ACCIDENT 2

3.1K 52 4
                                    

3 bulan yang lalu.

"Alex? Lo kenapa?"
Bella menangkap tubuh Alex yang ambruk setelah ia membuka pintu.
Bau alkohol yang sangat menyengat tercium dari pakaian Alex.

"Lo mabok sama siapa sampai kayak gini sih, Lex" Gerutu Bella seraya membantu Alex untuk berbaring di kasur.

"Bell.. Kiss me" Ucap Alex dengan suara paraunya.
Bella tersenyum, lalu mendaratkan ciumannya di bibir Alex. Melumatnya penuh nafsu dan menuntut.
Begitu pun dengan Alex yang sudah di kuasai gairah akibat efek alkoholnya.

Alex menarik tubuh Bella ke atas kasur, menjatuhkannya disana lalu Alex mulai menindih tubuh gadis itu.
Dengan kasar, Alex menarik ikat pinggangnya. Ia menaikkan kedua tangan Bella, dan mengikat kedua tangan Bella menggunakan ikat pinggang miliknya.

"Alex..." Panggil Bella lirih.
"Ya sayang" Sahut Alex dengan menyingkap lingerie yang Bella kenakan.

Payudara Bella yang sudah tak lagi tertutupi apapun segera diraupnya.
Dengan penuh napsu, Alex menghisap kedua payudara Bella bergantian. Menarik-narik ujung putingnya, menggigitnya kecil, lalu memutar-mutarkan lidahnya di ujung sana.

"Alex... Aaaahhhh" Desah Bella.
"Desah lagi yang kenceng, sayang"

Alex bergerak turun, dengan lidahnya yang tidak berhenti menjilati seluruh tubuh Bella.
Hingga tiba di bawah pusar Bella, Alex melepas celana dalam Bella.

"Aaaaahhhhhhhh Alex Aaaahhhh"
Desah Bella semakin nyaring saat Alex menyesap vagina miliknya.
Menarik-narik klitorisnya dengan nakal.

"Alex..." Rintih Bella.

Alex melepas celananya, membuangnya ke sembarang arah, lalu mulai mengarahkan penisnya yang sudah menegang ke vagina Bella.

Bunyi penyatuan mereka mulai terdengar, Plok, Plok, Plok.
Alex menggenjot vagina Bella semakin kencang, hingga membuat ranjang itu berderit.

"Ah yes Alex ah yes, faster Alex"

Alex melepas ikatan tangan Bella, membiarkan gadis itu untuk bergerak dengan leluasa.

"Kita ke balkon yuk" Ucap Alex dengan menarik tangan Bella.
"Lex? Lo serius?"

Alex hanya mengangguk, sedang Bella dengan tubuh telanjangnya juga hanya pasrah mengikuti Alex yang membawanya ke balkon apartmennya.

"Aaaaahhhh" Pekik Bella saat posisi doggy style dipilih oleh Alex untuk menghujam vaginanya.

"Ssshh jangan kenceng-kenceng mendesahnya.
Wow. Memek lo makin enak dipake di luar begini Bell" Racau Alex.

Plok, Plok, Plok.
Hujaman Alex semakin kencang. Membuat tubuh keduanya semakin terasa panas meskipun angin malam yang menerpa area balkon itu cukup dingin.

"Bell, gue keluar" Ucap Alex dengan menggenjot vagina Bella.
"Lex, Ahhh, gue juga keluar, Alex"

Alex terus memompa penisnya disana. Hingga spermanya pun keluar dan menyembur dengan sempuran di dalam vagina Bella.

"Lo keluar dimana, Lex?"
"Di dalem. Lo pake KB kan?"

Bella hanya mengangguk. Meski ada sedikit ragu dalam dirinya.
Namun apa boleh buat, Alex sudah terlanjur memuntahkan spermanya di dalam sana.

"Ya udah masuk yuk, kepala gue pusing banget"
Alex berjalan masuk lebih dulu, di ikuti oleh Bella di belakangnya.

Dengan tubuh yang masih telanjang, Alex merebahkan dirinya di kasur. Tanpa butuh waktu lama, dia pun terlelap.
Sedang Bella segera berjalan menuju kamar mandinya, membaca catatan kecil yang ia tempel disana.

"Minum pil tanggal 20"

Bella tertegun. Kedua bola matanya menyusur ke kalender itu.
"Ini tanggal 12, masih seminggu lagi"

***

Sudah hampir 1 minggu ini Bella kembali ke apartmennya.
Kondisinya pun sudah lebih membaik dari sebelumnya.
Aktivitasnya berjalan seperti sedia kala.
Hanya saja yang berbeda, suasana unit apartmennya menjadi lebih sepi.
Baik Bella, Alex maupun Jonathan masih sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing.
Bahkan di grup chat mereka juga senyap.

"Oh shit!"
Bella memuntahkan sarapannya. Sandwich telur yang baru saja ditelannya itu tercium bau amis yang menyengat di hidung Bella.

"Arrrgghh fuck!" Umpat Bella.

Bella membuka kulkas, mengambil sebotol minuman bersoda lalu menenggaknya dengan cepat.

"Huh! Amis banget. Udah busuk kali ya"
Bella memperhatikan sisa sandwichnya yang masih berada di atas meja.
Tiba-tiba rasa mual yang hebat kembali menyerangnya, dia lantas berlari ke dalam kamar mandi.
Memuntahkan seluruh isi perutnya ke wastafel.

*

Beberapa menit berlalu. Bella sudah cukup tenang. Kepalanya yang sedikit pening, tak menghentikan niatnya untuk meraih ponselnya di meja.
Dengan posisi berbaring, dia mengetuk layar.

"Tanggal 1 agustus? Ini udah ganti bulan? Cepet banget" Gumam Bella.

Sesaaat Bella termangu, lalu kemudian tersadar akan sesuatu hal.

"Gue mens terakhir? Kapan? Brengsek! Nggak! Nggak mungkin! Arrrkhh brengsek!"

Bella tidak henti-hentinya mengutuk, dia meraih jaketnya lalu pergi dari unit apartmennya.

Hanya satu tujuan Bella. Apotek yang ada di samping apartmennya.
Dia harus memastikan. Apa yang terjadi dengannya beberapa minggu belakangan ini.

"Tespack 1 mbak" Ucap Bella pada pelayan apotek disana.

Setelah mendapatkan apa yang Bella butuhkan, gadis itu berlarian kecil untuk kembali ke kamarnya.

"Persetan sama tes bangun tidur. Gue mau ngecek sekarang"

Bella masuk ke kamar mandinya. Menadahi air kencingnya dengan sebuah gelas kecil, Bella lantas memasukkan ujung tespack itu ke dalam gelas itu.

Dengan perasaan yang cemas, Bella memberanikan diri menatap tespacknya.
Dua garis yang menyala dengan terang disana seketika itu juga membuatnya mematung.
Air matanya pun menetes menuruni pipi.

Bella mengambil tespack itu dengan tangan yang bergetar hebat.
Memastikan apa yang dia lihat.

"Gue hamil" Lirih Bella.

BABY DOLL BY ACCIDENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang