Typo bertebaran di mana-mana
(*_*)Selang beberapa menit kemudian akhirnya tiba di mansion Vano yang turun dari motor langsung lari kedalam.
"AYAHHH ANO PULANG...." teriak Vano sambil berlari ketika melihat ayahnya juga baru pulang dari kantor
"Sayang jangan teriak-teriak nanti sakit tenggorokan nya lohh..." nasehat ayah nya sambil mengangkat Vano
"Hehehe maaf ayahh janji ga ulangin lagi ko" sambil tersenyum kearah ayah nya
"Hmm... Yasudah sekarang Ano kekamar sana mandi dulu... em bau asem" goda ayah nya
"Tidak yaa orang Ano wangi juga" sambil mengendus badanya
"Hahaha iya-iya anak ayah ini wangi... tapi harus mandi juga dongg"
"Siapp ayahh... tapi gendong ya yah ke kamarnya" sambil berbinar menatap ayah nya
"Iyaa sayang" mulai berjalan menaiki tangga menuju kamar anak bungsunya
SKIP
Vano yang selesai mandi pun berjalan kearah dapur yang berhadapan dengan halaman belakang mansion. Bibir semerah Cherry namun mungil itu mengerucut lucu seraya tangan mungilnya mengelus perut yang sedikit buncit itu.
"Uhhh Ano laparr" keluhnya sambil berjalan kearah kulkas yang ada di dapur
"Ini kulkas apa lemari baju sihh... besar banget" ucap Vano binar melihat benda ajaib yang mengeluarkan suhu dinginn
"Teruss.... ini perut Ano ko makin buncit sii padahal waktu pertama Ano kesini perutnya rata" ucap nya bingung sambil mengusap perut yang aga buncit itu.
Tangan mungil itu membuka lemari pendingin, kaki mungil itu menjijit untuk melihat lihat apa yang bisa dimakan.
"Huwaaa ada bakso lava... samyang... sosis..." gumamnya senang melihat isi kulkas yang penuh dengan makanan.
Dengan cepat ia mengambil bakso pedas itu lalu mulai mulai menghidupkan kompor, memaksakan makanan itu agar semakin enak bila di santap.
Beberapa menit kemudian serasa sudah panas Vano mengangkat panci itu lalu mulai memakannya dengan lahap langsung dari panci. Jangan mengira bocah imut itu duduk di meja makan, ia bahkan duduk di lantai marmer dingin dekat lemari pendingin yang sengaja di buka.
Foto By Pinterest
"Huwaaaa pedess huha...huha..." pekik nya sambil membuka mulutnya yang terasa terbakar.
"Gak boleh minum... tapi Ano mau minum" bingungnya sambil menggaruk pipi bulatnya yang bergerak gerak karena sedang mengunyah.
Sudah setengah baso yang sudah dimakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Revan or vano
Short Storymenceritakan seorang remaja yang cantik,manis dan manja bertransmigrasi ke seorang remaja yang di benci oleh keluarganya dan terkenal akan kenakalan dan kekejaman nya.