SS - 6

2.4K 140 3
                                    

* * *

Aku kembali ke kediamanku sendirian, meninggalkan Putra Mahkota yang berdiri membeku karena terkejut. Saat aku memasuki ruangan yang sunyi, kemarahan yang tidak bisa aku keluarkan mulai menumpuk.

"Apa? Kenapa kau melakukan hal yang tidak menyenangkan seperti itu?"

(tl/n: nyindir ceritanya, kan sebelumnya calli bilang proses lamaran itu semacam hal tidak menyenangkan, blunder~ dan disini penelope ngomongnya sudah tdk formal)

Tidak peduli seberapa banyak aku memikirkannya, aku merasa tidak senang. Mengadakan pernikahan pada hari penobatannya. Ini adalah berita yang belum pernah kudengar sebelumnya selama beberapa minggu berada di istana kekaisaran. Terlebih lagi.

― Kalau kau tidak menikah denganku, siapa yang akan kamu nikahi?

Bukannya itu terdengar seperti tidak akan ada orang lain yang mau menikahi denganku selain kamu?

"Hah! Siapa yang akan menikahimu? Aku tidak berniat menikahimu, dasar bajingan berkepala emas gila!"

Aku berteriak sambil menunjuk seolah Callisto sedang berdiri tepat di depanku.

"Bahkan kalau kamu berlutut dan memohon padaku untuk menikah denganmu, itu tidak cukup! Aku tidak akan mendengarmu dan akan melakukan apapun yang ingin aku lakukan, ah brengsek!"

Apa ini berarti ikan yang kau tangkap tidak diberi makan.Saat aku bergerak di sekitar ruangan dengan panik, aku menjadi kelelahan dengan cepat. Terlalu banyak hal yang terjadi sejak pagi ini. Berbaring tak berdaya di tempat tidur, aku menghela nafas kebingungan.

"Haah...."

Bagaimana ini bisa terjadi. Sejak Callisto membuka matanya, kami belum pernah bentrok sekeras itu. Mungkin itu sebabnya para pelayan mendatangiku sambil berteriak sekuat tenaga, tapi aku merasa tidak nyaman.

"Pada akhirnya, apa yang dikatakan Mariene benar..."

Aku menatap kosong ke langit-langit, memikirkan hal-hal yang tidak berguna. Faktanya, bukan aku yang tidak membayangkan masa depan bersama Callisto. Aku memilih untuk tinggal di sini karena aku mencintainya, dan aku pikir kalau aku jatuh cinta atau menikah, itu akan terjadi dengan dia.

'Tapi tidak sampai seperti ini.'

Aku tidak tahu apakah itu sebuah pertunangan, tapi samar-samar aku berpikir bahwa pernikahan adalah sesuatu yang masih jauh di masa depan. Sekarang aku benar-benar bebas dari sistem dan memiliki kehidupan yang layak....

Sama seperti Callisto yang bermimpi menjadi 'Kaisar Sempurna', aku pun juga bermimpi.

Sejujurnya aku menyesali nilai dan fakultas yang aku tinggalkan dalam hidup ini. Sekarang tujuanku untuk kembali ke rumah dengan selamat hidup-hidup telah hilang, aku ingin mencapai impian awalku setidaknya di sini.

Untungnya, aku tidak lagi harus bekerja paruh waktu sepanjang minggu seperti yang aku lakukan dulu dan kemudian kembali dan belajar untuk ujian sepanjang malam di ruang semi basement yang berjamur.

Namun, karena mempertimbangkan Putra Mahkota yang menghabiskan hari-harinya begitu sibuk, aku bahkan tidak bisa mengatakan ingin mulai belajar.

'Aku sendiri masih tidak tahu bagaimana dunia ini bekerja. Kenapa kau ingin menikah, Permaisuri, padahal aku sendiri bahkan tidak tahu siapa yang bangsawan disini?'

Aku merasa tidak adil dan kesal. Tetapi pada saat yang sama, wajah terakhir Callisto yang membeku dan pucat, muncul di benakku.

'.... Apa itu sedikit kasar?'

Kematian Adalah Akhir dari Sang Penjahat (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang