Bab 11

8 2 0
                                    

Happy reading



Suara deru motor tiba ditempat inti markas Dandelionz yang tidak jauh dan komplek perumahan Atlantis Residence. Sebelum mereka berjalan kearah pintu yang masih tertutup rapat, dibalik pintu itu ada seseorang memakan cemilan milik Dandelionz karna sudah cukup lama menunggu kedatangan mereka.

BRAK!!!

"Eh ladala" ucap kaget orang itu, makanan yang kini ia pegang sampai terlempar dan berserakan di lantai. "anjir makanan gue kasian banget hiks." ucap nya dengan mimik muka sedih.

Suara pintu yang ditendang oleh angkasa cukup menimbulkan suara yang nyaring, hal ini mengagetkan orang yang berada didalam ruang tersebut. Untungnya itu pintu emang didesain tahan banting kalo ngga udah runtuh tuh pintu hahaha.

"Woi Sa kalau datang ga usah tendang-tendang pintu ngapa?! kebiasaan" ucap Varro yang memegang secangkir kopi berjalan ke arah papan tulis yang berisikan foto dan misi-misi mereka.

Angkasa yang mendengar itu membalas cengiran, "Hehe sorry, lah nih bocah ngapain ada di sini?" Ucap nya menunjuk ke arah orang yang sedang sibuk mengambil satu per satu makanan yang tumpah di lantai tadi.

"Bocah pala lo! jangan panggil aku bocah paman panggil aku Mahesa ganteng, gue gini-gini ada yang suka plus ngejar" ucap sombong Mahesa sambil memainkan alisnya. Mahesa, orang yang datang entah membawa kabar baik atau buruk dari musuh bebuyutan mereka kini dianggap sebagai calon anggota inti Dandelionz.

Loka berjalan duduk di sofa tua klasik mewah yang berwarna coklat, "Sombong banget lo baru di deketin cewe primadona aja langsung pamer ke orang-orang."

"Hati-hati nanti lo korban yang ke berapa teman?" tanya Varro kepada temannya.

"Yang ke 1000 hahaha." ucap kompak Loka,Angkasa,Dhanu dan Zainal seraya tertawa puas. Ejekan dari teman nya itu membuat wajah Mahesa terlihat masam.

"Utututututu jangan cemberut dong nanti cewe lo kabur." ucap Dhanu seraya menggoda Mahesa dengan pocky chocolate kesukaan Mahesa.

Mahesa meletakkan toples cemilan dengan sedikit kasar, "Ya udah gue pulang aja bye!." ucapnya hendak berdiri namun di tahan pundaknya oleh Varro untuk duduk kembali.

Varro kemudian mengambil 8 air mineral dari kulkas di berikan ke pada mereka satu-satu dan ikut duduk di samping Mahesa, "Lo jangan kentut ya" ledek Varro.

"Gue kira lo bakal ga kaya mereka ternyata sama aja!!!" ucap kesal Mahesa

"Hahaha memastikan aja nanti kaya kejadian dulu lo kentut sampai nih markas harus tutup beberapa hari karna ulah lo"

"ya karna waktu itu gue ga bisa nahan lagi nih gas metana"

"Bukan masalah kentut nya tapi bau nya bro"

"Iya bener bau nya kek telur busuk"

"Gue sampe ga nafsu makan 3 hari anjay."

"Anjir jahat bet mulutnya" ucap Mahesa sakit hati atas ucapan teman-temannya itu.

"Lah gue mah ngomong apa adanya" jawab Angkasa tak mau kalah.

"I hate you guys" kata terakhir Mahesa dengan mengacungkan jari tengah nya itu, sungguh ramah sekali bukan, teman?

Alvares yang teringat kejadian lalu hanya bisa geleng-geleng kepala. pasalnya kejadian itu membuat mereka sedikit Trauma akan bau yang di timbulkan oleh ulah Mahesa. Sampai ruangan markas mereka harus disemprot parfum laundry sampai habis 2 jerigen.

"Udah-udah malah bahas bau kentut, ngambek dia nanti kalau kalian godain terus." ucap Sagara kini membuka suara nya.

"Bener tuh kata Sagara" bela Dhanu seraya tangan nya sibuk mengambil cemilan yang tertera di atas meja. Hmm emang ya ni orang satu hobinya ngabisin cemilan markas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DANDELIONZ (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang