HOW IT STARTED

3.2K 103 5
                                    

"Suasana rumah itu terlihat lebih ramai daripada biasanya, banyak sekali tamu tamu berdatangan entah apa urusan yang sedang mereka lakukan. Namun bukan suatu hal yang baru, dikarenakan kediaman tersebut memang sering kali dijadikan tempat pertemuan dan akan banyak sekali tamu tamu yang berdatangan setiap harinya dengan segala tujuan dan rencana mereka.

Seorang gadis bersurai rambut coklat kehitaman dengan balutan sebuah kemeja pink muda dan celana kulot berwarna putih tulang sedang menuruni tangga kediaman tersebut, gadis tersebut terus melangkahkan kakinya untuk menuju sumber keramaian siang hari itu yang membuat dirinya menjadi penasaran. Tibanya langkah kakinya di ruang tamu, matanya disuguhi pemandangan begitu banyak pria, ada papi, papanya, beberapa ajudan dan sekpri milik sang papi dan papa yang dia kenali, namun netranya menangkap satu sosok baru yang tidak pernah ia lihat sebelumnya.

"Siang papa, siang papi, mas semuanya" ucap gadis tersebut sambil tersenyum, sapaan tersebut lantas berhasil menarik perhatian para pria yang sedang asik berbincang itu.

"Eh ada kamu, sini sayang papi kenalin ada anggota baru yang akan tinggal disini" balas seorang pria yang berseragam TNI dengan gelar Letjen bintang tiga AD bernama Hendra itu membalas sapaan gadis tersebut, sementara yang lain hanya membalas sapaan gadis tersebut dengan senyuman dan anggukan

"Ada orang baru siapa pi?" Gadis tersebut kembali bertanya, walau sebenarnya dalam hatinya dirinya bisa menerka nerka pastilah pria yang berseragam dengan baret merah itulah yang akan dikenalkan padanya.

"Ini perkenalkan, ada ajudan pribadi baru untuk papa, sebelumnya dia bekerja untuk Pak Presiden, namun oleh Pak Presiden ditugaskan untuk melanjutkan tugasnya disini" ucapan tersebut kali ini bukan terucap dari sang papinya tadi melainkan papa yang sebenarnya adalah pamannya, beliau yang dipanggil "papa" merupakan kakak laki laki dari ayah sang gadis tersebut, namun karena kedekatan antara saudara itu dan antara paman serta keponakan itu maka gadis tersebut memanggilnya dengan sebutan "papa".

Mendengar jawaban itu sang gadis tersebut memajukan langkahnya, dan akhirnya bisa melihat siapa sosok baru yang dimaksud itu. Seakan lupa dengan sekitarnya, gadis itu bertatapan mata dengan sang pria baru tersebut, pria yang ditatap kemudian tersenyum menunjukkan sebuah lesung pipi yang dalam. Bagaikan terhipnotis gadis itu hanya menatap mata sang pria dengan tatapan terpukau dan penasaran.

"Eh adek, itu masnya sudah mengulurkan tangan kok ga dibalas, ngayal apa toh dek?" kali ini sang papi kembali bersuara, berhasil menyadarkan anak perempuan satu satunya yang telah hanyut dalam lamunan dan pikirannya

"Maaf Pak, Saya kurang fokus tadi" akhirnya gadis tersebut menjabat kembali tangan yang diulurkan kepadanya sambil tersenyum canggung, dengan pipi yang memerah dan pandangan yang terlihat malu.

"Tidak apa apa nona, perkenalkan saya Teddy Indra Wijaya, ajudan baru bapak Menhan" balas sang pria dengan senyuman yang masih belum luntur dari wajahnya.

"Nah dek, mas Teddy ini yang akan menemani papamu kedepannya, kalau kamu perlu apa apa kamu bisa juga minta tolong ke mas Teddy ini ya" ucap sang papi kembali.

Namun semua perkataan tersebut hanya dibalas dengan anggukan oleh sang gadis yang masih terpukau dengan kehadiran sosok baru yang ternyata bernama "Teddy". Entah karena apa, gadis tersebut sepertinya  tenggelam dalam pesona sang ajudan baru.

"Nah mas Teddy, ini putri tunggal saya, semoga mas Teddy bisa membantu menjaga putri saya juga ya" Sang papi Hendra itu kembali bersuara sembari meletakkan tangannya di pundak sang anak perempuannya.

"Kalau begitu, Mas Teddy bisa meletakkan barang barangnya dulu, setelah itu akan diajak berkeliling oleh rizky ya. Yang lainnya bisa ikut saya dan Pak Hendri ke ruang rapat, ada yang perlu dibahas."

Mendengar titah dari sang Pak Menhan itupun, ajudan lainnya segera mengangguk sebagai tanda mengerti dan segera mengikuti kemana para pemimpin mereka bergerak. Menyisakan Pak Hendra, Sang anak perempuan, Rizky sebagai Sekpri sang Menhan dan Ajudan baru yang masih berdiam diri ditempat memandangi interaksi antar ayah dan anak tersebut.

"Adek, papi rapat ya. Nanti selepas rapat papi harus berangkat ke bogor, ada beberapa urusan yang harus diselesaikan disana, nanti adek kalau perlu apa apa sama papa aja yah. Inget jangan nakal" Pesan sang papa sambil mencubit gemas hidung anak perempuannya.

"Papiii!, sakit tauu. Kan hidung aku jadi merah ini" ucap sang gadis sambil tersungut sungut dan memegang hidungnya yang memerah. Tingkahnya berhasil mengundang gelak tawa dari sang ayah dan sekpri yang bernama Rizky itu."

Sedangkan Pria itu, Ajudan itu seakan terpesona kembali dengan sang gadis, menurutnya gadis ini lucu sekali perawakannya dari cara dia mengaduh dan bersungut sungut, berhasil membuat dirinya tersenyum tipis melihat sang gadis.

"Nah kalau begitu saya pamit dulu. Rizky saya titip anak saya, kalau nakal nakal marahin aja, Teddy saya juga titip anak saya ya"

Mendengar komando dari pimpinan kedua pria tersebut lantas mengangguk tegas, sebagai tanda mengiyakan permintaan sang Bapak. Sesaat kemudian bersamaan dengan kepergian sang papi, gadis tersebut kemudian berucap lagi

"Kalau gitu saya juga ke kamar dulu ya mas rizky, nanti kalau ada apa apa panggil aja ya mas." Mas rizky pun mengangguk "Iya dek, aku juga mau bantu Mas Teddy dulu ya"

Si gadis hanya mengangguk dan tersenyum kemudian memutar badan untuk kembali ke kamarnya, namun sebelum melanjutkan langkahnya dia berbalik dan berucap "Pak Teddy, saya pamit ya" sambil tersenyum dan dibalas kembali dengan anggukan dan senyuman oleh sang ajudan.

Melihat kepergian putri tunggal sang Letjen pun membuat Rizky beralih memandang ajudan baru "Mari saya temani berkeliling". Kemudian kedua pria tersebut melangkahkan kaki mereka berjalan menyusuri koridor rumah tersebut, namun yang satunya lurus memandang kedepan tetapi yang satunya lagi sesekali berbaik kebelakang dengan harapan bisa melihat paras si gadis berbaju pink muda itu, dia sang ajudan yang siap untuk mengetahui siapa sang gadis yang berhasil membuat dirinya penasaran itu.

-Haii teman teman semuanyaa, semoga bisa enjoy ya bacanyaa!! jangan lupa untuk komen sama like karena hal itu bisa buat aku semakin semangat untuk up chapter chapter selanjutnya.

happy reading!!
-14/02/24•944 Words.

unexpected love✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang