1. SELEKSI

1.3K 119 7
                                    


Menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah yang baru itu ga mudah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah yang baru itu ga mudah. Nyaman? Kalau nyaman mah harus nyaman, susah kalau udah soal orang tua, paham kan?

Halo, gue Yessica Tamara, tiga bulan sudah gue di sekolah ini, SMA Jenaka 48. Terkenal dengan siswa-siswi nya yang pintar, bijak, dan berprestasi, ok, gue akuin. Tapi soal attitude? kayaknya 0/10 deh.

Biaya di sekolah ini juga bukan main mahalnya, kalau bukan karena beasiswa, gue ga bakal masuk sekolah disini.

Gue ikut organisasi OSIS, sering ikut kegiatan-kegiatan sekolah, dan beberapa kali di pilih buat lomba mewakili sekolah. Bukan kepedean, tapi guru-guru selalu bangga-banggain gue.

Beberapa murid anggap gue 'caper', itu sebabnya gue sering di bully. Persetan dengan itu semua, kalau gue peduli juga gue lawan bacotan itu.

***

"Gimana? Nyaman di sekolah barunya?" tanya Cindy malam itu.

Cindy, cantik kan nama ibu gue? Sang matahari dan bintang. Penerang, penerang dalam hidup gue.

"Nyaman bun."

"Kalau ada apa-apa, bilang sama bunda, ya? Bunda ga mau kamu masuk sekolah itu karena terpaksa."

"Engga, bund. Aku baik-baik aja selama di sekolah itu."

"Kamu harapan bunda satu-satunya." ucap Cindy sembari mengusap pucuk kepala Chika.

Huft, kalau sudah soal 'harapan', rasanya perempuan itu ingin menghilang secepatnya.

"Gue takut bikin ibu kecewa." batinnya saat itu. Jujur, ia tak sanggup berbicara apa-apa pada saat itu, mulutnya benar-benar membisu. Hanya sekilas senyuman yang ia lontarkan kepada ibunya.

"Ibu udah sakit-sakitan, bapak juga kerjanya udah ga nentu." kata Cindy kembali berbicara.

"Nanti, kalau Bunda udah ga ad-"

Belum sempat Cindy melanjutkan
perkataannya, Chika sudah lebih dulu memotongnya. "Bun, jangan ngomong gitu." ucapnya sembari mengusap pelan tangan bundanya. Kini, ia menatap tulus bundanya yang tengah berbaring di ranjang. "Bunda pasti sembuh." lanjutnya.

"Chika nyaman, bener-bener nyaman di SMA Jenaka 48."

Tiba-tiba terdengar suara seorang perempuan yang tengah berdiri di ambang pintu. "SMA Jenaka 48?"

"Christy?"

Angelina Christy, seorang adik dari Chika. Bisa di bilang, ia cukup berbeda dengan Chika. Tak jarang pula orang-orang sekitar membandingkan perbedaan mereka. Pasalnya, Chika di kenal sebagai anak sekolah yang berprestasi seperti sang ibu dulu. Sedangkan Christy, mirip seperti ayahnya, Jeandra. Anak yang mudah bergaul, tapi tidak nakal.

TENTANG CHIKA (HIATUS SEMENTARA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang