CYLM 2

37 8 1
                                    

Sejak kejadian kemarin Aca masih marah pada semua orang bahkan mamahnya yang tidak ada sangkut pautnya pun ikut jadi sasaran kekesalannya.

"Dek kamu gak ke kampus? Biasanya udah ke kampus jam segini." Tanya mamahnya yang bernama Sari Armyla.

"Mah apa sih dikata kuliah itu kayak sd yang tiap hari berangkat dan di jam yang sama apa?" kesalnya sambil menatap Sari kesal.

"Mulut euh! Dikata orang tua temen lo yang bisa digituin, sana lo pindah ke kamar isolasiin diri sono dari pada semua orang kena semprot lo." Omel kakak laki-lakinya yang menyomot mulut Aca dengan kesal.

"Argh semua orang gila." Kata Aca sembari bangkit dari duduknya dan melirik sekilas pada kakaknya lalu masuk ke kamarnya mengunci diri.

"Lo yang gila tolol." maki kakaknya dengan puas.

"Regan, udah biarin itu anak lagi pms kayaknya." Tegur Sari dan hanya ditimpali Regan dengan mengangkat kedua bahunya tanda tak tau.

"Arghh gue nih kenapa sih, gue gak bisa gini gue harus jernihin pikiran gue." Ucapnya frustasi dengan apa yang dia lakukan.

"Tapi gue harus pergi kemana kali ini? Sekarang bisa-bisanya malah libur, kenapa disaat gue kayak gini mesti libur? Why god as always not berpihak ke gue argh."

Disaat perasaan kalut ada notif chat dari Cica yang berisi

Dan ya pada akhirnya Aca pun keluar tanpa berpamitan dulu pada Mamah dan Kakaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan ya pada akhirnya Aca pun keluar tanpa berpamitan dulu pada Mamah dan Kakaknya. Saat diperjalanan Aca tak henti - hentinya bersenandung dengan senang tanpa mengindahkan pengendara lain yang beberapa kali mengklaksonnya, sudah pasti kalau dalam suasana hati yang biasanya pengendara itu akan habis - habisan Aca maki bahkan sudah dikejar olehnya.

"CICAAAA." Teriak Aca dari luar gerbang rumah Cica dan beberapa kali membunyikan bel rumahnya.

"IYAA IYAA SABAR CAAA." Teriak Cica tak kalah keras dan berlari menghampiri Aca yang hanya menggunakan hotpants dan tanktopnya.

"Lo mau pergi dengan pakaian kek gitu? Duit lo abis Ci nyampe lo mau ngelonte kayak gini? Perlu berapa deh sebutin." Cibir Aca yang langsung dapat toyoran dari Cica.

"Bangsat gue belum pake baju aja ini, udah ayo masuk dulu."

"Ahahha iya iyaa kirain."

......

"Gue di chat sama mantan gue tadi malem." Curhat Cica sesaat sudah di dalam rumah tepatnya di dalam kamarnya.

"Serius? Chat apa dia? Ngajak balikan? Nanyain kabar? Atau apa?" tanya Aca bertubi-tubi.

"Lo bisa gak nanya tuh satu-satu jangan kek wartawan dong, dia cuma nanya kabar aja sih." sinis Cica yang hanya dapat cengiran dari Aca.

"Ohh itu lama-lama pasti bakal ngajakin balikan Ci hati-hati aja."

"Iyaa gue juga mikir gitu makanya gak gue ladenin lagi."

"Bagus deh, lo bisa cepetan gak dandannya? Lo pikir waktu berpusat ke lo doang?" sindir Aca bercanda

"Anjing sabar dongg lo gak lihat nih eyeliner gue kagak mau sama." marah Cica sambil nunjuk mata sebelah kirinya yang sudah belepotan dengan eyeliner.

Aca hanya melirik sekilas sembari menghela nafas berat dan sibuk lagi dengan handphonenya.

"Lagian kita tuh cuma mau ke alun-alun Ci gak bakal ada cowo spek manhwa disana, gak bakal ada cowo spek Mingyu disana. Lo mau godain siapa? Penjaga kebersihan? Anak santri?" sungut Aca yang dibenarkan oleh Cica.

"Bener juga tapi kan ya siapa tau nanti tiba-tiba ada cowo manly nan ganteng lewat dan dia terpesona sama gue dan langsung ngajakin staycation saat itu juga aaaah." Jawab Cica dengan excited, salting dan melting sendiri.

"Gila emang." maki Aca disertai gelengan kepala.

"Gapapa gue gila cuma buat cowo spek Mingyu doang hehehe." Kata Cica yang masih sibuk dengan halunya.

"CICAA GUE BILANG WAKTU GAK BERPUSAT DI LO DOANGG!!! CEPETAN GAK??!" teriak Aca tepat di telinga Cica.

"ACA SIALANN IYAA ANJING ARGH."

Setelah menunggu sekitar 10 menitan akhirnya Cica pun selesai dengan make upnya, sebenarnya Aca marah - marah seperti itu padahal dia sendiri bermake up namun memang tak sefull make up Cica. Itu kenyataannya.

"Udah nih? Gue yang bawa atau lo yang bawa motor?" tanya Aca yang sudah siap di samping motor kesayangannya itu.

"Lo aja deh."

"Okeyy kalau gitu."

"Gue cakep gak Ca?" Cica bertanya seraya naik ke motor Aca dan langsung menatap cerminnya.

"Engga lo jelek."

"Sialan bidadari gini lo bilang jelek, kalau gue jelek lo apa?"

"Cantik lah." Jawab Aca enteng dan mulai menghidupkan motornya itu.

"Lo jelek Ca gak bakal ada yang suka sama lo." Kata Cica yang masih sibuk dengan cerminnya.

"Kalau gue begitu, lo juga sama."

"Mana ada orang gue bidadari."

"Iya bidadari dari tanah kubur." Jawab Aca lagi lagi dengan santai, kali ini mereka sudah berada di jalan besar.

"Anjing serem amat cok." Ucap Cica bergidik ngeri denger ucapan Aca sedangkan Aca hanya menggedekin bahu tak peduli.

"Aca Aca lihat tuh cakep bener anjir." Heboh Cica sembari nunjuk-nunjuk ke arah yang di maksud dengan tidak tau malunya.

"Hah? Mana mana cokk? Yang mana Cii?" jawab Aca tak kalah heboh dengan kepalanya yang nengok kanan kiri mencari orang yang dimaksud Cica. Sama saja ternyata pantesan jadi bestie.

"ITUU CAA ARAH JAM 8."

"HAH? ARAH JAM 8? YANG MANAA??"

"YA ITUU ARAH JAM 8 CAA."

"ANJING LO YANG BENER AJA CI GUE GAK TAU ARAH JAM." Teriak Aca frustasi.

"ARGH LO, itu lah pentingnya tu kepala diisi otak jangan macam kau otak kosong isinya boba doang." Maki Cica.

"SIALAN LO CI, kalau di dunia ini ada acara 'lebih milih boba atau lebih milih nolongin lo yang lagi dalam bahaya'." Aca berhenti sejenak untuk mengambil nafas.

"GUE BAKAL PILIH BOBA CI, GUE CINTA MATI SAMA BOBAAA. I LOVE YOUU BOBA." Teriak Aca di tengah jalan yang langsung mendapat lirikan dari orang-orang yang lalu lalang.

Berbeda dari Aca yang seneng dan heboh Cica harus menutupi mukanya dengan helm karena menahan malu dari semua tatapan pengendara.

"SETRES EMANGG." Maki Cica yang ditimpali tawa oleh Aca dan Cica pun ikut tertawa mendengarnya. Mereka memang konyol, persahabatan yang konyol.

Can You Love Me? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang