Bab 9 🔞

1K 102 6
                                    

Hola, jangan lupa vote dan komen ya. Komen banyak-banyak...seneng aja rasanya ada yang komen, jadi lebih semangat nulisnya :)

Oiya mengingatkan kembali, dari awal udah di warning adanya straight couple juga di book ini, kalau merasa this story not your cup of tea, just leave it!

Cut~

Lets get it...
HAPPY READING

"Renjun...."

Suara berat menyapa gendang telinganya seiring dengan langkah kaki yang mendekat. Tanpa melihatpun, Renjun tahu pemilik feromon cendana pekat yang selalu berhasil mengusik kewarasannya ini.

Donghyuck berhenti tepat di samping tempatnya berdiri. Cukup dekat untuk Donghyuck dapat melihat pipi basah sang Archontas, hidungnya memerah dan matanya tampak sembab. Dia menangis, batin Donghyuck.

"Maaf...."

Ucapan Donghyuck berhasil membuat Renjun balas menatapnya. Mereka berdua sekarang sudah berdiri saling berhadapan. Wajah tampan itu diperiksa seksama, menyelami netra jenggala yang memancarkan rasa bersalah, sedih, dan kecewa sekaligus. Hati Renjun sakit melihatnya. Namun, entah kenapa, dia tidak bisa berpaling. Renjun tersesat disana.

"Seandainya ada cara untuk memutus ikatan ini...," kata Donghyuck lagi.

Saat mendengar itu, Renjun tersentak. Hatinya terasa sedikit terbakar. "Kenapa?" tanyanya mengambang.

Donghyuck menunduk memandang lantai, "Kau tak menginginkannya."

Renjun terdiam untuk beberapa saat. Renjun tak membantah, tak juga membenarkan perkataannya. Renjun ingin menyeletuk 'Tidak' pada lelaki itu, tetapi berakhir bungkam. Menunggunya melanjutkan bicara.

"Aku tak tahu kenapa. Rasanya kau takut...." Donghyuck menggantung kalimatnya untuk kembali menatap Renjun. Donghyuck menelan ludah saat pantulan indah Omeganya kembali ditawan, membuat keluhnya di ujung bibir menjadi teredam.

Dia mengangguk, "Mendapatkan seorang Alpha lemah sebagai mate bukanlah hal yang menyenangkan. Alpha yang bahkan tak bisa melakukan shift? Bagaimana aku akan menjagamu? Kau berhak takut karena aku bahkan tak bisa melindungimu--"

"Aku bisa melindungi diriku sendiri," potong Renjun yang terdengar tak setuju dengan pemikiran Donghyuck.

"Kau benar," Dia mengakuinya.

Donghyuck terkekeh pelan menyadari dirinya bicara melantur. Sesaat dia membiarkan egonya yang terluka mengambil alih. Donghyuck menarik napas dalam-dalam dan perlahan melepaskannya.

"Renjun...." Omeganya dipaku dalam tatapan mata, "Bagaimanapun keadaannya pada akhirnya kau dan aku akan tetap menikah. Aku tahu, entah apapun alasannya aku hanya tahu kalau kau sangat tidak menginginkan hal itu. Sejujurnya aku terluka, karena aku dengan senang hati ingin bersamamu. Aku siap memberikan hatiku untukmu."

Donghyuck mendekat, "Aku tak akan memintamu balas memberikan hatimu, Renjun. Aku hanya mau kau sedikitnya bertenggang dengan pernikahan ini. Meskipun kau tak butuh aku untuk melindungimu. Meskipun kau tak butuh aku untuk mencintaimu dan...akupun tak bisa menjanjikan sesuatu untuk pernikahan ini. Aku tak bisa menjanjikan kebahagiaan selamanya. Aku tak bisa memastikan semuanya akan baik-baik saja. Ada banyak hal yang akan membuatmu kecewa nantinya."

Jemarinya menarik ruas jari Renjun untuk dilingkupi ke dalam genggaman. Renjun tak menolak, "Tapi, aku pastikan selalu ada untukmu. Aku tidak akan menghalangi jalanmu. Mendukung apapun keinginan mu. Aku akan berusaha membuatnya berhasil, tidak peduli seberapa sulitnya. Tolong percaya itu, Huang Renjun."

Anomali [HYUCKREN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang