chapter 7

25 15 4
                                    


               "liontin hati tidak mungkin menyatu
                           dengan liontin bintang".
                                            ~ashana

      •--------------------------------------------------------•

      ana menoleh saat merasa pundak nya di tepuk oleh seseorang, lalu dia menemukan seorang lelaki dengan menggunakan pakaian rumahan yang menampilkan sanyum lebar nya.

     "heii Lo disini juga?". tenyata lelaki itu adalah Radit, teman sekelasnya

    ana tersenyum lalu mengangguk. "iyaaa baru nyampe, Lo juga disini?". ucap nya dengan mengedarkan pandangannya ketika atensi nya melihat 3 pria yang ternyata berada di sana. siapa lagi jika bukan lion ddk.

       "ehhh ada neng Asha?". rega ikut nimbrung dengan menyugar rambut nya ke belakang. so ganteng memang!. lion menatap ana dengan tatapan yang tidak bisa di artikan, mengapa warna kesukaan ana sama persis seperti warna kesukaan seorang masa lalu nya?

    ana mengangguk lalu mengeluarkan lolipop dari dalam mulutnya. "kalian cuma berempat?". tanya ana dengan melihat satu persatu 4 pria itu. lalu tatapannya berhenti saat melihat pria yang setiap hari nya hanya diam, ana aneh mengapa lelaki itu selalu diam? apakah dia bisu? tapi ana mengakui jika lelaki itu sangat lah tampan, apalagi saat menggunakan pakaian hitam. ah ana jadi ingat dengan film Drakor nya yang sempat tertunda karena dia harus pergi ke pasar malam.

        Egi menyenggol lengan lion dengan cukup kencang lalu berbisik tetapi suaranya hampir di dengar oleh temannya. "wehh bos di liatin neng cantik tuh!". Egi memberikan tatapan menggoda kepada lion.

     lion berjalan begitu saja  meninggalkan mereka semua, ternyata lion menghampiri penjual lolipop. itu adalah tempat yang sama dimana ana membeli lolipop nya tadi.

      "gue mau dong!". rega berlari menyusul lion dengan tangan yang sibuk mencari uang dalam saku jaket nya.

    anjirr dompet gue gamungkin ketinggalan kan?

   rega terus meraba saku jaket nya tetapi nihil dia tidak menemukan dompet nya sama sekali. lalu bagaimana dia akan membayar lolipop nya? dia melirik ke sampingnya dimana terdapat lion dengan memegang lolipop berwarna ungu putih.

    "shttt.. gue pinjem uang Lo dulu ya bos? nanti gue ganti". ucap nya sedikit berbisik lalu tersenyum lebar dengan menampilkan deretan giginya.

       lion berdeham lalu pergi begitu saja dari sana, lalu di ikuti oleh rega yang sibuk menjilat lolipop nya. sungguh lolipop nya sangat manis!

     Radit memutar mata nya jengah melihat dua lelaki yang sudah seperti anak kecil dengan memegang lolipop di kedua tangannya.

    "kalian ga beli lolipop juga? ini enak lohh". ana kembali memasukan lolipop nya ke dalam mulut nya hingga pipi nya yang sedikit berisi terlihat mengembung karena terisi oleh lolipop.

      Mereka yang melihat itu merasa gemas, rasanya mereka ingin menguyel pipi itu dengan sangat kencang! ah pasti sangat kenyal.

      ana yang di perhatikan seperti itu hanya menampilkan raut wajah bingung, lalu menatap mereka dengan kerutan di dahi nya.

     "kalian kenapa?? ada yang salah sama muka gue?". tangan ana terulur mengusap wajah nya dengan gerakan pelan. dia takut jika di wajah nya ada sesuatu, itu akan sangat memalukan.

     Radit menggeleng ."Lo kesini sama siapa?". Radit mengedarkan pandangannya mencari seseorang, mungkin saja ana bersama orang lain?

    "gue kesini sendiri". ana tersenyum lalu berjalan menjauh dari mereka.

Lotus {on going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang