4. TUJUAN

843 102 0
                                    

Menjadi tontonan orang-orang sudah menjadi hal biasa bagi Alzean, namun kini konteksnya berbeda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menjadi tontonan orang-orang sudah menjadi hal biasa bagi Alzean, namun kini konteksnya berbeda.

Biasanya, orang-orang akan menatapnya kagum, terlebih lagi cewek-cewek. Kini pandangan orang-orang menatapnya dengan bingung, beberapa ada yang kecewa.

Bahkan, Chika yang sedari tadi diam merenung pun kini mengangkat wajahnya cepat-cepat, mendengar perkataan Alzean yang menarik perhatiannya.

"Ga ada bosen-bosennya tuh orang, bikin drama mulu!" protes salah satu peserta yang di balas tatapan tajam oleh Alzean.

"Kamu serius ga?" tanya Bu Gita memastikan.

"Serius bu."

"Baik, tidak masalah." ucap Bu Gita dengan santai. "Sebenarnya saya sedikit menyayangkan ya, saya sendiri tau kamu pintar dalam masak memasak." lanjut bu Gita. "Tapi jika gantinya Chika, sepertinya masih imbang. Tidak apa-apa jika itu memang keputusan kamu, tinggal keputusan dari Chika saja. Saya rasa, Chika pasti mau. Bagaimana?"

Chika menatap wajah Bu Gita. Saat hendak menjawab, seorang perempuan lebih dulu mengeluarkan suaranya.

"Maaf, Bu. Kayaknya ga harus Chika, deh. Bu Gita liat sendiri kan tadi? Bahkan Bu Gita udah coba masakannya Chika. Mending di pikir-pikir lagi, bu." protes Marsha, ia terus mencoba untuk membuat rencananya berhasil tanpa gejala sedikit pun, dasar ular.

"Saya tau betul masakan Chika seperti apa, soal tadi mungkin ada kesalahpahaman, saya harus cari tau lebih dalam lagi. Saya percaya Chika."

Ucapan Bu Gita membuat seluruh peserta saling berbisik-bisik dengan orang di sebelahnya. Seakan tau apa yang tengah di pikirkan para peserta sejak tadi.

"Gimana Chika? Mau kan?"

Chika menganggukkan kepalanya. "Ya, saya mau, Bu!"

"Baik, seleksi kali ini cukup sampai sini saja, silahkan kembali ke kelas masing-masing."

***

"Permisi pak... Maaf menganggu, di depan ada yang mencari bapak."

"Siapa ya?"

"Hmm, saya kurang tau pak."

Gracio mengangguk pelan. "Suruh kesini saja ya, pak agung."

"Baik, pak." pak agung segera berjalan keluar ruang Jeandra.

Tok, tok, tok

"Ya, masuk."

Pintu terbuka, seorang pria pun masuk sembari tersenyum ramah. Namun reaksi Gracio berbeda jauh dengan pria itu, ia justru keheranan bukan main.

"Selamat pagi, pak Jeandra, CEO PT 48."

"Jeandra?" ucap pria itu mendapati Jeandra yang baru saja masuk kedalam ruangannya.

TENTANG CHIKA (HIATUS SEMENTARA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang