1 : pindahan

17 0 0
                                    

"ini pak uangnya," ucap seorang gadis manis yang sedang membayar taksi.

"Iya neng," sang sopir pun kemudian pergi guna menjemput calon penumpang yang lain.

Gadis itu membalik badannya dan memperhatikan bangunan 1 tingkat yang menjadi rumahnya sekarang.

Setelah puas menatap rumahnya itu, dia langsung bergegas masuk dan menaruh barang bawaannya di ujung ruang tamu, lantas berkeliling mengitari isi rumah barunya.

Saat dia sedang asyik menatap dapur yang terlihat aesthetic dimatanya, tiba tiba saja terdengar bunyi bel yang memang sengaja terpasang dirumahnya.

Ding dong!!

"Eh, siapa itu?" Gumam gadis itu heran, padahal dia baru saja menginjakkan kakinya di sini, tapi sudah ada tamu yang datang berkunjung.

Cklek!

"Hai, ada apa ya?" Tanya gadis itu sopan.

"Eh, oh! Lo tetangga barunya ya? Salken gue blaze," ucap seorang lelaki dengan baju kaos tanpa lengan yang sedang memegang bola basket dengan sedikit peluh di wajahnya.

"Oh, iya, salken juga, namaku name, ada apa ya?" Ucap name sedikit kikuk lalu mereka berjabat tangan sebentar.

"Gini, gue disuruh sama kakak gue buat manggil Lo, Lo disuruh ke rumah kita buat makan, mau engak?" Tanya blaze.

"Ehh, boleh, makasih yaa," ujar name sambil tersenyum lebar, "tau aja kalo aku laper.." batinnya berucap.

"Ya udah, ayo ikut gue," ajak blaze yang langsung menarik lembut tangan name menuju ke rumah yang berada persis di samping rumahnya.

Ketika mereka sampai di halaman rumah blaze, mereka bertemu dengan seorang lelaki yang sedang asyik menyiram tanaman sambil bersenandung kecil.

Menyadari kalau diperhatikan, lelaki itu balik menatap, "oh! Kamu tetangga baru kita ya? Salam kenal! Namaku thorn, nama kamu siapa?" Ucap thorn ceria sembari menaruh selang air dan mendekati name serta blaze.

"Eh, namaku name, salam kenal juga," ujar name kikuk.

"Kak gem lagi apa?" Tanya blaze pada thorn.

"Lagi masak, katanya kalo tamunya udah dateng suruh masuk aja ke dalem," jawab thorn, lalu dia pamit untuk kembali menghampiri tanaman tanaman yang belum disiramnya.

Usai mendapat jawaban, blaze segera mengajak name agar masuk ke dalam rumah. Dia membawa name menuju ruang tengah yang dipenuhi saudara saudaranya yang lain.

"P, tamunya udah dateng," ucap blaze membuat semua saudaranya melihat kearahnya.

"Njir, sejak kapan Lo punya cewe? Perasaan Lo gak laku deh," ucap salah satu saudara blaze yang mengenakan baju santai berwarna biru muda.

"Ck, ini tuh tetangga baru kita," timpal blaze kesal lalu dia berjalan ke arah sofa dan duduk disana.

"Hey semua! Makanan sudah siap- eh, wah! Tetangga barunya sudah datang ya? Maaf ya kalau kondisi rumahnya berantakan, ayo sini, kita makan dulu." Ajak seorang lelaki dengan raut wajah lelah yang sangat kentara, sontak mereka semua yang sedang berleha leha berdiri menuju ruang makan.

Mereka semua duduk di kursi masing masing, name pun bingung, dimanakah dia harus duduk?

"Sini name!" Ujar blaze yang menepuk nepuk kursi disampingnya yang memang kosong.

"Eh, i-iya," name segera menuju ke arah kursi tersebut sambil menunduk, dia malu karena sejak tadi dia terus ditatap oleh 7 bersaudara yang berjenis kelamin laki laki itu.

tak bisa memilih || oboifanfic!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang