Bab 5 🔞

1.3K 115 7
                                    

Danau Tianshan, Utara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Danau Tianshan, Utara

Renjun duduk berhadapan dengan Donghyuck dalam sempitnya perahu kayu yang membawa mereka melintasi danau. Riak permukaan air sesekali mengguncangkan perahu kecil mereka. Terkadang bergoyang sedikit kasar saat perahu tak sengaja mengenai sisa bongkahan es di permukaan danau.

Mata Donghyuck terpejam rapat dan mulutnya menggeram kasar setiap kali lutut mereka bergesekan akibat gerakan perahu. Ide menyusuri danau ternyata bukanlah keputusan yang baik. Perahu kayu ini sungguh menyiksa Donghyuck.

Donghyuck juga tak paham mengapa mereka membiarkan tirai perahu sepenuhnya tertutup, hanya menyisakan celah untuk setitik cahaya mentari pagi menembus masuk. Bahkan pendayung yang membawa perahu mereka pun tak terlihat dari dalam. Donghyuck jadi melupakan niat awalnya menikmati pemandangan sekitar danau.

Dan saat ini, ia sibuk memandangi sosok Omega indah tepat di depannya. Dalam keremangan, ia bebas menikmati lekuk pinggul Renjun yang dibalut celana. Menegaskan tungkainya yang panjang dan langsing.

Betapa menyenangkannya merengkuh tubuh kecil itu, batin Donghyuck.

Sepertinya tumbuh dan berteman lama dengan Jeno membuat ia terjangkit sifat mesumnya.

Ia ingin memojokkan Renjun. Menawannya. Mengungkungnya. Gambaran yang entah bagaimana caranya terangkai dalam imajinasi liar Donghyuck. Membayangkan Renjun berada dalam dekapan. Melihat tubuh sempurna tanpa busana pemuda itu menjadi satu dengannya. Berbaring di bawah kendalinya. Menerima hujamannya dengan bibir merekah yang merintih pelan. Ia ingin memiliki Renjun seutuhnya.

"Kau tiba-tiba begitu pendiam. Apa yang kau pikirkan?" Renjun bertanya membuyarkan lamunan si lelaki.

Membuka setiap kancing kemejamu dan bercinta sampai menggetarkan perahu, jawabnya dalam hati. Dan alih-alih menyuarakan pikirannya itu, Donghyuck berkata, "Tidak ada."

Sialan, melihat wajah Renjun dari jarak begitu dekat justru memprovokasi niat kotornya. Ditambah lagi ia dapat mencium dengan jelas feromon manis Renjun yang menguar memenuhi inderanya. Si pemuda Lee mengalihkan pandangan. Ia harus meredam gairahnya sebelum hal itu semakin menguasainya.

Di depannya, Renjun hanya mendengus. Renjun bukannya tak sadar udara di sekitar mereka memanas. Ia hanya mencoba mengabaikannya.

Namun, Renjun tak bisa untuk tidak menggigit bibirnya saat tubuh mereka yang sesekali bersinggungan. Mengirimkan getar-getar aneh yang selalu ia rasakan ketika Donghyuck berada di dekatnya.

Renjun menatap Donghyuck yang kini memilih menatap jendela yang tertutup. Perahu kembali berguncang. Tak hanya membuat lutut mereka kembali bertabrakan, tetapi juga hampir meluruhkan tubuh Renjun dari dudukan perahu jika saja tangan besar Donghyuck tak menahan pinggangnya.

Dengan cepat Renjun membenarkan posisinya. Renjun menarik napas dan mengembuskannya perlahan. Tangan hangat Donghyuck yang sesaat tadi melingkar di pinggangnya sukses membuatnya gemetar. Renjun menginginkan tangan itu tetap disana. Membelainya.

Anomali [HYUCKREN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang