When I See You

3.5K 61 0
                                    

Aku: pagi sayang, maaf ya nunggu kelamaan (sambil mengunyah roti)

Grandis: iya gak apa apa, ayo cepet naik nanti terlambat.

Aku: *naik ke motornya*

Grandis: are you ready?

Aku: yaa! *meluk Grandis erat*

Grandis adalah pacar ku. Kami pacaran sejak kelas 1 semester 2, Grandis orang yang selalu ada disaat aku butuh dia, selalu siap siaga 24 jam buat aku. Aku? Aku sayang banget aku sama dia, aku ga tau kenapa aku sayang banget sama Grandis.
Dan Grandis adalah tipekal orang yang temperamennya gampang berubah, kadang baik, kadang nyebelin, kalau udah marah? Hahaha.. Jangan tanya deh, pasti dia bakalan bawa motornya dengan cepat sekali, bahkan sampai hampir 200km/jam.
Yaa itu Grandis, dan yang aku tau selama ini adalah Grandis hanya jadikan aku pelampiasan, karena aku yakin dia belum move on dari mantannya, Anna. Anak 11 UPW, dengan badan yang bagus, bibir yang sexy dan kaki yang sangat indah. Huaaaaahh

Sesampainya disekolah, aku langsung turun dari motor Grandis dan memeluk lengannya "aku duluan ya sayang, aku ditungguin anak osis nih. Hehehe" lalu aku berlari menuju ruang osis. Hari ini adalah hari dimana aku harus menjadi seorang kakak pembina. Ya! Masa Orientasi Siswa, MOS! Aku tidak sabar bertemu dengan adik adik kelas yang baru, suasana sekolah yang baru.

Aku membuka pintu ruang osis, dan mereka semua melihatku, aku hanya tersenyum karena aku tau teman-teman osis akan marah karena aku terlambat.
Aku memberi tangan menunjukan dua jadi, seperti peace! Hehe
Vanya ketua osis langsung memulai briefing pagi ini.

Vanya: ok, hari ini hari pertama kita MOS gue harap kita serius, gak bercanda dan kita bisa jadi contoh yang baik. inget! Jangan ada yang bercanda.
Sasya: siap!
Vanya: Dyta, inget lo jangan kebanyakan bercanda ya.
Dyta: siap!
Vanya: oh iya, Livia lo ga ada job kan?
Aku: ga ada.
Vanya: ya udah tar lo bantu bantu aja ya
Aku: oke sip!
Vanya: yaudah kita mencar deh, jangan ngegerombol. Inget ya.
Semua siap ya? P3k, keamanan, kebersihan, perlengkapan, konsumsi dan yang penting ACARAA!!
Nana: iyaaa udah ada kok acaranya, nah sekarang udah mau jam 07:15 nih, kita semua harus say hello sama adik adik kelas kita, terus kita cek perlengkapan mereka, contohnya dasi, name tag, dan lain lain.
Vanya: oke deh, yang bertugas, bertugas dengan baik ya. Ayo semangat!! Ozeeoooonnnnn!!!!
Ozeon: WE CAN DO IT!!

MOS! Semua menjalankan tugas nya dengan baik, kecuali aku, aku tidak tau apa yang harus kukerjakan. Karna aku bendahara yang mengatur uang dan pekerjaanku hanya diawal dan diakhir. Sewaktu di hari H aku tidak memiliki pekerjaan.
Dan akhirnya aku pergi ke ruang peserta, untuk melihat adik-adik kelas yang baru. Aku melihat kelengkapan mereka, mulai dari sepatu, dasi, topi dan name tag nya satu persatu, dan aku tiba tiba tercengang melihat satu orang yang keren, aku sedikit bengong, karena saat aku melihatnya ada hal yang berbeda yang membuat aku ingin mengenalnya. Aku mendekatinya dan melihat name tag nya Justin Drew. B.
Aku ingin sekali berbicara dengannya, huft!

Aku: kamu dipanggilnya siapa?! (Aku mencoba menegaskan wajahku)
Justin: justin kak.
Aku: B nya apa?!
Justin: Bieber kak
Aku: yang lengkap dong!! Disingkat singkat! Mau jadi alay kamu?! Emang ada peraturannya harus disingkat namanya? Kita disini mau mengenal kamu, gimana kita mau kenal kamu kalau kamu aja masih nutup nutupin nama kamu pakai inisial kaya gini!!
Justin: enggak muat kak soalnya.
Aku: no excuse! besok perbaiki!

Justin hanya terdiam melihatku marah, ya ampun.. Antara bercampur senang dan sedih, apa harus perkenalan ini diawali dengan 'bentakan' hahaha rasanya ingin tertawa. Lalu aku keluar dari ruangan peserta, Ntah apa yang aku rasa, Aku senang karna bisa berbicara dengannya. Dan mulai dari situ aku mulai suka sama yang namanya Justin Drew Bieber itu. Dan aku mulai terus memperhatikannya.

Pulang sekolah,
Aku: Gran, tadi ada ade kelas ganteng loh.
Grandis: siapa?
Aku: ada deh :p
Grandis: oh, rahasia rahasiaan nih?
Aku: justin namanyaa..
Grandis: gue tabokin ah besok.
Aku: eh, jangan! Apa apaan sih kamu.
Gransis: hahaha, ya ga akan lah, aku bercanda doang kok *cubit pipi aku*
Aku: iihhh.. Sakit ah.
Grandia: yaudah lah ayo pulang.
Aku: langsung pulang nih? Kaku banget sih Grand
Grandis: beneran ya? Oke gue bawa main sampe pagi, nyokap bokap jangan ngomel ngomel ya? Pulang sore aja mama papa kamu marah.hahahaha
Aku: hmm dasar sombong

Lalu aku diam dan memasang wajah bete Ku, memang itulah Grandis, hidup bebas tanpa ada satupun yang menghalanginya, orang tuanya selalu memperbolehkan segala hal, mungkin karena dia anak tunggal.
Terkadang aku suka bete kalau mengingat betapa dia selalu menyepelekan hal hal yang kecil, semua itu tidak berarti untuk Grandis, karena dia selalu bisa mendapatkan apa yang dia mau.

Dear Heart, Why Him?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang