"Malam itu suasana rumah Kertanegara sudah kembali hening dan tenang, sudah tidak ada lagi tamu tamu yang berdatangan untuk kepentingan politik. Suasana inilah yang paling dinanti dan ditunggu, dimana semua penghuni akhirnya bisa menghirup udara ketenangan setelah penuhnya aktivitas sepanjang hari.
Jam sudah menunjukkan pukul 23.46, gadis itu belum bisa tertidur malam itu, entah karena apa namun berkali kali dia sudah merubah posisi tidurnya namun tetap saja matanya tidak bisa terpejam. Melirik jam yang berada di nakas samping tempat tidurnya gadis itu kemudian memilih untuk bangun, mengambil hp dan kemudian memutuskan untuk keluar kamar menuju dapur.
Sepanjang jalan menuju dapur si gadis berusaha untuk tetap tenang dan tidak ketakutan pasalnya kediaman kertanegara itu sungguh luas dan ketika malam begini suasana akan hening, selain takut mengganggu yang sudah tidur dia juga takut akan ketahuan menyeludup seperti maling di malam hari walaupun sebenarnya niatnya hanya untuk mencari makanan ke dapur.
Satu belokan lagi untuk tiba di dapur namun langkahnya terhenti, dirinya sama samar mendengar suara beberapa orang sedang berkumpul dan tertawa. Mendengar itu sebenarnya ia ingin mengurungkan niat ke dapur, namun setelah dipikir pikir sudah jalan jauh, tidak bisa tidur ya nanggung. Maka diputuskannya lah untuk melanjutkan langkah kakinya yang terhenti itu.
Memasuki dapur dia disambut dengan pemandangan para ajudan dan sekpri papanya sedang berkumpul sambil meminum kopi dan beberapa roti yang ada. Memutuskan untuk membertahukan kehadirannya dia akhirnya berucap "Malam mas, lagi pada ngumpul yah nih?" sembari memberi seulas senyum.
"Iyanih, mbak cantik kok belum tidur?" kali ini sapaannya dibalas oleh salah satu ajudan papanya yang bernama Lino itu. Belum sempat membalas pertanyaan itu sudah ada orang lain yang duluan memberi jawaban, "Biasalah si bocil mah gitu sukanya makan tengah malam, kan perut karung" ucap sekpri papanya yaitu Rizky.
"Ih apasih mas Rizky, enggak yah aku mana pernah gitu, sok tau banget sih" ucap gadis itu kesal sambil memajukan bibirnya layaknya anak kecil yang sedang ngambek. Melihat balasannya para ajudan lain pun ikut tertawa, namun ada satu pasang mata yang hanya diam menatap dalam kehadiran gadis itu, mukanya tampak tidak berekspresi namun jelas matanya seperti penasaran akan kehadiran gadis ini."
"Kamu mau makan ga, ini ada roti dimakan aja" Tawar ajudan satu lagi yang bernama deril. "Eh iya mas Deril, nanti aja" balasnya sambil nyengir. Namun matanya masih jelajatan memindai dapur seperti mencari sesuatu, malu untuk bertanya langsung gadis itu perlahan mendekati Rizky yang sedang memasak air panas, berjalan perlahan gadis itu kemudian berdiri dibalik punggung Rizky yang tegap itu sambil menjinjitkan kakinya dan menyandarkan kepalanya di lengan sekpri itu.
"Apaan, mau dimasakin apa?" Sudah tau dengan gelagat gadis muda yang sudah dianggap seperti adiknya sendiri ini, Rizky lantas bertanya karena dirinya tau pasti gadis ini sedang ada maunya.
"Hehehe, Mas Rizky mau masak Indomie ya? Boleh gak aku dimasakin juga, biar sekaliann pleasee" Rayu gadis itu sambil mencolek colek lengan sang sekpri.
Sementara ajudan lainnya hanya menatap jenaka keakraban dua orang itu, memang dari semua ajudan yang ada gadis itu terkenal memiliki keakraban yang sangat sangat dekat dengan sekpri papanya. Entah bagaimana mereka mungkin akan terlihat canggung dihadapan orang lain, namun orang orang yang sudah mengenal mereka pasti tau betapa dekatnya dua orang ini. Sementara ajudan baru itu yang hanya asik memandang dan merasa asing dengan keakraban dua orang itu.
Berbisik pelan kepada orang disampingnya ia bertanya "Kalau boleh tau, apakah anak pak hendra memiliki hubungan dengan Rizky?" Rajif orang yang tepat disampingnya tertawa pelan dan berkata "Tidak, memang mereka seperti itu, sudah seperti kakak dan adik, tidak ada hubungan apapun. Kenapa? Mayor mau mengincar putri kertanegara itu?" Sambil tersenyum menggoda
KAMU SEDANG MEMBACA
unexpected love✔️
Fantasía📍local story ALERT: -cerita ini hanya mengandung FIKSI belaka -cerita ini tidak bersangkut paut dengan kehidupan NYATA para PEMERAN -para karakter semua bersifat FIKSI -gambar yang disertakan bersifat sebagai VISUAL -hanya untuk hiburan. •Tidak per...