holaaaa guysss kalian asal mana aja nihh???
teruss baca lotus yaaaa!! author bakalan sempetin update buatt kaliannnn💐•---------------------------------------------------•
"ANA CEPAT LAHH!" ujar seorang lelaki bertubuh tegap dengan setelan kemeja hitam yang melekat pada tubuh nya, sangat terlihat bahwa dia adalah orang terpandang.
seorang gadis cantik dengan rambut nya yang di ikat menjadi dua tergesa gesa menuruni tangga yang sedikit licin itu. "TUNGGU AYAHH" dia meneriaki sang ayah yang ingin pergi meninggalkan nya.
"kenapa lama sekali? kamu hanya bisa menyusahkan ku saja. lain kali tidak usah bersiap siap, kau tetap tidak pantas menggunakan pakaian apapun."
"maafkan aku ayah" ana hanya bisa berminta maaf jika ayah nya menghina dia, dia tidak bisa melawan bukan? jika melawan mungkin dia sudah habis saat itu juga.
•----------------------------------------------------•pukul 11 siang ana telah sampai di jakarta, ana juga sudah tinggal di rumah baru nya, rumah nya tidak begitu besar tetapi sangat nyaman dan asri. namun udara nya sangat berbeda dengan udara yang ada di bandung, udara bandung yang dingin tergantikan dengan udara panas jakarta.
ana bersender pada dinding kamar nya, lalu ia melihat sekeliling kamar nya yang bernuansa pink dengan deretan rak buku yang di isi oleh berbagai macam novel kesukaan nya. apakah itu di siap kan oleh ayah nya? tentu tidak. ayah nya tidak pernah menyentuh barang nya sekalipun, bahkan saat masih tinggal di rumah lama, ayah nya enggan untuk masuk ke dalam kamar ana. mungkin yang menyusun buku itu bi Mirna, art nya.
"huhh... kamar ini cukup luas". ana berjalan melihat foto masa kecil nya di atas meja samping tempat tidur nya, lalu ia mengamati salah satu foto yang dimana di foto itu terlihat dua orang gadis kecil dan satu anak laki-laki.
"bukan aku pembunuh nya, tapi mengapa dia membenciku?". lamunan ana terusik ketika ada seseorang yang mengetuk pintu kamar nya.
"non ini saya... bi Mirna, saya boleh masuk?" seorang wanita paruh baya dengan menggunakan pakaian sederhana mengetuk pintu kamar ana dengan membawa nampan berisi makan siang untuk ana, mereka berdua memang cukup dekat. karena dari kecil ana di besarkan oleh bi mirna, dan saat ana dan ayah nya pindah rumah pun bi mirna ikut karena perintah sang ayah.
ana berjalan lalu duduk di atas kursi lipat yang beralaskan karpet bulu. "masuk aja bi, ga di kunci kok".
pintu berwarna coklat itu pun terbuka dan menampilkan sosok paruh baya. lalu bi Mirna mendekat kepada ana, "non belum makan kan? saya bawakan makanan siang untuk non ana, dimakan ya non". ucap bi Mirna lalu menyimpan makanan nya di atas meja.
"saya belum laper bi, taro aja".
bi Mirna tersenyum, lalu menatap lekat wajah ana yang terlihat putih pucat dengan bibir yang sedikit kering. "non jangan gitu, bibi tau kalo non ana belum makan dari pagi, non ana harus sayang sama tubuh non ana, dimakan ya non?".
"iya bi, nanti saya makan. bibi bisa tinggalin aku sendiri dulu?". ujar ana dengan nada lesu.
bi Mirna menepuk pundak ana dengan lembut lalu matanya menatap manik mata ana dengan sangat lekat persis seperti seorang ibu kepada anaknya.
"nggih non.. saya tinggal". bi Mirna berjalan lalu memegang pintu yang tertutup menjadi terbuka, lalu menoleh ke belakang melihat ana yang masih melamun di atas kursi lipat nya. bi Mirna tahu bahwa ana tidak suka di tempat ini, ana pernah cerita kepadanya bahwa ia tidak mau pindah rumah. salah satu alasannya adalah karena rumah lama nya memiliki banyak kenangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lotus {on going}
Fiksi RemajaASHANA ARAWINDA TERATAI gadis cantik yang berusaha mengejar cinta nya yang hilang sejak terjadinya ke salah pahaman di masa lalunya yang kelam. ADELION CAESAR FERNANDES seorang lelaki tampan yang membenci cinta pertamanya dan dia akan memikirkan...