BAB 8

240 16 0
                                    


Typo bertebaran di mana-mana (⁠◕⁠ᴗ⁠◕⁠✿⁠)























Sementara itu Vano yang melihat liam berjalan tergesa-gesa ke kamar mandi mengerjap keheranan.

"Abang Avi...bang iam kenapa ko buru-buru banget siii" tanya Vano sambil menghampiri Abang nya yang masih asik bermain PS.

"Paling juga kebelet pengen berak tu bocah" jawab Kenzo dengan cepat

"Ouhh Ano kira kenapa"

"Udah adek gausah dipikirin sekarang Adek bobo siang dulu gih...itu matanya udah merah gitu lohh" jawabnya dengan tenang sambil membawa adek nya ke atas kasur.

"Emm... yaudah Ano tidur dulu ya Abang" jawabnya sambil terpejam karena matanya mulai terasa berat.

"Yes baby..." sambil mencium kedua mata Vano.

Merasa adik nya sudah tidur dengan nyenyak kavi pun menyeret teman-teman untuk keluar dari kamar sementara Liam yang telah menyelesaikan masalah nya melihat kavi menyeret temannya pun hanya mengikuti mereka.


Skip...

Malam

Disebuah kamar yang luas terdapat buntalan daging yang sedang tertidur nyenyak tanpa terganggu dengan suara ketukan pintu dari luar.

Cklek...

Terlihatlah lelaki berumur 49 tahun yang masih terlihat tampan. Dan lihatlah lengan yang penuh otot itu.

Sksmdjsjdndjsjxjjd so sexy
(⁠*⁠´⁠ω⁠`⁠*⁠)

Vino berjalan kearah kasur dan melihat kearah buntalan yang masih tertidur itu. Lihatlah bagaimana anaknya tertidur, dia terlihat seperti bayi. Tangan yang terkepal di kedua sisi kepalanya, mulut yang sedikit terbuka, dan badan yang terbungkus selimut lembut sebatas dadanya. Benar-benar seperti bayi mungil.

"Baby bangun sayang". Vino mengguncang pelan badan Vano agar terbangun.

"Eungh... dady~". Vano melenguh pelan sebelum terbangun. Dia mengedipkan matanya pelan menyesuaikan cahaya yang masuk mengenai matanya. Saat hendak mengucek kedua matanya, tangan kecilnya langsung ditahan oleh tangan besar Vino.

"Jangan dikucek baby nanti matamu memerah". Vino mulai mengangkat badan Vano yang masih setengah sadar itu dan membawanya ke kamar mandi untuk membersihkan badannya.

Setelah selesai, Vino  menuju walk in closet untuk menggunakan Vano minyak telon dan bedak, setelah itu langsung memakaikan switer yang hangat bergambar marmut yang lucu.

Setelah selesai, Vino  menuju walk in closet untuk menggunakan Vano minyak telon dan bedak, setelah itu langsung memakaikan switer yang hangat bergambar marmut yang lucu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

By. Pinterest

"Nah sekarang baby sudah bersih dan wangi". Sambil mengecupi seluruh wajah Vano, tak terkecuali bibir kecil Semerah cerry itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Revan or vanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang