"sayang, nadia tunggu."ucap marselino yang terus saja mengejar pacarnya
Nadia tidak memperdulikan teriakan marselino, dia terus berjalan menuju lift. "Nadiaaa,"ucap marselino
"Apalagi sih,"jawab Nadia. Mereka saling bertatapan,mata nadia yang ber kaca kaca, dan mata marselino yang tajam
"Kenapa kamu kesini?,udah have fun aja Smaa mereka,"ucap Nadia
"Dengerin penjelasan aku,"ucap marselino sambil memegang kedua bahu perempuannya
"Jangan dengerin omongan Anya, dia emng begitu orangnya,"
"Gimana ga aku dengerin coba, dia dengan terang terangnya ngomong begitu di depan aku. di depan muka aku sendiri,"
"kalau kamu ada di posisi aku gimana reaksi kamu?,sakit kan!!.,"
"bahkan kamu sendiri gw bela aku di depan mereka, seolah olah emang bener kalau di mata kamu dan mereka aku yang deketin kamu duluan, dan buat hubungan kamu sama Maria renggang,"
"Ngga, ngga sayang. Itu semua salah,"
"Udah deh emang ini semua salah aku, harusnya kamu jangan ajak aku ke rooftoop kalau akhirnya kamu ajak mereka juga,,"
marselino membulatkan matanya, "ngga. Aku ga pernah ajak mereka datang kesana,"
"Tapi kenyataanya, mereka datang. Dan seenaknya ngomong gitu sama aku,"
wajah marselino sudah mulai merah menandakan bahwa dia sedang marah. "BISA GA SIH KAMU JANGAN EGOIS NAD. lagipula tadi waktu kita udah banyak loh buat ngobrol, rooftoop juga tempat umum siapa pun bisa datang kesana,"ucap marselino sedikit meninggikan suaranya
Nadia memejamkan matanya, dia terkejut mendengar bentakan dari marselino, matanya berkaca kaca. "Iya aku egois, aku egois karena aku gasuka mereka datang seenaknya hancurin momen kita berdua, dan satu lagi. Aku ga suka karena mereka bilang pacar aku lebih cocok sama cewe lain.AKUUU GA SUKA ITUUU,"
tatapan Nadia mulai melemah, dia menatap marselino yang tengah menatapnya. "Maaf karena aku bikin kamu malu, harusnya aku ga marah sama kamu, harusnya aku ga ngomong kayak gini sama kamu, karena emang dasarnya aku ga berhak atas itu semua,"ucapnya
Nadia membalikan badannya dan menekan tombol lift. Beberapa saat kemudian lift terbuka nadia langsung memasuki lift itu meninggalkan marselino yang terdiam disanaa.
*****
Keesokan paginya. nadia bersama Jasmine sedang menunggu di loby, mereka akan segera pulang ke tanah air hari ini.
Sepertinya semua pemain pun akan pulang hari ini terlihat ada beberapa pelatih yang sudah keluar dengan membawa barang koper yang besar dan banyak.
nadia sendiri dia memakai baju crop putih di tambah lagi selama jens panjang berwarna hitam. rambut yang di kepang satu sepatu snikrees putih dan tak lupa juga kacamata hitamnya. dia tidak membawa koper karena mereka membawa satu koper saja, dan itupun di bawa oleh Jasmine
"Nad!!,"ucap seseorang. nadia menoleh menampakan riskiridho dan sananta Disana, mereka memakai celana pendek hitam, dan jaget putih di pandu abu abu di tambah logo Garuda di dadanya
"Mau pulang sekrang?,"tanya ridho basa basi. Nadia mengangguk sembari tersenyum,
Tiba tiba ada perempuan yang datang, "kak mau foto boleh,"ternyata itu adalah salah satu fens mereka
"Boleh, mau sama siapa fotonya?,"ucap sananta, perempuan yang di ajak foto itu bocah kecil yang menurut mereka keren karena dia memakai kacamata hitam.
"Sama semuanya aja,"ucapnya. mereka pun mengangguk, bocah kecil itu berada di tengah tengah Jasmine dan nadia, yang di sampingnya terdapat ridho dan sananta
Ckrekk
Ckrekk
"Terimakasih,"ucapnya sembari berjalan menjauhi mereka.
nadia menatap lift yang baru saja terbuka, marselino disana dia bersama rafael. tatapan mereka saling bertemu hingga beberapa detik marselino mengalihkan tatapannya
"Apaboleh kita se asing ini?,harusnya aku yang marah sama kamu. Bukan kamu yang kayak gini,"ucap Nadia dalam hatinya.
Nadia terus saja menatap arah kemana marselino berada, rupanya lelaki itu bergabung dengan pemain lainnya seperti ivar jenner dan lainnya.
"Lo ada maslaah ya sama Marsel?,"tanya Jasmine, dia sedaritadi melihat pergelakan Nadia dan marselino
"Biasa!!,"jawab Nadia.
****
Nadia bersama Jasmine telah sampai di bandara, sebentar lagi mereka akan memasuki pesawat untuk pulang ke Indonesia.
Dan sayangnya Nadia harus satu pesawat bersama pemain timnas dan azizah dkk, Nadia sedang duduk di bangku yang di sediakan Brunei internasional airport. Sekedar bermain ponsel saja
Di sebarang sana marselino sedang bergurau bersama temen temennya, tidak ada pemikiran sama sekali untuk meminta maaf kepada Nadia kah?.
****
Nadia memasuki pesawat, dirinya menatap ke kanan dan ke kiri, banyak kursi yang sudah di tumpangi oleh pemain timnas, dia pun berjalan ke arah belakang dimana kursinya berada.
Dan sialnya, dia harus satu jejeran dengan marselino, mungkin takdir selalu mempertemukan mereka?, Marselino sendiri duduk di antara ridho dan Sandy wols.
Nadia duduk bersebrangan dengan marselino, mereka sama sama nggan untuk mengobrol atau sekedar menyapa
Setelah menempuh perjalanan hingga beberapa jam, kini mereka semua telah sampai di Bandara Soekarno-Hatta, nadia baru saja keluar dengan Jasmine dan beberapa orang lainnya
"Nadia!!,"teriakan seseorang memanggil namanya membuat Nadia membalikan badan. Disana terdapat azizah, ratu dan Fuji mereka mendekat ke arah Nadia
"Soal kemarin malam, maaf ya. Anya emang gitu orang nya tolong di Maklumin yah,"ucap Azizah. Mereka semua merasa bersalah dikarenakan melihat interaksi marselino dan Nadia,mereka menduga marselino dan Nadia sedang berantem.
Nadia tersenyum memperlihatkan lesu pipinya, "iya gapapa kok, santai aja."jawab Nadia
"Yaudah yah duluan,"ucap Nadia sembari melangkahkan kakinya meninggalkan mereka
Nadia melangkahkan kakinya menuju luar bandara untuk menunggu jemputan nya. Tiba tiba marselino datang "nad!!,"teriak marselino
Nadia yang mendengar orang menyebutnamanya pun menoleh. "Huem, besok siang aku tunggu di restoran matahari ya,"ucap marselino
"Aku mau bicara Smaa kamu."
***