Mengangkat kisah romantisme anak sekolah dengan konflik yang menarik.
Alzean menaruh harapan hingga Chika jatuh cinta dengannya. Namun, nyatanya ada tujuan lain di benak Alzean.
Christy, adik Chika. Gadis itu yang meminta Alzean untuk melindungi kak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hujan deras melanda kota Jakarta pada malam itu. Banyak orang yang menganggap hujan malam itu sebagai obat setelah musim kemarau. Banyak orang lelah, tapi kini orang-orang itu bisa tenang mendengar suara rintik hujan. Termasuk Alzean, ia sungguh lelah, bukan karena seleksi memasak saja, tapi ia juga berlatih untuk banyak lomba belakangan ini.
Meski suasananya tenang, tetapi Alzean hanya merasakan ketenangan itu sesaat. Tepat ketika mengingat sesuatu, pikirannya melayang kemana-mana, hati nya pun tak tenang. Banyak pertanyaan yang ntah kapan bisa di jawab. Jantungnya berdetak hebat begitu ponselnya berdering.
From: Christy bocah ingusan. To: Alzean Bang, kalo gue suruh lo buat pacaran sama kakak gue, lo mau ga sih?
Alzean berdesah pelan setelah membaca pesan dari Christy. Lelaki itu cepat-cepat menggerakkan jemarinya mengetik balasan pesan.
Kenapa gue harus jadi pacar si cewe polos itu?
Alzean menatap ponselnya tanpa berkedip usai membalas pesan, ia menunggu kembali pesan masuk dari Christy.
Bang, please mau ya? Gue tau, kak Chika sering cerita kalo dia sering dapet tindakan bullying. Gue juga tau, anak-anak di sekolah lo pada takut kan sama lo? Gue yakin setelah kak Chika jadian sama lo, ga ada yang berani buat nge-bully kak Chika lagi.
Alzean membaca kata demi kata pesan dari Christy. Belum selesai membaca, Christy mengirim pesan selanjutnya.
Walau gue juga suka sama lo.
Sialnya, baru sepersekian detik terkirim, pesan itu segera di hapus oleh si pengirim. Bahkan Alzean belum sempat membaca, ia hanya melihat sekilas, pasalnya matanya masih tertuju pada pesan di atasnya, lelaki itu masih belum selesai membaca pesan sebelumnya.
***
Siswi-siswi memandang kagum begitu seorang lelaki mulai melangkahkan kakinya dan mulai memasuki batas kelas 12 IPA 1. Sepasang mata terpanah pada pesonanya yang tiada batas.
Lelaki dengan gaya rambut yang sengaja di buat berantakan, dan seragamnya yang tak lagi rapih. Siapa sangka, lelaki berpenampilan bad boy itu nyatanya adalah siswa berprestasi di SMA Jenaka 48, sudah tau siapa? Alzean.
Siswi-siswi mulai mengangkat ponselnya untuk mengambil foto Alzean. Sementara Alzean malah sengaja membuat siswi-siswi teriak histeris usai melihat lelaki itu menyisir rambutnya kebelakang dengan jemarinya.
Bola mata mereka membulat begitu melihat langkah kaki Alzean yang mulai menuju bangku gadis dengan rambut panjangnya yang sedari tadi fokus membaca buku self improvement miliknya sembari mendengarkan alunan musik.
