Obsession: Chase Me (End)

3.8K 18 0
                                    

Warning: Primal Play, CNC (Consensual Non-Consent)

Sabtu malam tepat pukul delapan, Elaina sudah sampai di lokasi event. Separuh wajahnya ditutup oleh topeng berwarna hitam yang elegan sehingga dia percaya diri tidak akan yang mengenalinya.

Jumlah peserta tidak sebanyak yang Elaina kira. Dia berekpektasi akan ada seratus partisipan, ternyata hanya terdapat sembilan orang termasuk dirinya.

"Kau baru, ya?" tanya seorang wanita dengan rambut di bawah telinga. "Kau terlihat seperti seekor kelinci yang masuk ke kandang serigala." Wanita itu lalu tertawa kecil. "Apa kau yakin ingin ikut?"

"Aku hanya ingin melihat saja. Aku tidak berencana untuk melakukan itu."

"Lalu untuk apa kau datang ke acara ini? Kau bisa saja mencari video porno dengan tema yang mirip dengan acara ini. Kau tau, dengan datang ke tempat ini tanpa ikut serta dalam permainan, kau justru merebut slot orang yang sudah menunggu sangat lama."

"What? Acara ini sebegitu terkenalnya?"

"Ya Tuhan! Kau ini benar-benar anak polos, ya? Setiap acara yang diselenggarakan pleasure selalu dinanti. Antrian per event bisa sampai ratusan tapi yang lolos seleksi hanya sepuluh orang. Bayangkan betapa banyaknya orang-orang yang sudah menunggu."

"Ada seleksi? Aku kira ini acara yang bisa diikuti semua orang...aku tidak tahu acara ini eksklusif." Elaina meringis.

"Ya mau bagaimana lagi, kau sudah terlanjur di sini. Aku sarankan kau untuk ikut karena belum tentu kau akan mendapatkan kesempatan lain." Wanita itu menepuk pundak Elaina pelan. "Lebih baik mencoba satu kali dan menyesal daripada tidak mencoba sama sekali. Good luck, little rabbit."

Berkat kalimat wanita itu, akhirnya Elaina berubah pikiran. Gadis itu dengan keberanian yang masih terkumpul setengah mengganguk ketika sang host menanyakan apakah dia ingin berpartisipasi dalam permainan inti.

"Kalau begitu, selamat menikmati," ucap host itu dengan senyum puas. "Now is the time to unleash your animalistic self."

Elaina kemudian dituntun ke rute yang berbeda dengan orang lain. Tubuhnya didorong, kemudian pintu ditutup dengan rapat.

Pandangan gadis itu berpencar, namun penerangan yang sangat minim sangat tidak membantu.

Tubuh Elaina menegang begitu merasakan kehadiran orang lain di belakangnya. Dia menahan napas seraya mengepal tangan.

"Hello, there." Suara berat yang khas dan kurang ajarnya terdengar sangat familiar.

Dengan langkah berat, Elaina berputar dan langsung berhadapan dengan sosok yang sangat tidak ingin ditemuinya—Liam Harris. Pria itu memakai topeng, namun Elaina sangat mengenalinya.

"Kau mengenalku," ucap Liam yang disertai dengan nada puas. "Mau berlari, hmm? Aku suka mengejar mangsa yang ketakutan sepertimu. So run if you want."

Takut dan panik bercampur menjadi satu. Tidak bisa begini. Bagaimana mungkin Liam yang justru berhadapan dengannya sekarang. Dia melirik ke kanan dan ke kiri, mencari rute untuk kabur namun yang dapat dia lihat hanya pohon dan pohon.

~Dor

Suara senapan membuat jantung Elaina melonjak. Gadis itu semakin ketakutan di tambah dengan tatapan Liam yang seolah memandangi dirinya tak lebih dari sekedar mangsa yang ingin dihabisi.

"Aku tidak ingin melanjutkan. Aku...aku berhenti."

Liam tertawa terbahak-bahak. "Oh, sweetheart, kau tidak punya pilihan lain setelah memasuki arena ini selain berlari. Jadi, gunakan kakimu untuk berlari sekarang. Jangan sampai aku menangkapmu."

Crazy Girls Series (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang