bab 5

395 20 1
                                    

Keesokan harinya. Keadaan marselino sepertinya dia bener bener sakit, pagi hari dia sudah menggigil, badannya panas suhu tubuhnya meningkat.

Ridho dan sananta yang melihat itu pun, hanya bisa memberikan obat saja. "Gimana nih, mana kita ada miting sama Koch sty lagi..."ucap sananta

"Gimana kalau, si Lino yang nganterin ke rumah sakit Nadia aja, dia kayaknya lagi santai,,"ucap ridho

"Yaudah cepat, telpon diaa,,"ucap sananta

Ridho langsung menelpon Nadia, dan langsung di angkat oleh perempuan itu.

"Iya bang kenapa?,,"

"Nad lagi sibuk ga?, Tolongin antarin Lino ke rumah sakit dong. Abang Smaa sananta lagi ada miting,,,"ucap ridho

Di sebrang sana, raut wajah Nadia langsung berubah menjadi wajah yang penuh khawatir. "Iya bang, Nadia langsung kesana, Abang bawa aja Marsel nya ke loby biar nanti langsung berangkat..."ucap Nadia

Tutt

Nadia langsung mengambil cardigan birunya, kebetulan dia hanya memakai teng top, dan celana panjang.

Setelah mengambil tas dan kunci mobil  Nadia langsung berjalan ke bawah. Tidak perduli dengan kondisi rambutnya yang acak acakan dan juga wajah yang tanpa make up.

"Nadia mau kemana sayang?..."ucap ibu Nadia yang kebetulan sedang sarapan dengan ayahnya

"Bun, Nadia mau nganterin Marsel ke rumah sakit dulu ya,,"ucap Nadia dengan wajah yang buru buru.

"Loh, Marsel yang pemain timnas itu kan?,,"ucap ayah Nadia

"Iya ayah, bang ridho tadi nlpon, katanya dia ada miting jadi dia minta tolong Smaa nad,,"ucap Nadia

Nadia buru buru menyalimi kedua orang tuanya "yaudah ya assalamu'alaikum,,,"ucapnya dan langsung pergi dari sana.

****

Butuh beberapa waktu untuk mobil Nadia terparkir di parkiran hotel. Nadia langsung bergegas keluar untuk menuju lobi

Disana sudah ada marselino yang tengah di gandeng oleh sanantaa dan ridho. Wajah marselino sangat pucat, penampilannya hanya memakai kaos hitam celana pendek putih,dan juga di kepalanya ada cipus penghangat dan tak lupa sendal jepit

Nadia langsung menghampiri marselino, wajah gadis itu sangat sangat natural. Dan jangan di bayangkan rambutnya yang agak acak acakan namun tidak se acak acakan itu.

Nadia juga hanya memakai sendal biasa. "Maaf ya nad ngerepotin,,,"ucap sananta

"Iya gapapa kok, ayo Lin kita jalan,,,"ucap Nadia dengan sedikit gugup. Kini marselino sudah ada di tangan Nadia, gadis itu mengandeng tubuh marselino. Tangan marselino berada di pundak Nadia dengan Nadia yang memeluk pinggang cowok itu.

Setelah sampai di parkiran, Nadia langsung membuka kan pintu untuk marselino, sebelum itu dia juga menurunkan sedikit jok mobilnya agar posisi marselino tidak terlalu duduk.

Setelah masuk ke mobil, Nadia langsung menjalankan mobil itu, keheningan tercipta Disana.nadia yang Pokus marselino yang hanya diam

Hingga, lampu merah. Nadia memberhntikan mobilnya, setelah itu dia ingin mencari ikat rambutnya namun sama sekali tidak ketemu.

Marsel yang melihat itu pun, sedikit terbangun, lalu dia melepas gelang hitamnya. "Nih, pake ini aja,,"ucapnya. Nadia seketika memberhntikan pencariannya dan menatap Marsel

Lampur merah telah bernti Nadia langsung melanjutkan mobilnya kembali. Sedangkan marselino dia sedikit mendekati tubuhnya ke arah Nadia. Lalu dengan telaten tangan lelaki itu mulai membereskan rambut Nadia dan menjadikan nya satu, lalu dia mengikatnya dengan gelang hitam miliknya. Sedangkan Nadia?, Gadis itu hanya diam dia masih menyetir, ada sedikit deg degan di dalam hatinya.

Marselino ferdinanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang