03

122 101 31
                                    

Sore pukul jam 5
Devano dan kucingnya bernama Milo sedang berjalan di trotoar, Milo berlarian kesana kemari. Sedangkan Devano duduk bersantai melihat sambil melihat kucingnya yang berlari-larian.

Udara sorehari terasa begitu sejuk dan motor-motor di jalan raya begitu cepat.
Devano baru saja inggin mengajak Milo bermain namun Devano baru ingat kalau sore ini Devano mau pergi ke toko makanan kucing.

Sesampai diruh Devano menaro Milo dikandang nya.
Ketika Devano mau pergi ke toko makanan kucing tapi mama papanya tidak ada di rumah jadi Devano izin keluar dengan bik inem

"Bik Devano pergi dulu ya, mau beli makanan Milo" ucap Devano sambil mencari Bik inem di dapur

"Iya den hati-hati. Mama papa nya den vano keluar, bilangnya tadi ada acara reuni" ucap bik inem

"Pantesan rumah sepi. Kalo gitu Devano mau pergi dulu ya bik"

"Hati-hati di jalan den"

Dan Devano menaiki motornya untuk ke toko makanan kucing. Sesampai di toko, Devano langsung masuk untuk mencari makanan yang biasa dia beli untuk Milo kucingnya.

Ketika Devano habis dari ruang kasir Devano langsung keluar dan tiba-tiba di depannya ada cewek dengan rambut di ikat dan Devano merasa mengenali cewek itu. Dan ternyata memang benar Devano mengenali nya.

"Liana" ucap Devano

lalu Liana melihat kebelakang untuk melihat siapa yang memanggil namanya, dan ternyata Devano yang memanggil

"Eh Devano"

"Lo ngapain disini Li" tanya devano

"Beli bakso. Ya beli makanan kucing lah masa beli bakso"

"Kirain" ucap Devano

"Eh Lo punya kucing ya? Kok beli makanan kucing?"

"Iya, dirumah gue ada 4 kucing. Jadi makanan nya nya cepet abis, Eh lo juga punya kucing ya Li?"

"Iya. Btw kucing Lo kok banyak amat" ucap Liana dengan terkejut

"Iya kebetulan gue suka kucing dan nyokap juga suka kucing"

Mereka berdua sedang membicarakan kucing mereka masing-masing. Devano memang sesuka itu dengan kucing, Selain suka kucing Devano juga suka suka dengan sunset di sore hari.

Mereka berdua sudah lama membicarakan tentang kucing mereka masing-masing jadi mereka akan mengakhiri percakapan sore ini dan pulang ke rumah masing-masing.

🪐🪐🪐

Pelajaran seni budaya sedang berlangsung dan kelas 12 ips 3 mendapatkan tugas kelompok dari bu indah selaku guru senj budaya.
Bu indah menjelaskan tentang tugas kelompok yang akan mereka buat.

Sekarang waktu nya pembagian kelompok. Ketika pembagian kelompok Bu indah menyebutkan nama kelompok, nama Devano, Arsenio, Cakra dan Liana ada di daftar satu kelompok.

"Kelompok empat, Devano, Arsenio, cakra, dan Liana" ucap bu indah ke semua murid kelas 12 ips 3

Devano merasa lega karena nama kelompok nya tidak ada nama Revan. Dan bu indah membaca nama kelompok empat lagi

" Oh ya, kelompok empat masih kurang satu, jadi ibu tambahin Revan "

"Bu nama saya pindahin aja aja, yang penting nggak di kelompok empat" ucap Revan ke bu indah

"Tidak bisa Revan. Kalo kamu mau pindah kelompok silahkan, tapi ibu akan mengurangi nilai kamu"

"Males banget gua satu kelompok sama lo" ucap devano

"Lo pikir gue seneng apa satu kelompok sama lo" ucap Revan ke devano

"Sudah-sudah gantian ibu yang bicara. Kalian nanti membuat kerajinan dari bahan bekas dan ibu kasih waktu tiga hari"

"Siap bu"

Bel pulang sekolah berbunyi. Siswa siswi SMA Angkasa Cendikia ber gerombolan menuju parkiran.
"Ntar mau kerja kelompok ke rumah siapa?" Tanya cakra
"Kerumah gue aja gimana?" ucap Liana
"Gue ngikut kalian aja" ucap devano

Lalu Arsenio menyaut pembicaraan devano
"Hidup lo ngikut mulu dah! Ntar kita nyebur sumur lo juga ikut juga ikut nyebur?"

"Kalian kalo mau nyebur sumur ya nyebur aja, jangan ngajak gue" ucap cakra

"Durhaka lo pada" Sahut devano

"Ya udah kalian habis ini ke rumah gue ya, van awas aja lo nggak ikut kelompok gue aduin ke bu indah" ucap Liana sambil meneriaki Revan yang sedang menaiki motornya dan mau pulang

"Bodo amat!" Jawab revan

Devano RajendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang