bab 12

402 12 0
                                    

Keesokan harinya, seperti yang sudah di rencanakan Nadia sudah bersiap siap untuk menemui marselino di sebuah caffe yang letaknya tidak terlalu jauh dari rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keesokan harinya, seperti yang sudah di rencanakan Nadia sudah bersiap siap untuk menemui marselino di sebuah caffe yang letaknya tidak terlalu jauh dari rumahnya.

Penampilannya simpel hanya memakai baju crop putih di pandu jens lepis, rambut yang di carliyee, dan sedikit makeup natural

Nadia memasuki mobil, mengendara dengan santai. Sesampainya di caffe yang di tuju, Nadia memasuki caffe tersebut, menatap kesekeliling tatapannya tertuju kepada marselino yang tengah menunggunya di meja pojok, dia hanya memakai kaos hitam di pandu dengan celana pendek

Nadia berjalan menuju meja marselino, marselino yang menyadari kehadiran kekasihnya langsung mematikan handphone nya dan tersenyum tipis.

"Maaf telat,"ucap Nadia sembari menggeserkan kursi untuk dia duduki.

Mereka di selimuti oleh kecanggungan, diantara mereka tidak ada yang memulai pembicaraan, hingga salah satu pelayan caffe tersebut datang ke meja mereka. "Maaf mas mba, mau pesen apa?,"tanya pelayan tersebut.

"Kopi susu aja mba,"ucap marselino.

"Kopi susunya jangan pake es batu ya mba. Sama jus alpukat satu,"ucap Nadia

Marselino diam diam tersebut, ternyata kekasihnya mengetahui jikala dirinya tidak bisa memakan es batu,

"Kamu mau bicara apa?,"tanya Nadia mencoba memulai pembicaraan.

"Maaf, soal kemarin. Aku bukannya ga mau ngebela kamu, tapi kalau aku ngebela kamu masalahnya akan runyam, Anya orangnya begitu dia terobsesi kalau aku sama Maria harus bersama,"ucap marselino

Nadia mencoba mencerna apa yang di katakan pacar nya itu, "nad. Maaf, maaf, maaf. Aku ga bermaksud ngebentak kamu kemarin,"ucap marselino sembari mengenggam pergelakan tangan nadia.

"Gapapa kok, aku ngerti kenapa Anya bilang gitu, karena emang, kalian sudah mengenal sebelum aku kenal sama kamu,"

"Ngga. Kamu orang pertama yang aku kenal, sebelum mereka. Aku kenal mereka karena Azizah istrinya arhan, itu doang,"

"Iyaaa aku ngerti,"

"Jangan dengeri orang orang yang ngejodohin aku sama Maria ya. Karena sejak awal aku ga sama sekali tertarik sama Maria,"ucap marselino

"Kenapa?,bukannya kalian sama. Kalian se agama, kenapa kamu ngga tertarik, dan memilik kamu jadi pacar aku yang menobenya kita beda,"ucap lirih Nadia.

Marselino menunduk, dia lemah jika permasalahannya soal perbedaan agama. Karena memang sejak dulu jikala dia menjalani hubungan pasti beda keyakinan.

Nadia yang melihat perubahan wajah kekasihnya langsung tersenyum dan mengenggam tangan marselino, "udah jangan di pikirin, aku udah lupain soal kemarin."

****

Nadia dan marselino telah sampai di salah satu mall di Jakarta, setelah pertengkaran kemarin mereka memilih untuk berbaikan dan berakhir berjalan jalan sesuai dengan rencana mereka dari awal.

Nadia menggendong marselino, seolah olah dia  menunjukan kepada semua orang bahwa marselino hanya milik dirinya.

"Kita mau kemana dulu?,"tanya Marsel.

Marselino ferdinanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang