gadis itu yang sedang kesakitan.

"Nggak ada lukanya kan, Lex?" Tanya Bella sekali lagi.
"Nggak ada, kok. Gue beliin pain killer sekarang ya"

Alex bangkit dari duduknya. Sedang Bella memutar tubuhnya dan membuka handuknya.

"Alex"
Alex menoleh ke arah Bella yang sudah telanjang.
"Bikin gue rileks, bisa?" Tanya Bella.

Tanpa jawaban, Alex langsung menubruk tubuh Bella. Melumat bibir Bella dengan rakus, lalu turun, menyusu di kedua payudara Bella secara bergantian.
Lantas ia bergerak turun, menuju vagina Bella.

"Mmmmhhh... Alex... Good.. Mmmhhh" Bella meremas rambut Alex saat lidah lelaki itu sudah sibuk menjilati klitorisnya.

Tangan Alex merangkak naik, memainkan puting Bella.
Bella semakin terangsang dengan apa yang Alex lakukan.
"Arrrghhh.. Mmmhhh... Alex..."
"Yes bebih, minta apa?"
"Masukin.."
"Sekarang?"
"Mmhh.. I.. Iya.. Mmmhhh"
"Ngomong yang bener!" Ucap Alex dengan menyedot cairan yang keluar dari vagina Bella.

"Masukin, Arrrghhh.. Fuck me faster , Alex.."

Alex tersenyum, smirk. Ia melepaskan vagina Bella dari bibirnya.
Lalu melepas celana juga kaosnya, penisnya yang berukuran 16.5cm itu mencuat keluar.

"Punya lo gede banget" Puji Bella.
"Lo suka?" Tanya Alex dengan menggesek-gesekkan ujung penisnya di vagina Bella.
"Suka" Jawab Bella, sedikit malu.
"Enakan punya gue apa Jonathan?"
Bella terkekeh mendengar pertanyaan Alex.

"Jawab sayang, enakan punya siapa?" Ulang Alex.
"Enakan kamu, gedean punya kamu, Aarrrghhhhh" Lolong Bella saat penis panjang dan besar milik Alex itu menusuk vaginanya dalam.

"Fuck! Desah yang kenceng Bella!" Perintah Alex.
"Aaaarrrghhhh"
Alex mempercepat gerakannya, kali ini sangat berbeda dari semalam.
Alex seperti leluasa menikmati tubuh Bella, meraup kedua payudara Bella dengan brutal.
Menggerakkan pinggulnya maju mundur.

"Arrrghhh Alex.. Enak banget.. Arrrghhh"
"Lo sexy banget, Bell"
"Mmmhhh.. Arrrghhh.."
"Memek lo enak banget, masih rapet, gue ketagihan" Ucap Alex.
"Arrrghhh.. punya lo juga enak banget"
"Gue pengen sex tiap hari ama lo, mau?" Tanya Alex.

Bella tersenyum disela-sela desahannya.
"Gimana caranya bisa tiap hari?"
"Gampang itu, lo mau nggak?" Alex mempercepat gerakannya.

"Aaarrrghhh.. Alex... Arrrghhh"
"Jawab Bella, mau nggak? Gue suka body lo, cantik"
"Mmhh.. Arrghh.. Iya.. Gue mau..."
"Good"

PLOK PLOK PLOK..

Suara penyatuan keduanya terdengar nyaring.

"Aaaarrghhh Alex.. Gue mau keluar.."
"Keluarin aja sayang, basahin aja kontol gue nggakpapa"

Kata-kata vulgar yang Alex lontarkan semakin membuat sensasi nikmat pada Bella.
Ia tidak ingin berhenti, dia harus merasakan penis Alex, lagi, lagi, dan lagi.

BABY DOLL BY ACCIDENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang