01

162 107 67
                                    

Mohon maaf jika banyak kesalahan pengetikan ataupun bahasa🙏🏼.
Soalnya baru pertama kali nulis di sini.
.
.
.
.
.

Pagi itu suara bel masuk kelas terdengar nyaring. Namun tiga laki-laki itu belum juga sampai ke sekolah. Pak Edo selaku guru BK kesal lantaran tiga laki-laki itu selalu berangkat telat.

Setelah beberapa menit tiga laki-laki itu baru sampai di sekolah. Tiga laki-laki itu bernama Devano, Arsenio, dan Cakra. Mereka bertiga baru saja mau memasuki pintu kelas namun sudah di suruh berhenti oleh pak Edo "Bisa-bisanya kalian baru berangkat jam segini! " Pak Edo dengan tatapan marah.
Devano dan Dua sahabat nya hanya diam, Pak Edo menghela napasnya kasar "Kenapa kalian diam saja! " Lalu Devano bersuara

"Jalannya macet pak" Devano dengan ekspresi meringis, sahut arsenio "Iya pak jalannya macet banget"

"Sekarang kalian ber tiga Bapak hukum Bersih-bersih sampah yang ada di halaman sekolah!" Pak Edo dengan nada marahnya.

Mereka bertiga saat ini sedang membersihkan sampah Yang berserakan di halaman sekolah. "Kalo aja Devano mandinya Nggak lama Kita nggak akan di hukum Bersih-bersih samapah kayak gini" ucap arsenio dengan nada kesal.

"Ngomel mulu Lo, mending lo cepet bersihin tu sampah biar cepet kelar" Jawab Devano.

Cakra dengan nada kesal "Lo berdua ribut mulu, Brisik gua dengernya"
Saat ini mereka sudah berada di kelas karena mereka bertiga sudah membersihkan halaman sekolah Yang kotor itu.

Devano, Arsenio, dan Cakra saat ini sudah kelas 12 ips 3 dan hari ini di kelas mereka sedang ada Ulangan Matematika. Devano Yang tadi malam main game dan sama sekali tidak belajar sekarang dia tidak bisa mengerjakan soal Ulangan itu.

Devano dengan nada kecil "Cakra, gue minta jawaban ulangan lo dong, tadi malam gue nggak belajar sama sekali soalnya lagi main Game hehe"

"Nggak ah, salah sendiri nggak belajar. Lagian lo tau kalo hari ini ulanagan tapi Lo malah main Game"

Devano dengan menoleh ke arah cakra "Awalnya tadi malam gue mau belajar tapi lupa"

"Halah! Bilang aja lo males"

Ucap Devano dengan meringis "Itu lo tau"
Setelah Devano memanggil Cakra sekarang Devano memanggil Arsenio " Sen, Bagi jawaban ulangan Lo dong"

Lalu Arsenio menoleh ke arah Devano "Tapi gue jawabannya Ngasal, Ntar kalo jawabannya salah gue lagi yang di salahin"

"Iya Nggak. Buruan mana, bentar lagi mau di kumpulin nih" Ucap Devano
Lalu Arsenio memberikan Buku jawaban ulangan Matematika itu ke Devano.

🪐🪐🪐

Bel istirahat berbunyi dengan nyaring di telingga. Siswa siswi berlarian ke kantin mbak Rani termasuk Devano dan kedua sahabatnya bagi Devano menu terfavorit di kantin mbak Rani itu batagor "mbak batagor satu ya"

Devano, arsenio, dan cakra sedang duduk bersantai di meja kantin dan tiba-tiba ada cowok yang mengambil alih pesanan makanan cewek dengan nametag Liana Haura salsa, tentu saja Liana marah karena pesanan makanan itu sudah di pesan Liana terlebih dahulu.

Cowok itu namanya Revan mahendra Alvaro dia kelas 12 ips 3 dengan tinggi badan 173 dan Liana adalah sekertaris kelas 12 ips 3. Dan sekarang mereka berantam sampai siswa-siswi yang ada di kantin itu memperhatikan nya.

" Gue! duluan yang pesan dan lo seenaknya ngambil gitu aja??! " Liana dengan nada kerasnya.
"Kenapa nggak Terima?" Revan dengan wajah songong.

Devano yang sedang asik duduk pun langsung menghampiri Revan dan Liana, begitu juga dengan kedua sahabatnya.

"Beraninya sama cewek doang, dih cupu banget" Devano dengan senyum miring.

Devano dari kecil selalu diajarkan papa nya untuk tidak kasar dengan perempuan ataupun menyakiti perempuan.

"Banyak omong lo!" Ucap Revan dengan memukul ke arah Devano.
Devano  dan Revan saling memukul dan siswa-siswi yang berada di kantin itu pun langsung mengerubungi. Sedangkan Liana takut lantaran mereka berdua saling memukul ke arah lawannya masing-masing.

Ketika Devano sedang berantem Arsenio bukannya memisahkan mereka berdua malahan Arsenio mendukung meraka berantem

"Devano lo keren banget asli! "

"Lo tu aneh! Orang berantem, bukannya dipisahin malah lo dukung" Ucap cakra dengan tidak habis fikir dengan sahabatnya itu.

Dan tiba-tiba saja pak eko datang "STOP! kalian berdua ikut bapak ke ruang Bk sekarang!" Pak Edo dengan nada kerasnya.

Revan dan Devano tentu saja kaget, lantaran pak E tiba-tiba saja datang menghampiri nya. Dan sekarang mereka berdua di interogasi oleh pak Edo di ruang Bk "Bisa-bisanya kalian berantem! Besok kalo kalian masih berantem bapak akan akan pangil orang tua kalian ke sekolah"
"Iya pak maaf karena telah membuat keributan di kantin" Ucap Devano

Nafas Devano terasa lega karena mereka berdua sudah keluar dari ruang Bk.
Bel pelajaran kedua berbunyi. Pelajaran mapel biologi sudah hampir di mulai tapi Bu Anin belum sampai juga.

Ketika Devano sedang berdiri di samping meja dan kursinya, Liana memanggilnya "Devano! Thanks ya udah nolongin gue tadi"
"Iya santai aja" Ucap devano sambil tersenyum
"Tapi lo nggak papakan? Nggak ada yang luka kan? Kalo ada ntar gue obatin di UKS"
"Gue Nggak papa Li"

Devano RajendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang