CHAPTER LIMA🥀🐼

596 51 0
                                    

06.10

Pagi hari sudah tiba, dengan seragam sekolah
Dan juga lilitan apron hitam di tubuh nya,
Asa menyibukkan diri nya di area dapur untuk membuat sarapan untuk dirinya.

Sarapan telah siap semua asa pun segera melahap makanan nya dengan tenang.
Setelah selesai sarapan asa segera mencuci piring kotor, setelah itu dia pun segera bergegas pergi ke sekolah.

🥀🥀🥀🥀🥀

Asa pun telah sampai di sekolah nya dia pun segera memarkirkan motor nya setelah itu dia pun segera membuka helm yang menutupi kepalanya.

Setelah semua nya selesai dia pun segera pergi dari sana dan menuju ke kelas nya.

Asa merasa bosan di dalam kelas akhirnya dia pun memilih untuk membolos, tujuan nya adalah rooftop.

Asa pun dengan perlahan membuka pintu rooftop, setelah pintu itu terbuka semua, asa melihat keadaan di kedalam membuat nya terdiam membisu dengan kedua hidungnya mengeluarkan darah.

Hal yang membuat nya terdiam adalah pemandangan ray dan kara yang sedang berciuman dengan mesra, dimana kara yang duduk di pangkuan ray.

Dengan cepat asa mengeluarkan handphone nya dan memotret kegiatan mereka berdua, setelah itu dia pun dengan cepat pergi dari sana masih dengan kedua hidung nya yang mengeluarkan darah dengan deras.

Dan disini lah asa di UKS dengan tisu yang menyumpal kedua hidung nya.

"Apakah kau sudah membaik? " asa hanya menganggukkan kepala nya dengan pelan, dia pun kembali menutup kedua mata nya dan tak lama dia pun tertidur, guru yang sedang bertugas hanya mampu menggelengkan kepala nya, dia pun pergi dari sana meninggalkan asa sendiri di UKS itu.

🥀🥀🥀🥀🥀

Bel pulang berbunyi membuat asa yang sedang tertidur terganggu, dia pun membuka mata nya dengan perlahan.

Setelah nyawanya terkumpul asa pun segera beranjak pergi dari sana dan menuju ke kelas untuk mengambil tas nya, setelah mengambil tasnya asa segera pergi ke parkiran.

Sesampainya dia di parkiran dia mengernyit bingung saat melihat banyak pemuda tampan di sana.

Sistem yang mengetahui jika nona nya sedang bingung pun mulai menjelaskan.

Ting
Mereka adalah teman teman ray.

Mendengar penjelasan singkat itu asa pun menganggukkan kepala nya, asa pun kembali melihat ke arah mereka dengan mata nya membola sempurna saat salah satu pemuda yang disana bersandar di motor nya.

"ANJING JAUH JAUH LO DARI MOTOR GUE" teriak asa, asa pun mempercepat langkahnya setelah sampai asa pun segera mendorong laki-laki itu dari motor nya membuat laki-laki itu terjatuh.

"Santai aja kali" ucap pemuda itu, asa pun menatap tajam pemuda itu bukan nya terlihat seram asa malah terlihat sangat imut.

"Tem nama dia sapa sih? "

Ting
Dia adalah kazo putra Winston, antagonis kedua

"Oh antagonis kedua ternyata, terus antagonis pertama yang mana? "

Ting
Yang berdiri di samping kanan kara nona.

Asa yang mendengar nama kara seketika kejadian siang tadi terulang kembali, dan detik itu juga hidung nya kembali mimisan, mereka yang melihat itu menatap anehh asa.

"Yasa kamu gak papa? " tanya kara dengan nada yang khwatir

"Ya gue gak papa, kalo gitu gue pulang dulu." asa pun segera menaiki motor nya dan segera menjalankan motor nya dengan kecepatan tinggi meninggal kan sekolah.

"Itu si asa kan, yang sering jadi bahan bully" tanya kazo  pada ray dan di balas anggukan oleh ray.

"Wanginya kaya bayi ya" ucap nya lagi.

"Iya kara aja suka kalo deket deket sama yasa" ucap kara dengan antusias.

"Udah yuk pulang" mereka pun mengangguk, mereka pun mulai meninggalkan perkarangan sekolah dengan kecepatan sedang.

🥀🥀🥀🥀🥀🥀

Disini lah asa sekarang di sebuah cafe pemberian sistem yang ternyata dekat dengan rumah nya.

"Ahhh akhirnya darah nya udah berhenti keluar" ucap asa.

Ting
Suara pintu masuk berbunyi pertanda jika ada pengunjung, asa hanya acuh dia hanya fokus pada handphone nya dan juga minum nya.

"Asa?. "asa yang merasa nama nya di panggil pun mendongakkan kepalanya.

asa mengernyit bingung saat melihat wanita paruh baya yang sedang menatap sendu pada nya, dan disamping nya terdapat laki-laki paruh baya dan juga anak perempuan yang mungkin seumuran dengan nya dan oh satu lagi ada anak laki-laki yang mungkin berusia tiga tahun.

" siapa? "

Ting
Dia adalah ibu anda nona, dan mereka adalah keluarga barunya.

Asa hanya menganggukkan kepala nya, dia pun kembali menatap kearah wanita paruh baya itu.

"Maaf anda siapa?, kenapa anda tau nama saya? "Ucap asa membuat wanita paruh baya itu menatap tak percaya pada asa.

"Asa ini ibu "

"Ibu? saya gak inget saya punya ibu modelan anda yang dengan tega ninggalin anak sendiri yang saat itu sedang sakit parah" ucap asa dengan santai sangking santai nya mampu membuat wanita itu terkejut.

Kenapa dia bisa tau karna semalam dia membaca buku diary milik asa.

"Asa"ucap nya lirih

"Denger baik baik,semenjak kalian pergi dari rumah ninggalin asa sendiri, semenjak itu juga kalian bukan orang tua asa"

"Dan satu lagi jangan sok jadi orang yang paling tersakiti " setelah mengatakan itu asa pun pergi dari sana.

Sedang kan di salah satu meja yang berada tak jauh dari sana terdapat laki-laki paruh bayar yang mengepal kan tangan nya.

"Asa" ucap nya lirih setelah itu dia pun segera beranjak dari sana.

MAAF GAJE

SEKIAN TERIMAKASIH...

SISTER IN NOVEL BLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang