makan malam

68 7 2
                                    

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Makan malam kali ini bisa di bilang lancar. Keenam anggota lagi sibuk makan di piring masing-masing.

Nggak bisa di bilang makan malam formal juga karena Ayah sebagai kepala keluarga kadang sedikit membagi kisah atau bertanya perihal kegiatan ketiga putranya. Di tambah anggota baru Junata yang tiba-tiba di dedikasi sebagai anggota baru keluarga mereka.

Itu usul Bunda yang mana sebelum makan malam ikut mendengar sedikit cerita Junata sebagai anak rantau. Jauh dari keluarga bikin Bunda kepikiran gimana kalau hal sama terjadi sama anak-anaknya.

"Juna, kalau lagi libur terus nggak pulang ke rumah boleh mampir kesini buat main. Biar ada temennya," Kata Bunda.

"Aduh tante, jadi ngerepotin."

"Enggak dong. Nanti kamu bisa main sama Jifaldi atau Jeremy biar nggak bosen. Eh, tapi Jeremy lagi sibuk garap skripsi. Mending sama Jifaldi aja."

"Aku juga sibuk, Bun. Kalo libur malah jarang di rumah." Beritahu si putra sulung. Karena memang pekerjaannya kadang mengharuskan untuk lembur.

"Padahal Junata kerja di kantormu juga loh, bang. Kok kamu sendiri yang lembur?"

"Nggak sendiri, bun. Ada temen lainnya banyak. Junata beda divisi jadi ya nggak ikutan lembur."

"Kamu tuh kebanyakan kerja sampe lupa sama diri sendiri. Udah mau dua tujuh belum pernah kenalin pacar kamu ke bunda."

Kalimat panjang bunda bikin Jifaldi sama Jeremy kaget. Sedikit tersedak nasi karena awalnya sibuk mengunyah.

"Hati-hati bang makannya," Kata Ayah.

"Bunda kan tanya abang. Kok adek juga ikutan kaget? Kenapa?" Tanya Bunda lagi.

Kini semua mata tertuju ke Jeremy menunggu jawaban.

Bagaimana ya? Alasan dia kaget kan karena tau Jifaldi dan Junata punya hubungan spesial tapi belum terkonfirmasi.

"Enggak, Bun. Tadi salah telen aja." Jawab Jeremy malu.

"Lagian udah tau tulang ayam keras pake di telen." Itu Jenan, akhirnya nimbrung setelah lama diam menyimak.

Mendengar kalimat putra kedua bunda langsung menengahi. Apalagi tatapan Jeremy tidak bisa di bilang ramah.

"Abang adek udah."

Lalu semuanya kembali diam. Fokus pada makan malam sebelum suara Bunda terdengar kembali. Kali ini targetnya Junata.

"Kalau Juna, sudah ada pacar belum?" Tanya Bunda.

©fromjekecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

©fromjekecil.

young age ; jeongkyu. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang