chapter 10

38 10 14
                                    


untuk cash akan segera nyusul ya guyss!!

menurut kalian cash nya mending di tengah-tengah chapter atau nanti setelah cerita ini selesai? jangan lupa untuk VOTE+KOMEN!!💐💐

thank u guyss!!💕

•----------------------------------------------------•

flashback on

      seorang anak perempuan berjalan menghampiri kedua temannya dengan membawa cemilan di tangannya. dia duduk di samping anak laki-laki yang seumuran dengannya.

   "ana bawa makanan untuk kalian". ana menaruh cemilan itu di depan ke dua temannya.
cemilan itu di belikan oleh bi Marni. semenjak ibu nya meninggal, bi Marni lah yang selalu ada di sisinya.

      ana memiliki satu teman perempuan dan satu teman laki-laki. mereka memang sudah dekat sedari mereka berumur 3 tahun. sekarang umur ana baru menginjak 9 tahun. lalu teman lelaki nya berumur 9 tahun, hanya selisih 3 bulan saja. lalu di samping nya terdapat anak perempuan yang umur nya berbeda satu tahun dengan mereka. anak itu berumur 8 tahun. ana dan lion sudah menganggap cila layaknya seorang adik mereka.

          ana mengarah kan pandangannya kepada penjual mainan di seberang jalan sana, lalu tangan nya menarik ujung baju lion dengan ragu.

 
     "kenapa ana tarik baju lion?". tanya lion dengan tatapan bingung. lion kecil memang memiliki sifat yang humoris, gampang tertawa dan pastinya tidak bersikap dingin.

      ana tersenyum lalu menunjuk penjual mainan itu dengan menampilkan deretan gigi putihnya.
"ana ingin itu!! boleh?". lion mengangguk lalu mengangkat pangkat nya.

       "cila mau mainan juga?". ucap nya dengan menatap cila yang masih memainkan bebatuan kecil di pinggiran sungai.

     cila mengangguk. "mauu!! cila juga mau". ucap nya dengan membinarkan mata nya.

     lion lalu beranjak dari sana dengan membawa uang yang sudah di berikan oleh orang tua mereka masing-masing. uang itu selalu di pegang oleh lion karena kedua gadis itu selalu ceroboh!

      lion menghampiri pedagang itu lalu memilih beberapa mainan yang sama. jika tidak sama, mereka berdua pasti berkelahi.

       lion menghampiri mereka dengan menggenggam mainan yang baru saja dia beli. lalu lion memberikan mainan itu kepada masing-masing temannya

     ana mengambil mainan itu dengan pandangan yang berbinar, mainan itu adalah boneka berbentuk kelinci berwarna putih, lalu cila di berikan boneka yang sama dengan ana, tetapi hanya warna nya saja yang berbeda. boneka milik cila memiliki warna merah muda.

       "makasihh ya lion! ana suka". ucap nya dengan memeluk boneka itu dengan erat.

     cila ikut mengangguk lalu ikut memainkan boneka itu bersama ana. beberapa menit kemudian mereka merasa bosan karena seharian berada di tepi danau. lalu ana mengajak mereka untuk menaiki rumah pohon yang memang tersedia di sana. rumah pohon itu di buat oleh ayah lion, mereka sengaja meminta di buatkan rumah pohon itu karena suasana nya yang sangat nyaman, sangat sejuk dengan pemandangan danau yang jernih, sangat memanjakan mata.

     "hati-hati naik nya". ucap lion saat melihat ana hampir saja tergelincir tangga yang ia naiki.

     lion sangat menyayangi mereka berdua, tetapi perasaan sayang itu berbeda kepada ana. lion menyukai ana, entah apa alasannya. tetapi jika kepada cila, lion sudah menganggap nya sebagai adik nya sendiri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 18, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lotus {on going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang