DRACO XII IPA/3

18 2 0
                                    

Alooo

Apa kabar?

Baca pelan-pelan biar faham alurnya.

*****

TANDAI TYPO!!

***

"Mencintaimu itu Seperti bermain hujan. Awalnya senang, akhirnya menyakitkan."

*****

"BERITA Baru datang dari kalangan SMA favorit ibukota. Hari ini, Kamis 08 Februari 2020, SMA Pattimura Nasional mendapatkan serangan mendadak dari siswa sekolah lain. Beberapa fasilitas seperti kaca dan barang lainya banyak yang hancur. Kerugian di taksir mencapai sekitar Rp. 22,4 Juta."


"Gila Lang." Gumam Ganny membaca berita yang beredar di sosial media.

"Baru kejadian udah langsung Banyak berita anjir," Timpal Geano yang ikut membaca berita tersebut.

Wajar bukan? Sekolah Menengah Akhir yang merupakan Sekolah Elite sekaligus Favorit di ibukota akan mempunyai banyak berita kejadian apabila sesuatu terjadi disekolah ini. Dalam hitungan menit, SMA Pattimura Akan mempunyai berita yang tersebar luas dan menjadi topik trending nomor satu.

"Gue liat muka pak Hartono udah nyureng aja. Gue rasa, dia akan nyalahin kita dan minta ganti rugi sama kita." Ujar Cakra sambil mengoleskan salep ke wajah pandu.

"Pasti. Nggak mungkin kepsek gak minta ganti rugi sama kita. Secara aja, kita gak bikin masalah pun udah dimusuhin sama dia." Ujar Geano menatap teman-temannya.

"Yaudah lah, Gue ke ruang OSIS dulu." Tutup Geano lalu pergi keluar UKS.

Langit tidak menggubris teman-temannya. Yang menjadi pikirannya saat ini adalah, Bukankah tadi ada tembakan peringatan polisi? Lalu kenapa setelah selesai tidak ada polisi satu pun? Dan juga... Langit sedikit Tidak semangat karena hari ini adalah ulangtahun Sabita. Itu sebabnya Gara datang menyerangnya, Karna setiap hari ulangtahunnya, Gara akan membalaskan seluruh rasa bencinya terhadap Langit.

Langit Tidak membenci Gara, Hanya saja... Ia ikut marah terhadap Gara yang selalu membenci dan Menyalahkannya.

Enyalah dengan pikiran itu.

Saat menoleh kearah jendela, Langit langsung teringat Sesuatu.

"Ray, Senja Dimana?" Tanya Langit pada Rayyan yang sedang tidur di brankar sebelahnya.

"Tadi Dia lari kebelakang sekolah sama Mira. Dia bilang mau nunggu di WarBun aja sampai keadaan Aman." Ujar Rayyan sambil terus memejamkan mata.

Langit harus menghampiri senja, Ia harus memastikan kondisi gadis itu baik-baik saja. Persetan dengan luka Dilengannya.

Saat Langit hendak turun, Pandu langsung mencegahnya dengan tangan.

"Minggir, Ndu." Ujar Langit menatap tangan pandu yang berada didepannya.

Pandu menggeleng. "Lo disini aja. Lengan lo luka parah. Senja baik-baik aja, mendingan Lo telpon dia suruh kesini." Ujarnya membuat langit mengangguk.

Langit langsung meregoh kantung celananya dan mengambil ponselnya guna menghubungi senja.

Lama ... Ponsel diseberang belum menerima panggilan langit. Percobaan pertamanya gagal. Senja tidak menjawab panggilan telepon langit.

Tapi, Bukan langit namanya jika mudah menyerah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 28, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JANJI LANGIT (HIATUS!!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang