EVANESCENT | 3 - The Idol Of The Heart

7 2 0
                                    

Selamat datang di Chapter 3!!

Selamat malam, hehe!

How was your day?
I'm totally good. I hope you too ^^

***

EVANESCENT

Chapter 3 - The Idol Of The Heart

***

Playlist : Taylor Swift - Blank Space

Your playlist?

***


Alister's Photo Studio, Indonesia | 07.15 PM

Cekrek!

Blitz!

"Okay, nice sekali!" Fotografer professional itu menatap layar kameranya dengan bangga. "Ini sempurna!" serunya.

"Oke, Gia pemotretanmu sudah selesai. Kamu bisa istirahat sekarang."

Gadis berpakaian leotard khas seorang ballerina itu segera keluar dari tempat pemotretan. Begitu memasuki ruang ganti, seorang wanita menyambut Gia. "Ya ampun! Kamu cantik sekali dengan leotard itu!" pekik si wanita.

Gia tertawa kecil. Ia duduk di depan meja rias sambil membiarkan beberapa asisten membantu melepaskan sepatu dan aksesoris, serta membersihkan make up di wajahnya. Setelah selesai, ia berganti pakaian.

Gianira Thalassa adalah seorang model sejak usianya dua belas tahun. Selain itu, ia juga terjun kedunia sosial media sebagai seorang selebrity Instagram yang pengikutnya bahkan hampir mencapai satu juta. Reputasi bagus yang Gia bangun sejak kecil, membuatnya sering mendapatkan job atau endorsement dengan bayaran yang bisa dibilang fantastis. Namun, semua itu tidak membuat Gia berada di atas langit. Orang tuanya selalu mengajarkan sopan, santun, dan kesederhanaan.

Gia dan manajernya saat ini baru saja keluar dari ruang pemotretan. Mereka mengobrol singkat di lorong mengenai jadwal seminggu kedepan.

"Psst, Gia!"

Gia menoleh mendengar bisikan manajernya. "Kenapa, Kak?"

Wanita manajer Gia itu memberikan kode untuk melihat ke belakang. Gia menurut, ia membalikkan badan untuk melihat ada apa di sana. "Ya ampun, Kak Zoe! Itu Dylan! Aku harus bagaimana?" Gia balas berbisik, antusias.

Zoe memberikan paper bag berisi kopi dan makanan kepada Gia. "Ambil ini. Cepat kasih ke dia!" desaknya.

"Loh, ini dapat dari mana?" Gia melihat isi paper bag itu.

"Sudah. Itu punyaku, gantinya traktir aku besok," jawab Zoe. Ia mengedipkan satu mata. "Cepat! Keburu pergi!"

Gia dengan senyum lebar menghampiri seorang pemuda yang lebih tua dua tahun darinya. "Kak Dylan!"

Dylan Ganendra, pemuda tinggi itu mengalihkan perhatian dari ponsel. "Ya? Kenapa, Gia?" tanyanya.

"Ini buat kakak!" Gadis itu menyodorkan paper bag kearah Dylan.

EVANESCENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang